55. Camping Day 1

1.1K 22 4
                                    

Happy Reading 🖤🖤

**

Setelah berjalan kurang lebih 1 Km dari kawah gunung ijen, mereka sampai di lokasi perkemahan. Tempat yang didedikasikan khusus untuk mereka yang ingin menikmati liburan dengan camping di gunung ijen.

"Kita camping disini aja ya!" isyarat Vareel kepada teman-teman nya. Lainnya hanya mengangguk mengikuti karena keadaan yang sudah lelah serta kurang tidur.

Mereka meletakkan tas ransel besar yang dibawanya ke tanah. Yang bertugas membawa tenda segera mengeluarkan barang tersebut lalu menyusunnya agar bisa digunakan istirahat.

Semua terlihat sibuk. Para cewek menyusun tenda milik mereka, dan para cowok pun sama.

15 menit berlalu, akhirnya tenda yang mereka susun terpasang dengan baik dan kokoh. Walaupun para cewek sedikit susah memasangnya dan sedikit dibantu oleh para cowok.

"Guys, sebelum istirahat kita kumpul dulu sebentar!" teriak Vareel yang kini berada di depan kedua tenda.

Kelimanya bergegas pergi mengikuti arahan Vareel.

"Jadi, habis ini kita akan tidur dulu. Kira-kira sampai jam 12 siang dan paling lambat jam 1 siang," kata Vareel sambil melirik arloji hitam yang melingkar di tangan kirinya.

Rasya cs masih setia mendengarkan ucapan Vareel dengan baik.

"Sekarang masih pagi, dan gua tau kalian pasti capek karena semalaman gak tidur." Vareel menarik nafas sebentar. "Nanti, siang hari kita akan menyusun acara untuk malamnya. Setuju?"

Kelimanya hanya mengangguk, karna memang didasari oleh keadaan yang tidak mendukung.

"Oke, selamat tidur!"

Keenam manusia itu akhirnya masuk ke tenda dan tidur. Tapi tidak dengan Celine cs, rupanya mereka malah ngerumpi.

"Girang banget ya lo, liburan sama pacar, mesra-mesraan, dan gak inget teman." Zahra mengambil sisir di tasnya dan menyisiri rambutnya yang sedikit berantakan.

"Idih, cemburu lo?" tanya Jessy.

"Ya nggak sih, iri aja kok bukan gua yang ada diposisi dia," sergah Zahra.

"Kalo jomlo ya jangan ngenes-ngenes amat napa sih gengs," ucap Celine melakukan pembelaan.

Jessy menatap Celine tajam sambil tersenyum. "Ya-ya, sombong amat lo mentang-mentang dah punya doi."

"Tau, kita sebagai jomlo gak pernah ngenes asal lo tau aja," cibir Zahra yang tidak mau kalah.

"Iya-iya, terserah sebahagia kalian aja, aku ngikut, wkwk." Celine memilih untuk tiduran dan memainkan ponsel, mengabaikan ocehan sahabat-sahabatnya itu.

"Dasar!" cibir Jessy.

"Serah!" cibir Zahra.

Celine membuka aplikasi chatting miliknya. Tentu, nama Rasya sudah tertera di posisi paling atas karena tersemat kan.

Gadis ini mulai membalas satu persatu chat dari yang paling bawah. Namun, ada satu chat yang membuat Celine membelakkan mata kaget. Chat dari seseorang yang—ah tidak usah diingat lagi. Celine segera menghapus chat itu.

Ia menoleh ke arah Jessy dan Zahra, rupanya mereka sudah tidur. "Semoga semua baik-baik saja."

**

Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 namun Celine cs belum bangun juga. Vareel sudah menggedor-gedor tenda mereka namun tidak kunjung ada jawaban juga.

Hingga setengah jam kemudian, Celine bangun dari mimpi indahnya dan segera keluar tenda dengan terlebih dahulu merapikan rambut dan pakaiannya.

"Ini pada kenapa sih pada gedor-gedor tenda?" tanya Celine tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

RACELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang