Di kelas jelita sangat fokus ke pelajaran yang di berikan mrs ana. Dan di sisi lain jelita sangat khawatir dengan vano yang terlambat di depan gerbang tadi. Jelita sangat merasa bersalah kepada vano tapi apa boleh buat? dia sudah sangat buru-buru. Tidak sempat meminta maaf karena vano pasti merasa tidak adil dengan dirinya.
Di gerbang sekolah vano mengemis-ngemis meminta izin kepada pak satpam agar ia dapat sesegera masuk dan membalas gadis yang sedang bersamanya tadi, siapa lagi kalau bukan jelita.
"Pak tolong saya dong saya janji gak akan mengulanginya lagi, sedari tadi saya disini." setiap kata selalu itu saja yang di lontarkan vano.
Pak satpam menghembus pasrah. "Okeee kamu boleh masuk tapi jangan di ulangi lagi, saya sudah muak dengan alasan-alasan yang kamu lontarkan." ucap pak satpam.
"Yaelahh pak, orang ganteng mah alasannya selalu ada hahahah." ucap vano dengan santai.
Pak satpam memutar malas bola matanya sambil melihat apakah sudah jam istirahat. Peraturan di sekolah tersebut jika mendapati siswa/siswi yang telat maka siswa/siswi tersebut tidak diperbolehkan mendapatkan ilmu di awal pembelajaran hingga jam istirahat. Setelah mendengar bel istirahat Pak satpam membuka gerbang sekolah, vano dengan sigap berlari meninggalkan pak satpam, ia terburu-buru mencari keberadaan gadis cupu itu.
"Gue harus balas semuanya cupu, gue gak terima! Enak aja lo bisa lolos, sedangkan gue?" Desus vano
"Eh bro lo kemana aja dari tadi gak nongol-nongol, habis ngelahirin anak kucing lo?" ucap DAVID teman kecil vano.
"Gue di tahan depan gerbang gara-gara sih cupu!" ucap vano.
David tidak merasa heran karena vano emang hobinya selalu membuly. Ya gitu-gitu vano masih saja di idam-idamkan kaum hawa.
"Jadi mau lo apain tuh cewek?" ucap david.
"Gue bully habis-habissan lah! Tapi tidak semudah itu ferguso. Gue bakal punya rencana buat tuh cupu bertekuk lutut di hadapan gue. Karena dia gue gak masuk pelajaran Mrs Ana."
"Oke bro lo cari sendiri aja tuh cewe, gue duluan bro, sih amanda udah nungguin gue di kantin." ujar david.
"Otak lo pacaran mulu." ucap vano sambil menoyor kepala david. David hanya tercengir tanpa dosa dan langsung saja dia ninggalin vano sendirian.
Vano pun berjalan dengan lagu yang terdengar dari hpnya dengan menggunakan handshet.
Bruk.
"Lo jalan pake mata!!!" tegas vano, perempuan itu terlihat takut kepada vano dan gadis itu segera merapikan buku yang berserakan di lantai. Gadis itu bangun dan ternyata.......
Nih orang goblok, jalan ya make kaki. Ucap jelita dalam hati.
"Ma.ma.maaf" ujar gadis yg msih menunduk.
Vano mengenal suara gadis ini dan ternyata gadis itu adalah jelita, cewek yang saat ini ia cari. Jelita berjalan dan meninggalkan vano begitu saja. Vano merasa amarahnya meledak saat jelita meninggalkannya begitu saja tanpa mendengar apakah vano memaafkannya atau tidak.
"Woi lo nabrak gue karena caperkan? Dih amit-amit! " teriak vano, namun sepertinya jelita tampak acuh.
Vano mengatur amarahnya agar segera redah, vano berjalan menuju kelasnya membiarkan gadis cupu itu selamat untuk kali ini. Ia bisa saja mendekap gadis itu sekarang juga, hanya saja ia tidak memiliki mood.
Jelita berjalan dengan gugup, yang ia lihat hanya orang yang banyak menertawakannya dikarenakan penampilannya yang terlihat kucel, bibir gelap, kacamata yang tidak sesuai dengan bentuk wajahnya. Seketika di kantin ia melihat manda dengan seorang laki-laki dengan begitu jelita segera menyusul kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak DESA ✔
RandomCERITA BARU TELAH TERSELESAIKAN, PART INI MASIH LENGKAP! ❗DARI SEBUAH KETERLAMBATAN ANTARA JELITA & VANO. ❗DARI KEBENCIAN KE CINTA SEBENAR-BENARNYA. ❗MENJUNJUNG KISAH CINTA YANG SEDERHANA. ••• ~Jelita hkeysa POV~ Hidup gue sering rumit emang! Banyak...