PART 31.

308 14 0
                                    


Hati saya mengungkap kan bahwa saya ingin bercanda bareng dengan nya.

07.02am

Diana mencari-cari keberadaan jelita. Ia merasa kaget karena pintu kamar mandi terbuka begitu saja dan tidak ada lagi keberadaan jelita di sana. Lalu ia memanggil semua pembantu nya untuk mencari informasi tentang jelita.

"Inem, segera kumpulan kan semua pembantu/satpam dan yang lain nya ke hadapan saya! Sekarang juga!"

Dring...

Sebuah ponsel berbunyi seseorang mengirim kan pesan.

Arga🖤
Jelita anak kamu di rumah sakit.

Diana rose.
Apa? Sriusan kamu? Kita jumpaan sekarang juga, di tempat biasa.

Arga🖤
Buruan sayang, aku banyak urusan lagi. Aku tunggu ya.

Diana hanya mengeread pesan dari arga karena mood nya saat ini sedang tidak enak. Ia merasa emosi nya sudah meledak karena jelita.

"Awas kamu jelita!" sambil menggenggam tangan nya yang sedang merasakan sensasi emosinya.

**
"Minum dulu, jangan cemberut aja" ucap arga menenangkan diana.

"Saya tidak sedang baik2 saja, karna anak gatau diri itu menghilang tanpa kabar dan sekarang dia di rumah sakit? Haha dasar cari muka" ucap diana dengan melipatkan tangan nya.

Diana mengambil minuman yang berada di tangan arga dan meminum nya.

"Jelita koma"

"Uhhukk...uhukkk" diana tersedak.

"Kamu baik2 saja?" tanya arga.

"Gimana keadaan jelita sekarang?"

"Masih dalam koma" ucap enteng arga.

"Tidak mati kan?" tanya diana.

"Ya tidak la, ada2 aj sih kamu"

"Saya pengen ketemu dengan nya"

"Ayo saya anter"

Diana mengangguk kan kepala nya.

_____________________

Tok..tokk

"Masuk" ucap vano

Diana dan arga memasuki ruangan jelita, arga sudah memberitahu diana sebelum nya karena Amara dan vando sedang ada tugas jadi tidak akan ke rumah sakit.

"Gimana dengan keadaan nya?" tanya diana ke vano dengan gaya yang sama sekali tidak punya malu.

"Ga usah sok perduli" tajam vano.

Arga ingin menoyor wajah vano karena tidak mempunyai sopan santun terhadap diana, lalu diana memberi kode untuk arga agar tetap diam.

"Haha vano-vano, saya perduli dengan dia karenaaaa...jika dia mati semua warisan akan di berikan ke panti asuhan makanya saya perduli dengan dia!" Ucap diana.

Vano tertawa, dan berdiri dengan agak susah.

"Saya tidak akan membiarkan anda mengambil hak waris jelita! Dan anda (menunjuk ke arah arga) anda adalah seorang penghianat! Saya akan pastiin kalian tidak akan mendapatkan apa yang kalian impikan!" ucap vano.

Anak DESA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang