PART 3.

778 36 0
                                    


"Kali ini saya memaafkan kalian berdua, sekarang duduk dan dengarkan materi-materi yang ada!" ucap pak anto.

"Ashyiaappp pak" ucap manda

Bel pulang berbunyi.

Jelita dan manda bersiap-siap untuk pulang.

"Jel gue kerumah lo ya soalnya dirumah gue lagi sepi gak ada orang." paksa manda.

Jelita terlihat sangat kebingungan.

"Mampus gue, gak mungkin manda gue ajak kerumah. Mama pasti marah besar! " Ucap jelita dalam hati.

"Jel!!!" keras manda. Jelita tersadar akan lamunannya. "Lo kenapa ngelamun? Buruan gue pengen tau rumah lo."ucap manda.

Sekali lagi jelita gabisa nolak, mereka pulang menaiki bis yang ada di depan mereka.

"Vano!!! Lo tau kan cupu-cupu yang gue bilang ke lo itu? ternyata temen sekelas kita, gue harus balas perbuatan dia ke gue." ucap david.

"Lo belum tau juga kalo dia sekelas sama kita? Kemana aja lo dari tadi? padahal saat gue gak di kelas kan lo di kelas!" ucap vano

"Gue bolos tadi hehe" ucap david tanpa dosa.

"Otak lo selalu bolos!" sadis vano."Berarti tadi gak jadi ulangan kan?" lanjutnya

"Gak ada, makanya gue bolos. Btw Lo ada rencana buat gadis cupu itu van?" ucap david.

"Gue pikir gue ketinggalan ulangan cuma karena si cupu. Tapi tetep gue kasih tau rencananya." ucap vano.

"Kasih tau gue sekarang!" paksa david

...
...
...
...

"Woi, kok lo bengong! "

"Gue belum ada rencana, yang pastinya lo tenang aja. Ada waktunya."

***

Manda telah sampai dirumh jelita, ya begitulah rumah jelita sangat kecil di bandingkan rumah manda yang terlihat sangat besar dan mewah. Manda berhati berlian ia tidak memandang harta untuk menjadikan jelita sebagai sahabatnya sndiri bahkan manda sangat senang hati dan gak memiliki rasa keluhan sedikit pun.

"Rumah aku kecil." ucap jelita.

"Yuks kita masuk." ucap manda seraya merangkul pundak jelita. Jelita tersenyum lebar dan mereka duduk di ruang tv.

"Eh jel, nyokab bokap lo kemana?" ucap manda.

"Ibu aku lagi jualan sayur, kalo ayah aku sudah meninggal." ucap jelita terlihat sangat sedih.

Manda merasa bersalah. "Eh maaf jel gue gak bermaksud buat lo sedih." ucap manda.

"I.iyh aku gak sedih" ucap jelita menahan air matanya.

"Jangan sakit hati ya, gue mau nanya. Lo kok bisa masuk sekolah gue? Secarakan biaya masuk ke sekolah gue itu sangat mahal jel. "

Untungnya manda tidak bertanya yang aneh-aneh.

"Aku lulus karena beasiswa. " jelita tersenyum setelah mengatakannya.

***

Hari udah mulai sore dan manda berkeinginan untuk pulang. "Gue pulang dulu jel, lo hati-hati dirumah yaw." ucap manda.

"Iyh man." ucap jelita.

"Makasii karna udah mau jadi sahabat gue." ucap manda sambil memeluk jelita, lalu manda segera beranjak pergi dari rumah dan keliatan manda udah pergi jauh dengan taksi onlinenya. Hati jelita terlihat sangat legah dan jelita mulai siap-siap meninggalkan rumah yang sama sekali bukan tempat tinggalnya.

***

Saat ini jelita sudah sampai dirumah dengan berdirinya DIANA. Diana adalah mama kandung jelita, jelita terlihat sangat takut saat melihat mamanya yang pastinya akan sangat marah dengan dirinya.

"Bagus ya bagus! Anak gak tau di untung!" ucap diana.

"Maaf ma, tadi..." ucap Jelita. Diana langsung menarik tangan jelita dan mengurungnya di gudang. Jelita berontak tapi percuma pembantu-pembantu dirumahnya gak bisa nolongin jelita dikarenakan takut di pecat.

"Kamu saya kurung di sini jangan berani coba-coba kabur dari saya!!" ucap diana di balik pintu yg sudah di kunci dan tidak ada satu pun yang berani membukakan pintu buat jelita, kecuali diana.

Jelita hanya menangis tanpa henti. "Coba aja papa masih hidup pasti gue gak bakalan hancur kayak gini!!!!" rintih jelita.

"Jelita kangen papa, papa jemput jelita di sini, semua orang di sini tidak baik, kecuali sahabat jelita, jelita selalu di tertawakan karena jelita anak desa karena penampilan jelita cupu! Jelita kangen papa....." ucap jelita dengan aliran air mata.

...

pagi telah tiba kini saat nya jelita pergi sekolah dan diana telah membukakan pintu buat jelita.

"Sekali lagi kamu coba kabur dari saya kamu akan tau apa yang saya lakuin pada SUMI ibu angkat kamu!" Ancam diana.

Jelita syok dengan apa yg di katakan mamanya, dia hanya bisa menurut. Seperti itu lah jelita saat mama nya ingin mengajaknya ke kota. Diana selalu meneror dan mengancam jelita agar mau ikut bersama nya.

"Iyh ma." pasrah jelita.

"Bagus." ucap diana.

Jelita segera pergi dari diana jelita gak mau terlambat seperti kemarin.

***

Vano telah bersiap-siap berangkat ke sekolah dan berpamitan dengan amara mama kandung vano.

"Hati-hati di jalan sayang." ucap AMARA seorang prempuan yang sangat ia sayangi.

"Iyh ma, vano berangkat dulu" ucap vano dengan suara motor nya. Vano mengendarai motor nya dengan kecepatan rendah.

Jelita mengendarai sepedanya dengan sangat cepat.

Vano yang mengendarai motornya dengan sangat santai tiba-tiba ia tidak sengaja mencipratkan seorng gadis dengan lumpur.

"Lo kalau lagi naek motor yang bener! lo gak tau baju gue jadi kotor gini! Pake otak dong!" ucap gadis dengan baju yang lumayan jorok.

"Maaf gue gak sengaja." ucap vano. Dan vano beranjak pergi begitu saja ninggalkan gadis yang telah ia siram dengan lumpur karena ketidak sengajaan dia tadi, Vano tak sempat melihat melihat wajahnya. Dia gak perlu memikirkannya karena dia udah meminta maaf pada gadis itu.

Vano telah sampai di tempat parkiran sekolah, dia memparkir motornya dengan rapi dan beranjak pergi dari parkiran sekolah, vano berjalan santai dan memasuki kelasnya.

"Tumben lo datang cepat van, ada angin apa lo?" ucap BIMA termasuk geng sahabat vano. Dan david hanya menaiki alis nya sebelah, Vano hanya tersenyum dan dia beranjak duduk di bangku nya.

"Lo udah siapin rencana yang kita buat untuk gadis cupu itu kan? Jangan-jangan lo berubah pikiran lagi."ucap david

"Udah." ucap datar vano. Entah kenapa dia merasa bersalah dengan gadis yang dia siram lumpur tadi.

"Aneh, kenapa gue bisa-bisanya ngerasa bersalah sama gadis yang gue siram tadi." gumam vano dlm hati.

•••

NEXT ON.

Anak DESA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang