PART 32. "Lelaki misterius."

303 13 0
                                    

Sedari tadi manda tidak ada berbicara sepatah katapun dengan sahabat nya. Ia hanya merenung kan gimana keadaan sahabatnya?! Apakah ia juga sangat merindukan dirinya? Apakah jelita tidak akan bangun lagi?! Ahh bodo jelita hanya tertidur sebentar.

Dengan kesendirian nya ia melihat seseorang berlari cepat di balik jendela. Manda mendekat dan ingin mengetahui siapa orang yang berbaju hitam di sana.

Perlahan manda membuka pintu dan mencari-cari keberadaan seseorang berbaju hitam tadi.

"Masak ga ada sih?! Ahh bomat" manda kembali masuk ke ruangan jelita.

Ia masuk dan...
Seseorang berbaju hitam itu masuk dan ingin membuka alat infus jelita, dengan sigap manda berlari untuk menyelamatkan sahabatnya.

"Siapa kamu!?" manda mencoba membuka topengnya. Namun nihil ia tidak dapat membuka nya karena tangan manda di tepis kuat oleh seseorang berbaju hitam dan bertopeng tadi, sehingga manda merasa kesakitan.

"Awww..." ringis manda karena tangan nya terasa sakit dan memerah karena tepisan kuat dari seseorang berbaju hitam dan bertopeng. Dan manda yakin pasti ia seorang laki-laki, manda memperbaiki alat infus jelita. Ia mencari-cari ponsel nya yang ia letakkan di sofa lalu menekan tombol untuk menghubungi bima.

"Manda nelpon" ucap bima yang tiba-tiba merasa khawatir.

"Lo kesini sekarang juga bim, gue takut seseorang tadi mencoba kembali lagi"

"Lo jangan khawatir, gue dan vano akan segera kesana. Jaga dirimu baik-baik, dan kunci pintu ruangan nya jangan biarkan terbuka sampai kami kembali" jelas bima.

Panggilan berakhir... Manda mengunci pintu ruangan dan kembali duduk untuk menjaga jelita kkembali.

___________________

Tokkk...tokkk...
Suara seseorang sedang mengetuk pintu, ia merasa takut jika itu seseorang tadi akan kembali.

"Ini gue vano" ucap seseorang dibalik pintu ruangan. Manda merasa lega dan berjalan untuk membukanya.

"Lo baik-baik aja?!" tanya bima yang sedang di peluk manda.

"Gue baik-baik aja" ucap manda.

"Tenang sekarang udah ada gue di sini, lo ga usah khawatir" bima mengelus-ngelus pundak manda.

Kini vano duduk di dekat kasur jelita dimana manda duduk tadi.

"Tangan lo?!" ucap bima yang melihat tangan manda yang memerah seperti di tepis seseorang.

"Lo ga usah khawatir in gue, mulai sekarang kita harus jaga jelita setiap saat dan setiap detik. Kalian tau?! Seseorang berbaju hitam dan bertopeng tadi mencoba mencelakakan jelita. Gue coba membuka topeng nya tapi dia menepis tangan gue" jelas manda.

"Lo ga sempat melihat wajah nya?" tanya vano.

Manda menggelang kan kepala nya pertanda ia tidak tau siapa seseorang misterius itu.

"Lo berdua tolong jaga kan jelita, gue akan segera kembali" pamit vano.

"Lo mau kemana, lo blm sembuh total" ucap bima.

"Gue mau nemui papa gue, gue yakin dia dalang semua ini" ucap vano.

"Gue ikut" ucap bima.

"Lo tetap di sini jagain manda dan jelita"

"Hati-hati lo"

Vano menganggukkan kepala nya dan bergegas untuk pergi.

Vano mengendarai mobil dengan kecepatan rendah di tambah lagi saat ini ia sedang emosional.

_____________________

"Dimana papa gue!?" tanya vano ke diana.

"Apa? Saya ga salah denger? Kamu manggil arga sebagai papa kamu?! Bukan nya, kamu sudah tidak menganggap nya lagi sebagai papa kamu?" kompor diana.

"Ga usah ngebacot anj*** kasih tau gue sekarang di mana papa gue tolol!" ngegas vano seakan-akan ia sudah jijik berbicara dengan diana.

Prakkk.

"Ga punya sopan santun! Begitu kamu di ajarkan Amara haa?" tamparan diana cukup keras di pipi vano.

Arga mendatangi mereka terlihat arga baru saja bangun tidur. "Ada apa ribut-ribut."

"Anak kamu yang ga tau diri ini berani ngebentak-bentak saya!"

"Hee kamu, ngapain kesini? Mau minta uang!?"

Vano mengepal kedua tangan nya.

"Kok diem! Ayo jwb, mau apa kamu kesini!" lagi-lagi arga nanya tapi vano masih saja diam dan mengepal tangan nya.

Tiba-tiba vano berbicara dengan sinis pada mereka. "Jangan coba-coba mencelakai jelita atau kalian akan tau akibat dari ini semua."

Mereka tampak tertawa se kencang-kencang mungkin.

"Bahkan kami saja blm memulai rencana nya. vanooo hahahah."

Mereka blm memulai rencananya? Jdi siapa yang coba mencelakai jelita kalo bkn mereka? -batin vano

Vano pergi begitu saja tanpa pamit. Mereka berdua terlihat bingung dengan sikap aneh vano, terlintas Pikiran diana. "Apa ada yang ingin mencelakai jelita?" -batin diana.

"Kamu yang ingin mencelakai jelita?"

Sontak arga kaget dengan pertanyaan diana. "Gila kamu, saya dari tadi tidur dan sekarang baru bangun. Udh ayo buatin makanan buat saya."

____________________

"Kalian berdua bisa pulang aj sekarang, kasian adik lo drumah."

"Gue akan anter manda pulang tapi nanti gue, manda dan adik gue akan kesini juga katanya dia kangen sama lo, udh lama juga dia ga ketemu lo"

Vano tersenyum mendengar chika kangen dengannya.

🌻🌻

Hanya perlu belajar lagi🙏

________________
devsylwa_

Next on🔥

Anak DESA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang