PART 5.

595 27 0
                                    


"Jel gu..gue minta maaf sama lo soal tadi yang udah ngehina-hina lo." gugup david, ia tertunduk karena merasa malu pada mantan pacarnya.

Jelita dan manda merasa heran dengan david yang secara tiba-tiba meminta maaf.

"Aku udah memaafin kamu." ucap jelita.

"Makasih jel." ucap david.

Tanpa pamit manda langsung berdiri dari tempatnya dan menuju ke taman belakang, jelita melihat manda beranjak pergi membuat jelita merasakan apa yang manda rasakan.

Jelita berdiri dan segera mencari manda yang berlari ke taman belakang, jelita sengaja tidak mengikuti manda karna manda butuh berpikir apa yang telah ia lakukan pada david itu salah.

"Aku tinggal dulu ya." ucap jelita.

David dan bima hanya mengangguk

Jelita berjalan menyusul manda.

"Gue tinggal sebentar." ucap vano.

"Lo mau kemana?" tanya bima.

"Ada urusan."ucap vano sambil berjalan ninggalin mereka yang masih ada di kantin.

Vano berjalan mengikuti jelita dari belakang.

Jelita menghampiri manda yang ada di taman.

"Manda.. Knpa sedih? Kamu masih suka sama david?" ucap jelita.

"Lo gak ngeliat! Gue masih sayang sama david gue masih suka sama david tapi cuma karna gara-gara lo gue rela ngelepasin david." ucap manda.

"Lo jauhi gue!!" ucap manda seraya mendorong bahu jelita, entah setan apa yang merasuki tubuh manda saat ini.

Jelita terdiam dan berfikir sejenak untuk tidak berfikiran yang aneh-aneh tentang manda, mungkin saja manda hanya kecapean, tidak di sangka air mata jelita jatuh gitu saja setelah mendengar ucapan manda.

Seorang lelaki mendekati jelita, yapz laki-laki itu adalah vano yang dari tadi menguping pembicaraan mereka.

"Lo jangan masukan ke hati apa yang barusan di bilang manda." ucap vano meyakinkan.

"Kamu? Sejak kapan kamu ada di sini?" ucap jelita.

"Sorry gue nguping pembicaraan lo sama manda tadi, hehe." cengir vano tanpa dosa.

"Lo jangan khawatir, gue bakalan urus soal manda." ucap vano berbaik hati.

"Tap..tapi kamu kan benci aku." ucap jelita.

"Gue udah mulai tobat ngebenci orang." ucap vano jujur.

"Hm gitu." ucap jelita.

"Udah mau bel yuk ke kls." ucap vano mengajak jelita karena sebentar lagi pasti bel akan berbunyi.

Jelita hanya mengangguk.

Banyak pasangan mata yang iri melihat mereka berdua berjalan bersama menuju ke kelas mereka. Bayangkan seorang gadis cupu/desa jalan berdua dengan seorang lelaki tampan/famous?

"Buset dah tuh gadis kecentilan bat sih! Gak tau apa kalo vano punya gue." ucap orang sebrang sana, yang dapat di dengar vano dan jelita

"Dasar! Gue embat juga tuh cewe." ucap para hawa yang semakin iri dengan mereka berdua.

"Lo hiraukan perkataan mereka semua." ucap vano meyakinkan.

"I.iyh." ucap jelita.

Lalu jelita dan vano sampai di depan kelas mereka. Jelita memilih duduk di kursinya yang di sebelahnya ada sih manda begitu juga sih vano dia beranjak ke kursinya untuk mendengarkan lagu favorite nya.

"Manda.. Nanti pulang sekolah kita main yuk." ucap gugup jelita.

"UDAH GUE BILANG! LO JANGAN PERNAH DEKET GUE LAGI!!" tegas manda.

Tak di sangka. Jelita mengalirkan air matanya lalu menghusapnya, jelita takut manda melihat air matanya.

Manda duduk kembali ke bangku lnya.

Semua orang yang ada di dalam kelas dengan muka kebingungan, "kenapa manda dan jelita, mereka kan sahabat kok jadi musuh gitu." itu lah yang mereka pikirkan saat ini tentang manda dan jelita.

Vano melihat adegan ini hanya terdiam. Vano melihat jelas bahwa air mata jelita sudah membasahi pipinya. Vano merasa iba terhadap jelita dan merasa marah terhadap manda. Vano tidak memiliki mood yang baik untuk ikut campur, vano memilih diam tanpa berbicara sepatah kata pun.

David dan bima memasuki kelas saat pas bel sekolah berbunyi. David memandang manda dengan senyuman dan manda membalas david dengan senyumannya, sungguh david merindukan senyuman manis dari manda. David duduk di kursinya dan begitu juga dengan bima.

Guru memasuki ruangan mereka.

"Baik anak-anak kita akan mulai pelajarannya setelah kita berdoa terlebih dahulu." ucap guru di depan.

Semua murid selesai berdoa dan langsung memulai pelajaran dengan sangat tekun.

Bel berbunyi..

Semua murid bergegas untuk pulang.

Jelita mengambil sepeda nya untuk pulang, sedari tadi manda gak terlihat dan manda juga tidak berada di dekat jelita selepas bel berbunyi tadi manda cepat-cepat keluar kelas dan langsung pulang tanpa pamitan dengan jelita, biasanya mereka berdua saling berpamitan saat hendak pulang kerumah mereka masing-masing.

Jelita menaiki sepeda nya dan beranjak pulang.

...

Sedari tadi vano membututi jelita yang sedang beranjak pulang ke rumah nya, entah mengapa vano sangat ingin tau rumah jelita di mana.

Vano mengikuti jelita layak nya seperti seorang penjahat.

"Kayak ada yang ngikutin gue."ucap jelita. Di luar sekolah jelita tidak perlu berbahasa baku lagi karena sudah aman stabil.

Vano masih mengikuti jelita.

Dan...







🌻🌻

NEXT ON.

Anak DESA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang