PART 6.

557 28 0
                                    


Jelita telah sampai di rumahnya..

Vano telah sampai di rumah jelita, ia mengintip-ngintip layaknya seorang maling, vano melihat rumah kecil jelita dan sangat sederhana untuk di tempati.

**
Sebenarnya saat jelita berjalan jelita sempat mencari-cari keberadaan orang yang mengikuti jelita, perasaan jelita benar! Jelita melihat seseorang yang telah bersembunyi layaknya seperti maling jelita tidak dapat melihat wajahnya yang jelita tau jelita pernah melihat orang yang telah membututinya. Kemudian jelita berbelok arah untuk kerumah keduanya yang telah jelita beli saat manda ingin bermain kerumah nya.

"Apa gue harus masuk aja ya?" ucap vano sedikit ragu. "ah jangan ntar di kira nyokabnya gue pacarnya." ucap vano.

Vano segera kembali ke motornya yang sedikit agak jauh.

Jelita melihat seseorang itu telah pergi, perasaan jelita sangat reda sekarang, dan jelita ingin buru-buru kerumah aslinya karena jelita tidak mau mamanya mengamuk saat jelita pulang lama lagi dan lagi.

Vano telah sampai di parkiran motor dan segera beranjak pulang kerumahnya, vano mengendarai motor dengan kecepatan sangat tinggi, vano tidak ingin mamanya khawatir karena ia sedikit terlambat pulang kerumah.

"Kamu kok telat nak?" ucap Amara mamanya vano.

"Emm emm.. anu..Tadi vano kerja kelompok bentar ma." ucap vano dengan sedikit kebingungan.

Amara mengangkat alisnya sebelah, sebenernya Amara tau kalo anaknya sedang berbohong dan mencoba untuk menghiraukannya.

"Yaudah gih kamu mandi udah bauk asem," ucap Amara seraya memegang hidung nya pertanda vano bener-bener sangat bauk.

"Yaelah ma, santai ngapa." ucap vano.

Vano segera ke kamarnya dan bergegas untuk mandi karena badannya yang di bilang bauk oleh mama nya.

"Woii Bang! Buruan gue mau mandi! Kata mama badan gue udah bauk." ucap vano.

"Sabar anying! Gak liat apa gue lgi buang air besar!" ucap vando.

"Udah buruan! gak kluar la, gue kasih ketiak gue lo." ancam vano.

Vando melihat ancaman adiknya segera cepat-cepat keluar dari kamar mandi, vando gak ingin mencium ketiak adiknya.

"Keluar juga lo!" ucap vano.

"Mending gue keluar dari pada nyium ketiak bauk busuk lo itu" ucap vando

"Yaelah bang, sensi amat sama adik sendiri." ucap vano.

"Gue gak nganggap lo adik gue! Kalo ketiak lo msih aja bauk" ucap Vando dgn nada keras.

"Lo beliin apa kek gitu biar ketiak gue ga bauk terasi." ucap vano yang sama sekali tidak sakit hati dengan perkataan abang nya, karena vano sudah terbiasa dengan tingkah laku abang nya.

"Lo usaha aja sendiri buat ketiak lo, masak iyah orang ganteng kek gue nyariin obat ketiak lo supaya wangi." ucap vando dengan kepedean nya.

"Najis gue denger nya!" ucap vano

"Ciee-cie adik gue marah, udah mandi gih keburu telat lo." ucap vando.

"Mau kemana?" ucap datar vano.

"Ke penghulu buat nikahin lo!" ucap vando

"Serius lo bg?" ucap vano yg baginya sangat cepat menikah semuda ini.

"Ya enggak lah! Makanya pengingat lo itu di perbaiki! Biar gak amesia lo. Kita mau makan siang ke rumah tante diana." ucap vando dgn sdikit kekesalan nya.

Vano hanya mengangguk dan ia langsung beranjak ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

"Btw soal ketiak lo sebenernya kagak bau. Gue cuma bercanda doang."

Vano menghiraukannya.

**

Jelita telah sampai di kamarnya yang sangat megah dan mewah entah kenapa kamarnya telah membuat perasaan nya lebih nyaman.

Diana telah pulang dari pemborosannya apa lagi yang diana lakukan kalo tidak berbelanja!

"Kamu udah pulang? Saya ingin nanti tamu-tamu saya kamu layanin dengan baik" ucap diana.

"Baik ma" ucap jelita. Jelita hanya menurut karena jika ia tidak mnurut bkln tambah rumit.

**
Vano dan kluarganya segera pergi makan siang bersama dengan diana yang sudah menjadi sahabat mamanya sejak ARGA ALLFREZA memulai bisnis baru. Arga allfreza adalah papa kandung dari vano dan vando.

"Vano kamu udah make parfum" ucap arga

"Udh pa!" ucap vano

"Selo ngapa sih, sinis amat sama papa sendiri" ucap arga dengan kekehannya.

Mereka menaiki mobilnya dan segera menuju ke rumah diana, sepertengah jalanan mereka berhenti dan membeli makanan untuk diana.

Dan mereka telah sampai di rumah diana yang megah, mewah, besar, luas. Tak jauh beda dengan rumah vano.

"Nyonya ada tamu yang datang" ucap mpok atik pembantu diana.

"Iyh mpok suruh masuk aj" ucap diana.

"Kamu harus layanan mereka tamu-tamu saya, mengerti!!" ucap diana.

Jelita hanya mengangguk mengerti. Entah kenapa dada jelita terasa sesak saat jelita di perlakukan diana seperti ini, padahal jelita anak kandungnya tapi diana tega melakukan jelita layaknya seorang pembantu.

"Eh jeng, apa kabar" ucap diana smbil memeluk Amara.

"Baik-baik" ucap Amara.

"Wahh vano vando kalian smakin besar, smakin tampan ya" puji diana.

"Makasih tante" ucap vano dan vando hanya tersenyum.

"Mpok atik siapkan makanan nya" ucap diana dengan sedikit keras agar mpok atik dapat mendengar nya.

"Iyah nyonya" ucap mpok atik dri dapur.

"Ayo silahkan duduk" sopan diana.

"Di sjni tidak ada yang menempati selain kamu diana?" ucap arga.

"Tidak ada saya hanya mempunyai pembantu dan saya sendiri di rumah ini dan menjalankan wasiat-wasuat dari suami saya" ucap diana.

Jelita dapat mendengar pengakuan jelas dari diana. "Apa katanya? Dia ngejalanin wasiat papa? Bukannya selama ini dia hanya bersenang-senang" gumam jelita.

Memang diana hanya bersenang-senang atas warisan papanya dan sebenernya sebelum papa nya meninggal semua alih waris jatuh di tangan jelita, makanya diana mengajak jelita bersama nya agar mendapatkan semua alih waris dari papa nya jelita. Masih adakah seorang ibu seperti diana di dunia ini?

Diana memperjuangin alih waris jelita jatuh ke tangan nya tapi saat ini semua usaha nya gagal maksimal. Sampai-sampai diana ingin berbisnis dengan arga cuma karena ingin ngambil alih waris jelita.

"Jell, mana minuman nya" ucap diana menyuruh jelita.

"Iyh tan" ucap jelita. Sebelum keluarga arga datang kerumah nya mamanya meminta jelita untuk memanggil diana dengan sebutan tante.

Jelita membuatkan es lemon untuk keluarga arga.

"Non biar bibi saja yang membuatkan nya" ucap bi asri pembantu jelita.

"Tidak usah bi, ini tugas jelita bibi siapkan saja yg lain nya" ucap jelita

"Tapi non.."

"Sudahlah bi siapkan yg lain, soal minuman biar jelita yg urus"

"Ok deh non" ucap bi asri

Bi asri pembantu yg paling dekat dengan jelita, semenjak jelita datang kerumah diana bi asri selalu menemani jelita dalam kesedihannya dan mencoba menenang kan jelita.

Sebuah air lemon yg sudah di buat jelita telah selesai, kini jelita harus mengantar kan nya ke keluarga arga.


🌻🌻

Halooo:) see you next.

Anak DESA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang