"Ibu..." panggil darah
Darah berlari mendekati ibunya yang masih berdiri di sana.
"Ibuuu..."
"Ini bener kamu nak..." ucap ibu darah.
"Iya buuu, ini darah" Ucap darah
"Ya allah, kemana aja kamu nakkk" ucap ibu darah dlm tangisan nya.
Mereka saling memeluk erat.
Flashback off
1 tahun berlalu darah menghilang tanpa kabar, ibu darah sendiri tidak tau keberadaan darah. Ibu nya merasa frustasi pada saat itu ia merasa bahwa anak nya sudah meninggal sehingga jasad ny tidak dapat di temukan, di saat itu vano juga hampir sngat rapuh karena kepergian darah secara tiba2 karena ada orang yang mengatakan bahwa darah sudah meninggal akibat kecelakaan.
Vano dan keluarga darah sama2 hancur saat mengetahui kabar kecelakaan mobil darah yang masuk ke jurang dengan jasad yang tidak dapat di temukan oleh pihak kepolisian.
Darah flashback
Gue sengaja ngerencanain ini semua karena alasan gue sangat kecil, Gue emang teman kecil vano dan nyokab, bokap gue ingin jodohin gue ke vano.
Gue ga setuju dong, sedangkan gue ga punya perasaan ke vano gue cuma anggap vano itu sahabat gue dan ga lebih!
Vano ngejar2 gue waktu itu gue sangat risih. Emang sih vano orkay, tampan, cerdas, tapi gue gabisa memaksakan prasaan gue sendiri.
Gue tau ini semua berat bukan? Tapi inilah keputusan gue dan pada akhirnya vano melihat gue bersama pacar gue di situ gue syok stengah mati, rencana gue yang sudah lama gue binah hancur dengan keberadaan vano.
Flashback on
"Maafkan aku buu, hiks hiks" ucap darah
"Kenapa kamu ninggalin ibu nak, apa salah ibu" ucap ibu darah
"Ibu ga salah, tapi dia yang salah!" ucap darah yang menatap tajam wajah vano
"Vano? Ada apa ini nak?" tanya ibu darah
"Ibu tau, aku tidak pernah suka dengan vano semenjak ibu berniat menjodohkan aku dengan dia, ibu tau aku tidak suka di kekang bu... Ini kehidupan aku, aku bebas memilih siapapun di dlm kehidupanku" jelas darah
"Sekolah kamu gimana sekarang nak" ucap ibu darah ngalihkan pembicaraan
"Maaf saya izin pergi dari sini tan" sopan vano
"Eh iyh nak vano" ucap ibu darah
Vano segera pergi dari rumah darah.
**
"Gue benci lo van" ucap jelita
"Lo ga seharusnya hadir di kehidupan gue! Lo brengsek!!!" ucap jelita yang mengoyak-ngoyak sebuah foto.
Jelita membuang foto itu sembarangan tempat.
Foto itu terinjak oleh kaki seseorang.
"Semarah ini kah kamu?"
Jelita melotot kaget karena melihat keberadaan seorang pria yang memanggilnya dengan sebutan kamu.
"Kk vando" ucap jelita
"Iyh, iniii... Foto vano bukan?" tanya vando
"I..i.yah" gugup jelita
"Santai aj kali g usah gugup segala" ucap vando
"Eh iyh" ucap jelita
"Ada masalah apa kamu ke vano? Coba cerita mana tau abng bsa ngebantu" sarah vando
"Tidak usah kk" tolak jelita
"Ok" singkat vando
"Hmm aku mau crita, tpi ini akan jdi rahasia, janji?" ucap jelita sperti anak kecil yang memainkan jari kelingking nya untuk berjanji
"kakak janji" ucap vando yg membalas jari kelingking jelita
Jelita menceritakan kejadian nya saat jelita menyindir-nyindir vano dan sampai seketika malam vano datang ke kamar nya. (Jangan nething!)
...
...
...
"Gimana? Apa aku yang salah kk?" tanya jelita
"Seinget kakak vano memiliki seorang wanita nama nya darah orang nya cantik tidak kalahnya dengan kamu, dia teman kecil vano, vano sangat menyayangi nya saat darah telah meninggalkan dunia ini vano tidak sperti biasanya nya, dia jadi orang yang pendiam dan cuek ke semua wanita baginya wanita tidak la penting" jelas vando
"Seberapa besar rasa sayang vano ke darah?" tanya jelita
"Sebesar lautan" ucap vando
"Apa darah jga begitu? Sangat menyayangi vano?" tanya jelita
"Setahu kakak darah ga prnah menunjukkan rasa sayang dia ke vano" ucap vando
"Lantas kenapa vano begitu menyayangi nya?" tanya jelita
"Silahkan cari tau sendiri" ucap vando yang memegang bahu kiri jelita
"Baik" ucap jelita
Vando hanya tersenyum dan melanjuti mengemas-ngemas kn brg nya untuk pulang hari ini.
______________
"Sudah siap semua, ayo kita berangkat" ajak manda
"Tunggu bentar" ucap jelita
Jelita menghampiri Rafael dan menarik tangan nya untuk ke tempat biasa mereka mengobrol.
"Jaga rumah ini raf kenangan gue di sini sangat indah gue ga ingin rumah ini kenapa2 gue hanya ingin rumah ini selalu ada yang nempati" ucap jelita
"Sepupu aku yang bakal ninggalin rumah kamu jel, kamu tenang aj" ucap rafael
Jelita tersenyum manis.
"Makasih raf" ucap jelita yang memeluk rafael
Rafael membalas pelukan jelita.
"Makasih karna lo udh baik sama ibu gue, udh mau ngerawat ibu gue, gue sangat berterimakasih raf" ucap jelita yang masih memeluk tubuh rafael
Rafael melepas pelukan itu.
"Ingat waktu kita kecil dlu? Jangan ada kata maaf dan trimakasih di antara kita berdua" ucap rafael yg menarik hidup mungil jelita
"Oh ya aku lupa" ucap jelita
"Kebanyakan makan timun jdi lupa" ucap rafael
"Aku pamit pergi dari sini raf, jangan kengenin gue hhhhh" ucap jelita dengan tawaan nya.
"Bawak kotak ini, almarhuma ibu mu memberikan ini kepada ku, saat kamu bersedih buka saja kotak ini" jelas rafael
"Dari ibu gue?" tanya jelita
Rafael mengangguk.
"Ok trimakasih, upss lupa lagi heheh. Gue pamit byeeee" ucap jelita yang beranjak pergi meninggalkan rafael
***
"Dengan kata maaf tidak bisa juga, lalu harus bagaimana gue memperbaiki semua nya gue bodoh gue brengsek gue ga punya hati! Gue ga pantas di maafkan dan jelita juga tidak pantas buat gue dia gadis yang kuat sedangkan gue hanya memberi nya harapan palsu..."
🌻🌻
Thank you nextBACA PART SELANJUTNYA.
________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak DESA ✔
RandomCERITA BARU TELAH TERSELESAIKAN, PART INI MASIH LENGKAP! ❗DARI SEBUAH KETERLAMBATAN ANTARA JELITA & VANO. ❗DARI KEBENCIAN KE CINTA SEBENAR-BENARNYA. ❗MENJUNJUNG KISAH CINTA YANG SEDERHANA. ••• ~Jelita hkeysa POV~ Hidup gue sering rumit emang! Banyak...