PART 38. "Rafael."

266 13 0
                                    

"Hari-hari saya semakin singkat saja, tiada lagi canda tawa seorang ibu."

**

"Udah gue bilang kan, nyokab lo itu udah ga waras lagi."

"Turunin gue di sini!" jelita mengatakan nya penuh dengan tekanan.

Vano menelan ludah nya lalu memberhentikan motornya. Lalu jelita turun begitu saja dan pergi meninggalkan vano.

"Lo mau kemana?"

"BUKAN URUSAN LO!"

"Jel jel, gue minta maaf..." teriak vano.

Jelita membalikkan badannya ke arah vano.

"NYOKAB GUE UDAH GA WARAS LO BILANG? HELLOOO WALAUPUN DIA JAHAT WALAUPUN DIA WANITA PENGGODA, TAPI GUE... GUE SEBAGAI ANAK KANDUNGNYA GABISA NGELIAT NYOKAB GUE DI HINA-HINA DI DEPAN GUE VAN. LO UDAH BANYAK BANTUIN GUE, ITU SEMUA LO LAKUIN CUMA BUAT MAMA LO KAN? BUKAN BUAT GUE!" jelita mengatakan nya penuh dengan tekanan.

"Bukan gitu jel..."

"STOP! Udah cukup semua ini van, emang dari dulu itu lo bantuin gue cuma karna kasihan sama gue! Gue tau lo sebenernya ga pernah suka sma gue kan! JADI TOLONG JANGAN GANGGU KEHIDUPAN GUE LAGI!"

Jelita berlari dalam kesendirian. Vano melihat punggung belakang jelita semakin lama semakin menjauh darinya.

Ntah kenapa jelita merasa dada nya sangat sesak, lalu ia berhenti di pangkalan dengan bau2 yang tidak enak. ia tidak tahan dengan bau2 alkohol lalu jelita memutuskan untuk berjalan lagi. Sambil berjalan ia memainkan ponsel dan mendengarkan musik2 kpop yang ia sukai.

Tinn...tin. (Goblok, main hp tengah jalan!)

"Awwww." ringis jelita.

Lalu lelaki tadi turun dari mobil nya dengan rasa kesal.

"Kamu ga liat, mobil saya sebesar ini ada di depan kamu."

"Maaf ma.."

"(Lah elo?) (Kamu?)" ucap mereka bersamaan.

"Ayo aku bantu." rafael membantu jelita untuk berdiri.

"Maaf maaf, gue ga liat ada mobil lo di sini."

"Iya gakpapa kok."

"Lo kok bisa ada di sini? Btw apa kabar lo?"

"Aku baru saja 3 hari ada di sini, kabar aku baik."

Jelita melihat rafael dari atas hingga ujung kaki, jelita mengakui rafael sangat tampan dengan kemeja putih dan celana hitam. Seperti seorang perkantoran.

"Ada apa?"

Jelita berhenti menatap nya.

"Ha engga papa kok."

"Ayuk makan, sekalian kita ngobrol berdua."

"Sekarang lo udh berani ngajak2kin gue ya."

Anak DESA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang