Anak DESA ✔

Part 45. ~Last

Sudah banyak yang kuterapkan dalam tulisan ini, rasanya aku ingin mengakhirinya. -Author-

***

"Mau lanjut mana?"

"Aku ikut perkataan mama saja."

"Tapi ges, gue bakalan ke california ikut sama grandmother gue." ucap reno.

"Gue ke belanda." ucap dono.

"Mendadak begini perginya? Gak bisa di tunda 2 tahun lagi?" tanya bima.

"Gak bisa bim, gue harus nurut apa kata orang tua." ucap reno.

"Lo don?"

"Setelah kelulusan diumumkan, besoknya gue harus berangkat."

"Ha?" semua tampak kaget.

"Ya gue berharap masa depan kalian cerah semua la bre, gue disana juga berjuang lagi. Gue janji bakal mampir ke sini lagi." ucap dono.

"Lo jel? Van? Mau lanjut dimana?"

"Gue netep disini aja sama mama." ujar jelita.

"Gue juga netep disini, karena disini tuh banyak kenangannya untuk gue." ujar manda.

"Lo van?"

"California."

"Ha?" semua tampak kaget.

"Jelita gimana? Lo gak mikirin dia." tampak jelita mengisyaratkan manda agar tak perlu khawatir dengan dirinya.

"Ldr kan bisa." jawab dono.

"Tapi kan...." ucapan manda terhenti kan karena jelita mengisyaratkan nya.

"Gue gak masalah." dengan terpaksa jelita mengatakan itu. Rasanya sedih sih tapi mau gimana lagi? Sudah takdir juga.

**

Siang berganti malam, dimana semua orang beristirahat sejenak untuk memulai aktivitasnya masing-masing. Di dengarkan lantunan musik indah sambil menuliskan sebuah kalimat demi kalimat, jelita ingin sekali menahan seseorang untuk selalu bersamanya. Namun ia tak bisa, cukup sudah.

Cekrek...

Jelita melihat ke arah pintu, terdengar suara mamanya yang sedang membawa cemilan.

Jelita hapus air matanya dan membenahi posisi duduknya.

"Mama kenapa belum tidur?"

Diana meletakkan cemilannya dan mematikan musik.

"Dengar-dengar vano mau pergi kemana ya, ehmmm mama lupa deh."

"California." ucap jelita.

"Cieee anak mama lagi sedih mikirin vano pastinya."

"Engga kok, jelita gak sedih." ucap jelita sambil menghapus air matanya.

"Yakin gak sedih? Coba telpon vano."