2. Seo Joo Hyun

1.8K 172 9
                                    

Deru mesin mobil memecah keheningan malam di sebuah halaman rumah, setelah hampir empat jam menempuh perjalanan panjang dari Jakarta ke Bandung.

"Sayang, bangun... kita udah sampai nih." Ratih sedikit mengguncang bahu putra dan putrinya yang duduk di samping kanan dan kirinya.

Seohyun perlahan membuka kedua matanya, tangannya refleks menutup mulutnya yang menguap. Ia menoleh ke sisi kiri, mengerjapkan matanya menatap bangunan rumah yang tentu saja tidak asing untuknya.

"Ayo, turun!" ucap Ratih menginterupsi kegiatan Seohyun.

Seohyun mengangguk, membuka pintu mobil, lantas segera turun dari mobil, diikuti oleh sang ibu. Menyadari sang adik yang belum juga keluar, ia condongkan kembali tubuhnya ke dalam mobil.

"Minho... Minho, bangun!" Seohyun guncang tubuh Minho sedikit keras.

Minho membuka matanya, menatap Seohyun sekilas, lantas langsung membuka pintu mobil di sisi kanannya. Seohyun yang melihatnya hanya mampu diam tanpa banyak bicara lagi. Ia segera menghampiri pamannya yang sibuk mengeluarkan dua koper dari bagasi mobil.

"Sini Om, biar Seohyun bantu." Seohyun meraih satu koper dari pamannya.

"Udah, biar sama Om aja. Kamu langsung masuk ke dalem aja, lanjutin tidurnya," ucap pamannya, kembali merebut koper dari tangan Seohyun.

"Minho gak bantuin Om?" tanya Ratih, memperhatikan putranya yang sejak tadi hanya diam berdiri di dekat mobil.

Minho tidak menyahut, namun tubuhnya bergerak mendekati pamannya, membawa kedua koper sekaligus dengan kedua tangannya. Berjalan hingga memasuki teras rumah, ia memilih diam berdiri, tidak berniat meminta kunci untuk membuka pintu rumah tersebut.

Seohyun menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah adiknya yang sepanjang perjalanan hanya diam sebagai bentuk protesannya. Kepindahan mereka ke Bandung memang ditolak mentah-mentah oleh sang adik, dengan alasan 'tidak ingin pindah sekolah, dan harus mencari teman baru lagi', walaupun ia tahu, bukan itu alasan utama adiknya menolak.

Kepindahan mereka memang bukan tanpa alasan. Bandung merupakan kota kelahiran mereka dan sang ibu. Dan di rumah ini lah semua kenangan itu tersimpan dengan rapi, kenangan dengan Almarhum sang ayah. Tepat satu bulan yang lalu sang ayah pergi meninggalkan mereka.

Seo In Joon, sosok pria Korea yang bertemu dengan Ratih saat ia menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Korea. Sebelum bertemu dengan sosoknya, In Joon sudah lebih dulu mempelajari apa itu agama Islam. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Ratih, sosok yang membuatnya memutuskan untuk memeluk agama Islam dan menikahi gadis Bandung itu. Dan lahirlah putri pertama mereka, Seo Joohyun atau lebih akrab dipanggil Seohyun, lalu putra kedua mereka Seo Minho, yang usianya terpaut dua tahun dengan sang kakak.

Seohyun mengamati rumahnya dengan pandangan sendu. Selama enam belas tahun hidupnya di dunia ini, selama empat belas tahun lah ia menghabiskan hari-harinya di sini. Dikarenakan pekerjaan ayahnya yang mengharuskan menetap di Jakarta, mereka akhirnya memutuskan untuk ikut menetap di sana selama dua tahun.

Setelah kepergian ayahnya, sang ibu memutuskan untuk kembali tinggal di rumah lama mereka yang berada di Bandung. Selain karena keluarga besarnya yang memang lebih banyak menetap di Bandung, alasan lainnya karena sang ayah dimakamkan di pemakaman keluarga ibunya di Bandung.

Teman Masa Lalu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang