Anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah dan titipan yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepada orang tua. Keberadaan anak sangat dinanti-nantikan oleh orang tua sebagai penyempurna kebahagiaan dalam keluarga. Tidak jarang pasangan yang belum dikaruniai anak pun melakukan berbagai usaha demi mendapatkan anak, karena rumah tanpa anak akan terasa sepi dan tak berwarna.
Setelah kelahiran putra pertama mereka, Kyuhyun maupun Seohyun tak pernah menunda akan hadirnya sosok kecil sebagai adik dari Azka. Walaupun mereka tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai waktu yang sekiranya baik untuk Seohyun kembali mengandung anak kedua mereka. Karena bagaimanapun jarak kehamilan yang terlalu dekat setelah pasca melahirkan dapat menimbulkan komplikasi serius pada kehamilan maupun proses melahirkan nantinya.
Tepat saat usia Azka telah menginjak dua belas bulan, Allah kembali memberikan mereka kepercayaan dengan menitipkan sebuah nyawa di dalam rahim Seohyun. Perasaan bahagia sekaligus khawatir dirasakan oleh Seohyun saat itu, mengingat dirinya harus tetap memberi ASI untuk putra kecilnya hingga berusia dua tahun. Walaupun dokter sudah menyarankan agar dirinya menyapih putra kecilnya, namun ia tetap bersikukuh ingin menyusui Azka. Hingga dokter pun mengizinkan dengan syarat dirinya harus mengonsumsi banyak makanan bergizi seimbang dan minum banyak air. Sehingga, kebutuhan nutrisi untuk dirinya, kehamilannya, dan produksi ASI dalam tubuh tetap terpenuhi dengan baik. Tentunya harus dengan dukungan dari keluarga, terutama sang suami.
Pagi itu mereka berencana datang ke rumah sakit menemui dokter Song untuk melakukan pemeriksaan di usia kehamilan Seohyun yang kini sudah menginjak bulan keenam. Dan untuk pertama kalinya mereka datang dengan membawa serta Azka, putra pertama mereka. Kyuhyun menggendong tubuh kecil putranya yang kini sudah berusia tujuh belas bulan, sebelah tangannya menggandeng erat tangan sang istri yang kini kembali dengan perut buncitnya.
Azka memperhatikan sang ibu yang kini berbaring telentang di atas ranjang dengan perut buncitnya yang sedang dioleskan gel khusus, lalu dokter menggerakkan transducer di atas perut sang ibu. Kedua matanya berkaca-kaca, bersiap untuk menangis karena merasa jika ibunya sedang disakiti oleh sang dokter. Kyuhyun yang melihat itu langsung membalikkan tubuhnya menghadap ke layar monitor agar Azka tak lagi melihat sang ibu.
"Azka, Sayang, lihat itu ada Adek bayi. Sebentar lagi Azka akan dipanggil Hyung, ya? Atau Azka mau dipanggil Kakak aja sama Adek bayi?" tanya Kyuhyun, menunjukkan layar monitor yang sedang menampilkan pergerakkan janin di dalam rahim sang istri.
Azka menatap layar monitor dengan kedua mata bulatnya, lalu kedua tangannya bertepuk seraya tertawa kecil, seolah sedang menyambut kehadiran sang adik. "De...dde....ddeee....," gumamnya, cadel.
Kyuhyun yang melihatnya langsung menciumi pipi gembul putranya, merasa senang sekaligus bangga karena sang putra begitu baik dan tidak rewel selama masa kehamilan kedua sang istri saat ini. Sehingga Seohyun sama sekali tak mengalami kesulitan, justru dirinya merasa semuanya sangat dipermudah. Mungkin inilah balasan jika kita memasrahkan segalanya hanya kepada Allah, serta menyambut dengan baik titipan dari Yang Maha Kuasa dengan perasaan senang.
Setelah melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan dokter Song, mereka memilih untuk langsung pulang ke rumah. Tanpa diduga ternyata kedua orang tua Kyuhyun berkunjung saat mereka masih di perjalanan pulang dari rumah sakit. Tubuh Azka meronta di dalam gendongan sang ayah begitu melihat kehadiran nenek dan kakeknya, bahkan sampai memukuli bahu sang ayah hingga membuat ayahnya langsung menurunkan tubuhnya, dan ia pun berlari menghampiri sang nenek.
Kyuhyun menyentuh bahunya yang terasa sakit, bukan karena pukulan dari putra kecilnya, melainkan luka memar yang ia dapatkan di bahu kanannya akibat kecelakaan kecil di tempatnya bekerja dua hari yang lalu. Diam-diam Seohyun memperhatikannya, bahkan sang istri turut melihat wajahnya saat menahan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Masa Lalu (SELESAI)
Fanfiction"Pertemuan singkat yang kulalui bersamamu, membuatku percaya akan skenario-Nya yang maha indah." -Cho Kyu Hyun- "Setiap kali mengingat kejadian itu, aku selalu tersenyum geli. Benar-benar merasa lucu dengan kepolosan dua orang anak kecil yang dipert...