4. Takdir atau Kebetulan?

1.5K 179 18
                                    

Hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang selama tiga minggu membuat suasana pagi hari di SMA Pasundan 2 Bandung diramaikan oleh obrolan-obrolan para murid yang sibuk menceritakan kegiatan mereka selama berlibur kepada temannya. Ditambah murid baru kelas X yang akan mempersiapkan untuk kegiatan Masa Orientasi Siswa atau dikenal dengan MOS/MOPD, yang akan dimulai besok.

Suasana mulai hening ketika sang Kepala Sekolah mulai memberikan sambutannnya dihadapan para guru dan seluruh murid.

“Senang ya pasti habis liburan panjang. Wajah-wajah anak kelas dua belas juga cerah-cerah sekali. Tapi gak tau deh setelah enam bulan ke depan…,” ucap Kepala Sekolah diiringi tawa dari seluruh murid dan para guru yang mendengarnya.

“Tapi InsyaAllah… kalo kelas dua belas SMA Pasundan 2 mah pasti siap, ya, menghadapi berbagai macam ujian. Ujian kehidupan yang pahit aja mereka bisa melewati itu.”

Kembali, gelak tawa terdengar di seluruh penjuru lapangan sekolah. Humor sang Kepala Sekolah selalu sukses membuat suasana menjadi lebih santai.

“Setelah sambutan ini, kita lanjutkan ke acara halal bihalal. Untuk murid baru kelas sepuluh berkumpul di aula. Dan untuk murid kelas sebelas dan dua belas masuk ke dalam kelas masing-masing terlebih dahulu. Setelah kegiatan di kelas masing-masing selesai, untuk para anggota OSIS ikut berkumpul di aula untuk memberi arahan mengenai persiapan MOS yang akan dilangsungkan mulai besok selama tiga hari ke depan. Kalau begitu Bapak akhiri sambutan ini sampai di sini. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” jelas Kepala Sekolah, menyudahi sambutannya.

Setelah acara halal bihalal selesai, seluruh murid mulai memasuki kelas masing-masing, sesuai dengan perintah Kepala Sekolah.

“Kyu!” panggil Raihan, menepuk bahu Kyuhyun.

Kyuhyun menoleh, enggan untuk menjawab.

“Kayak biasa, ya? Gue duduk di samping lo.”

“Bosen gue, dari kelas tujuh duduk deket lo terus.” Kyuhyun segera mengambil tempat duduk di baris ketiga dekat jendela, melepaskan tas dan meletakkannya di atas meja.

“Lo kan takdir gue, Kyu, hahaha!” Raihan ikut mendudukkan tubuhnya di samping Kyuhyun.

Kyuhyun hanya menggelengkan kepalanya, melirik Raihan sekilas. Ia memerhatikan ruangan yang menjadi kelas barunya. Tidak jauh berbeda dengan kelas lamanya, hanya suasanya saja yang sedikit berbeda karena hiasan-hiasan pada dinding kelas yang terbilang cukup ramai.

Seluruh bangku mulai dipenuhi oleh murid kelas XII IPA 1, kelas yang diisi oleh 23 murid. Kini perhatian mereka terfokuskan pada salah seorang guru yang masuk ke dalam kelas.

“Assalamu’alaikum. Selamat pagi anak-anak…,” ucapnya tersenyum antusias.

“Wa’alaikumussalam, Bu…” jawab seluruh murid.

“Hayo. Ada yang bisa tebak gak, kenapa Ibu masuk kelas ini?” tanya sang guru.

“Wah! Ibu pasti jadi wali kelas kita, ya?” tebak salah satu murid.

“Yap! Betul sekali,” sang guru itu menjentikkan jari, membenarkan tebakan salah satu muridnya.

Seketika terdengar teriakan penuh kegirangan dari beberapa murid yang mengekspresikan akan kegembiraannya.

Teman Masa Lalu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang