Kyuhyun membuka koper miliknya, sibuk mencari handuk sampai tidak menyadari kehadiran Seohyun yang kini memperhatikannya dengan dahi mengernyit, melihatnya mengeluarkan hampir setengah pakaiannya dari dalam koper.
"Kamu lagi cari apa?" tanya Seohyun, berniat membantu sang suami yang sepertinya sedang kebingungan.
"Ah, ini.... seingat aku.... aku bawa handuk. Tapi sekarang dicari malah gak ada."
"Oh...," gumam Seohyun, lantas berjalan ke lemari pakaian, mengambil selembar handuk bersih. "Pakai ini aja," ucapnya, turut mendudukkan tubuhnya di atas karpet, memberikan handuk tersebut pada sang suami.
Kyuhyun mengangkat wajahnya, lantas menerima handuk berwarna putih itu, ia pun hendak kembali membereskan pakaiannya yang berceceran di atas karpet.
"Kamu mandi aja, biar aku yang beresin ini semua," ucap Seohyun, meraih baju Kyuhyun dan melipatnya kembali. Matanya melirik sang suami yang tak mengatakan apapun dan justru malah memperhatikannya yang sedang merapikan pakaian pria itu. "Mau aku siapin air hangat?"
"Oh.... enggak usah. Kayaknya mandi pakai air dingin lebih seger. Kalo gitu aku mandi dulu, ya. Makasih udah mau beresin pakaian aku." Kyuhyun langsung bangkit, menyelempangkan handuk di bahunya sambil membawa sesetel pakaian bersih, lantas masuk ke dalam kamar mandi yang belum pernah terjamah olehnya.
Seohyun menatap punggung Kyuhyun sampai menghilang dari balik pintu kamar mandi yang tertutup, ia pun kembali melanjutkan aktivitasnya merapikan pakaian sang suami. Entah mendapat dorongan dari mana tangannya terulur mengusap salah satu baju milik Kyuhyun, lantas mendekatkannya pada hidungnya, mencium aroma yang menyeruak dari sana. Inikah aroma tubuh Kyuhyun? pikirnya, bertanya. Matanya terpejam menikmati aroma yang seakan membuatnya tenang, aroma yang tak pernah ia cium sebelumnya, kini ia bisa menikmatinya setiap hari.
Tak lama kemudian suara pintu terbuka membuatnya tersadar, ia pun langsung menurunkan lengannya, lantas kembali 'berpura-pura' merapikan pakaian Kyuhyun. Wajahnya terangkat melirik sang suami yang kini memakai kaos garis hitam merah, serta celana training berwarna hitam, tangannya sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Kulit wajah Kyuhyun yang putih bersih serta rambut basah pria itu yang acak-acakan membuatnya tersadar bahwa Kyuhyun adalah pria yang sangat tampan. Kenapa ia baru menyadari itu semua? Tentu saja karena sebelumnya ia tak pernah menatap lama-lama wajah Kyuhyun, apalagi sampai mengakui ketampanan sang suami. Saat kedua matanya menangkap Kyuhyun yang telah selesai mengeringkan rambutnya, ia pun langsung mengalihkan pandangannya sambil menggeleng kecil. "Astagfirullah hal adzim...," gumamnya pelan.
Kyuhyun menggantungkan handuk basah pada sebuah gantungan di dekat pintu kamar mandi, matanya melirik sang istri yang baru saja selesai merapikan pakaiannya, ia pun langsung menghampirinya. "Ternyata lumayan dingin juga, kalo kamu mau mandi.... mandinya pakai air hangat, ya."
Seohyun mengangguk kecil sambil tersenyum samar, telinganya kembali dimanjakan oleh perhatian yang diberikan pria itu untuknya, hingga kembali membuat hatinya berdebar. Ayolah, mereka bahkan belum 24 jam menjadi pasangan suami istri, itu artinya masih ada banyak hari untuknya menikmati perhatian lainnya dari sang suami. Pertanyaannya, mampukah hatinya menghadapi debaran itu setiap harinya?
"Ya udah, mandi gih.... nanti keburu Magrib."
Seohyun mengangguk, ia pun bangkit melangkah ke arah lemari pakaian, mengambil gamis dan khimar yang akan ia kenakan nanti setelah mandi, lantas langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Tok tok tok!
Kyuhyun meletakkan koper miliknya ke sudut ruangan, lantas melangkah menghampiri pintu begitu terdengar ketukan dari luar. "Eomma, ada apa?" tanyanya, menatap sang ibu yang kini seakan mengabaikannya, dan justru sibuk melihat ke dalam kamar seolah sedang mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Masa Lalu (SELESAI)
Fanfic"Pertemuan singkat yang kulalui bersamamu, membuatku percaya akan skenario-Nya yang maha indah." -Cho Kyu Hyun- "Setiap kali mengingat kejadian itu, aku selalu tersenyum geli. Benar-benar merasa lucu dengan kepolosan dua orang anak kecil yang dipert...