19. Seperti Keluarga Kecil

1.3K 159 15
                                    

Seohyun dan sang ibu sedang menunggu keluarga Kyuhyun yang akan menjemput mereka. Tiba-tiba saja semalam ibunya Kyuhyun menghubungi mereka dan mengajak menginap di salah satu villa milik keluarga Kyuhyun di Busan. Tentu karena merasa tidak enak jika menolak, akhirnya mereka pun menerima ajakan tersebut.

"Barang-barang kamu gak ada yang ketinggalan, kan?" tanya Ratih, melirik sang putri yang baru saja kembali dari toilet.

Seohyun menggeleng kecil, duduk di samping sang ibu. Matanya terus melirik keluar, menunggu kehadiran keluarga Kyuhyun yang akan menjemput mereka. Sejam yang lalu ibu Kyuhyun menghubunginya, mengatakan jika mereka baru saja akan berangkat. Namun tidak lama kemudian ia melihat dua mobil yang berhenti di depan Mom House, ia dan sang ibu pun langsung keluar membawa serta koper mereka.

"Maaf ya, kalian pasti sudah menunggu dari tadi," ujar Hanna menghampiri mereka.

"Tidak, kami juga belum lama turun," ucap Ratih.

"Kyuhyun-ah, masukkan koper mereka ke dalam mobil Appa."

Kyuhyun mengangguk, ia melangkah mengambil alih koper di tangan Seohyun dan ibunya, lantas memasukkannya ke dalam bagasi mobil sang ayah. "Udah gak ada lagi?" tanya Kyuhyun melirik Seohyun, yang langsung dibalas gelengan kecil oleh gadis itu.

"Setelah ini Kyuhyun dan Seohyun akan langsung ke bandara untuk menjemput anak-anak. Tapi maaf.... sepertinya Ahra tidak bisa ikut menemani mereka ke bandara, karena sejak pagi dia terus mual-mual," jelas Hanna, mengingat di kehamilan kedua putrinya itu dia lebih sering mengalami mual-mual.

Seohyun mengapit lengan sang ibu, menatapnya dengan raut cemas. Jika kakaknya Kyuhyun tidak ikut menemani mereka ke bandara, apa itu artinya mereka akan berdua saja?

"Tapi kalian tidak perlu khawatir, Ahrin putri pertama Ahra akan ikut menemani Kyuhyun ke bandara. Jadi mereka tidak akan berdua saja."

Ratih mengangguk paham, ia melirik sang putri dan mengusap lengan putrinya yang masih mengapit lengannya, berharap agar Seohyun tidak usah merasa cemas lagi karena akan ada keponakannya Kyuhyun yang menemani mereka.

"Kalau begitu kita langsung berangkat saja. Kyuhyun, berhati-hatilah saat mengendarai mobil. Nanti kalian semua langsung menyusul kami ke Busan, ya."

"Ne, Eomma," ucap Kyuhyun. "Kalau begitu kami berangkat dulu. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Mah, aku berangkat dulu, ya," ucap Seohyun.

"Iya, Sayang. Hati-hati, ya."

Seohyun mengangguk, ia pun melangkah menghampiri Kyuhyun yang sudah berdiri di samping pintu kemudi mobil pria itu. Ia terdiam merasa bingung harus duduk di kursi depan atau belakang, matanya melirik seorang gadis kecil berusia tiga tahun yang duduk di samping kursi kemudi. Akhirnya ia pun memilih untuk duduk di kursi belakang, namun saat dirinya hendak membuka pintu mobil tersebut suara pria itu langsung menahannya.

"Seohyun... maaf, kalo kamu gak keberatan, bisa gak kamu duduk di depan untuk jagain Ahrin? Soalnya aku lupa pasang car seat untuk dia, dan tadi sih Ahrin dipangku sama Eomma."

"Oh, iya..." Seohyun mengangguk, ia pun membuka pintu depan mobil, tersenyum hangat saat kedua mata bulat gadis kecil itu menatap ke arahnya. "Annyeong, Ahrin-ah."

Ahrin hanya tertawa kecil merespon ucapan Seohyun, lalu tubuh kecilnya diangkat oleh Seohyun dengan hati-hati, lantas dibawanya ke atas pangkuan gadis dewasa itu. Kyuhyun tersenyum kecil melihat itu, setelah memastikan Seohyun sudah duduk dengan nyaman, ia pun langsung menyalakan mesin mobilnya.

Teman Masa Lalu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang