33. Suamiku Tercinta

1.8K 148 45
                                    

Keadaan pagi hari di dapur terdengar cukup gaduh hingga membuat siapa saja yang berada di dalam rumah itu pasti akan datang ke dapur untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi di sana. Suara letupan minyak yang berasal dari wajan berseruan saat Kyuhyun hendak mengangkat udang goreng crispy buatannya dengan capitan yang baru saja ia cuci tanpa mengeringkannya terlebih dahulu.

Seohyun yang sedang sibuk memasukkan potongan kimbap ke dalam kotak makan pun akhirnya beralih menatap ke arah sang suami setelah mendengar kehebohan yang dibuat oleh Kyuhyun, ia pun bangkit dari duduknya, melangkah menghampiri suaminya. "Sini sama aku aja," ucapnya, hendak mengambil alih capitan di tangan Kyuhyun.

Kyuhyun langsung berdiri di hadapan sang istri sambil merentangkan kedua tangannya, "Kamu jangan dekat-dekat, nanti kena cipratan minyak. Ini sama aku aja," ucapnya, lantas berbalik mengambil spatula yang tergantung, lalu buru-buru mengangkat udah gorengnya yang hampir saja gosong, lantas langsung meniriskannya.

Seohyun tersenyum geli melihat tingkah sang suami di pagi hari akhir pekan ini yang mampu menghiburnya. Ia pun langsung mengambil kotak makan kosong, lantas memasukkan beberapa potong udang goreng crispy buatan sang suami tercinta, dan sisanya diletakkan ke piring.

Hanna yang baru saja masuk ke area dapur langsung tersenyum begitu melihat pemandangan di depannya. Setiap harinya ia selalu saja disuguhi oleh keromantisan yang dibuat sang putra dan menantu kesayangannya yang kini sedang mengandung cucunya yang sebentar lagi akan lahir ke dunia ini.

"Eomma pikir di sini baru saja terjadi peperangan, karena dari kamar terdengar seperti ada suara keributan yang pasti dibuat oleh putra Eomma yang nakal ini," ucap Hanna, duduk di salah satu kursi meja makan.

"Seperti biasanya Eomma, setiap kali Kyuhyun Oppa menggoreng sesuatu pasti selalu penuh kehebohan, dan dia tetap melarangku untuk membantunya karena takut aku terciprat minyak panas. Huh, terkadang di saat seperti ini aku merasa harga diriku sebagai seorang Chef jatuh seketika," jelas Seohyun, diakhiri helaan napas panjang.

"Eum... curhat," gumam Kyuhyun, melirik sang istri sekilas. "Seharusnya kau bersyukur karena memiliki suami yang begitu pengertian terhadap istrinya. Zaman sekarang susah lho... mencari suami yang mau membantu istrinya di dapur, terlebih pandai memasak."

"Siapa bilang? Kebanyakan teman Chef-ku itu pria, dan mereka sering membantu istrinya di dapur," ujar Seohyun langsung.

"Oh... jadi kau memiliki banyak teman pria, ya?" tanya Kyuhyun, memasang senyum palsu.

Seohyun yang menyadari hal itu pun hanya menyengir sambil mengapit sebelah lengan sang suami. Bersikap manja adalah salah satu senjata ampuh miliknya untuk meredam kecemburuan sang suami padanya.

"Terkadang putra Eomma itu berlebihan jika sedang cemburu," celetuk Hanna, dan langsung dibalas anggukkan dari sang menantu, membuat putranya semakin mendengus sebal. "Kalian memang ingin ke mana pagi-pagi seperti ini?" tanyanya, melirik beberapa kotak makan yang sudah terisi berbagai macam kudapan.

"Kami ingin berkencan di sungai Han, Eomma. Menikmati waktu berdua sebelum dia lahir dan mengambil sebagian perhatian Seohyun untukku," canda Kyuhyun seraya mengusap perut sang istri yang semakin membuncit di usia kandungannya yang sudah menginjak bulan ke sembilan. "Dan Dokter menyarankan agar Seohyun sering berjalan agar mempermudah saat proses persalinan nanti."

"Aigoo... lihatlah, pada anaknya sendiri saja dia cemburu, tidak aneh jika kau membahas pria lain di hadapannya dia bisa sampai seperti itu," jelas Hanna, berpura-pura berbisik pada menantunya.

"Putra Eomma memang sangat pencemburu, tapi aku sangat menyayanginya," ucap Seohyun, menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun.

"Apalagi kamu.... selama hamil ini cemburuannya kadang bikin aku geleng kepala," celetuk Kyuhyun yang langsung dibalas tatapan tajam dari sang istri. "Hehehe... bercanda, kok."

Teman Masa Lalu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang