13. Apa Ini Nyata?

1.1K 155 11
                                    

Suasana di dalam angkot di siang hari memang paling menyebalkan bagi sebagian orang, cuaca panas dan berdesak-desakkan dengan penumpang lain menjadi pilihan yang tak bisa dihindari, apa lagi di jam pulang sekolah seperti ini. Tapi, itu tak menyurutkan canda tawa dari obrolan ringan para penumpang yang kebanyakan pelajar dari SMA Pasundan 2 Bandung yang hari ini pulang lebih awal.

Di antara mereka berlima Jihan lah yang paling antusias menaiki angkot. Karena rumahnya yang berada di belakang sekolah membuatnya tak memiliki alasan untuk pulang sekolah naik angkot bersama teman-temannya. Tapi, hari ini ia bisa merasakannya karena Raihan mengajak mereka untuk makan bakso di tempat langganannya dekat dengan rumahnya.

Satu persatu penumpang mulai turun, hingga menyisakan mereka berlima. Minho sedikit menggeser tubuhnya agar sang kakak bisa duduk lebih leluasa, karena sejak tadi kakaknya duduk terhimpit di antara dirinya dan Jihan. Raihan berpindah duduk di samping Kyuhyun yang duduk di hadapan Minho. Ia melirik tangan Minho yang sejak tadi menggenggam erat sebelah tangan Seohyun.

"Minho, kamu sadar gak sih, dari tadi orang-orang ngeliatin kamu sama Seohyun?" tanya Raihan.

"Lho.... emang ada yang aneh sama kita?" tanya Minho bingung.

"Yang tadi naik angkot sama kita itu mungkin gak tau kalo kalian adik kakak. Mereka ngeliatin tangan kamu yang megangin tangan Seohyun terus," jelas Raihan.

Minho menunjukkan tangannya yang sedang menggenggam tangan sang kakak. "Dari dulu udah kebiasaan kalo naik angkot sama Kakak pasti aku selalu megang tangannya kayak gini. Aku mikirnya biar gak ada yang berani macem-macem atau ngegodain Kak Seohyun."

"Oh.... pantesan. Bagus-bagus, itu artinya kamu bener-bener ngejagain banget kakak kamu," salut Jihan. "Huh.... aku jadi pengen punya adek cowok."

"Biar ada yang jagain, ya?" tanya Raihan.

"Tenang Kak, nanti juga kalo Kak Jihan nikah, kan suami Kakak yang akan jagain," ucap Minho.

"Masih lama."

"Sebentar lagi kan lulus. Angkatan tahun kemarin juga habis lulus beberapa anak ceweknya langsung nikah karena udah dilamar," ucap Raihan.

"Ya udah, kalo gitu kapan lo mau ngelamar Jihannya?" celetuk Kyuhyun, yang langsung dihadiahi pukulan oleh buku tebal SBMPTN milik Jihan.

Raihan mendengus, memutar otaknya untuk membalas gurauan sang sahabat. "Sekarang mah yang ngomong aja dulu," ujarnya tenang.

"Paling Kyuhyun Hyung nyarinya cewek Korea," celetuk Minho.

"Iya, itu kakak kamu kan orang Korea," ucap Raihan, tersenyum puas, lantas melirik Kyuhyun dengan tampang polos.

"Kita orang Bandung, yeee....," ujar Minho, tak terima.

Raihan hanya tertawa menanggapi ucapan Minho. Sedangkan Seohyun dan Kyuhyun saling membuang muka, berusaha mengabaikan obrolan yang hanya bisa membuat hati mereka semakin tak karuan. Terlebih setelah Kyuhyun tahu jika Seohyun merupakan sosok yang selama ini ia tunggu.

"Ini kenapa jadi jodoh-jodohan gini, sih. Udah kayak acara mak comblang aja," ucap Jihan, menggelengkan kepalanya.

"Oh, iya. Minho, aku ingetin sama kamu ya. Kamu jangan terlalu overprotective jadi adek. Nanti gak ada yang berani ngelamar Seohyun lho," canda Raihan, lantas tertawa terbahak-bahak.

"Apaan sih, Kak Raihan. Kak Seohyun juga masih SMA. Masih lama. Lagi pula kalo ada cowok yang mau ngelamar Kak Seohyun, jelas harus dapet restu dari aku juga."

"Lo juga kayak gitu gak Kyu, ke Kak Ahra?"

"Iya, lah. Semua adek cowok kalo punya kakak perempuan juga pasti gitu."

Teman Masa Lalu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang