Bu Linda mengeluarkan amplop berisi kisah-kisah para murid dari dalam Tote bag-nya. Ia tersenyum mengingat kisah-kisah para muridnya yang telah ia baca. Menurutnya semua kisah mereka sangatlah menarik, karena setiap kisah memiliki cerita tersendiri yang tak dimiliki oleh orang lain.
“Ibu sudah membaca semua kisah kalian, dan sangat menarik sekali. Ada beberapa kisah milik kalian yang membuat Ibu yakin bahwa skenario Allah itu sangat indah,” ucap Bu Linda, memandang satu persatu muridnya sambil tersenyum hangat.
“Di sini siapa yang percaya dengan takdir?” tanya Bu Linda antusias.
Dengan percaya diri Kyuhyun langsung mengangkat tangannya, lantas ia pun terdiam begitu menyadari kini hanya dirinya yang mengangkat tangan. Dan setelah itu barulah beberapa murid mulai ikut mengangkat tangan juga. Mungkin tadi ia terlalu bersemangat hingga menjadi yang pertama.
“Wah, sepertinya Kyuhyun percaya sekali dengan takdir, sampai semangat gitu angkat tangannya,” ucap Bu Linda tertawa kecil, kembali memerhatikan murid-murid yang ikut mengangkat tangan. “Oke, karena Kyuhyun yang paling pertama. Ibu mau tanya sama kamu, apa yang membuat kamu percaya dengan takdir?” tanyanya penasaran.
Raihan melirik ke arah kiri, menatap Kyuhyun dengan raut penasaran. Bahkan semua murid kini ikut menatap ke arahnya, menanti jawaban yang akan diberikan oleh Kyuhyun, tak terkecuali Jihan dan Seohyun.
Kyuhyun meneguk ludahnya serat, matanya mengerjap beberapa kali, merasa gugup karena kini dirinya menjadi pusat perhatian di kelas. Ia berdeham pelan, melirik Raihan sekilas sebelum menjawab pertanyan dari Bu Linda.
“Ada seseorang yang udah bikin saya percaya sama takdir. Walaupun hal yang saya nantikan belum terjadi, lantas itu gak membuat saya berhenti untuk mempercayai takdir Allah. Apa lagi gak ada yang gak mungkin bagi Allah,” ucap Kyuhyun, terdiam sejenak. “Sampai saat ini…. saya masih menantikan takdir itu datang di kehidupan saya,” lanjutnya, tersenyum kecil, lantas menundukkan kepalanya.
Bu Linda tersenyum mendengar jawaban Kyuhyun. “Oke, teman-teman, kita doakan agar Kyuhyun segera bertemu dengan takdirnya.”
“Aamiin,” ucap para murid.
Dalam diam Kyuhyun tersenyum senang setelah mendengar teman-temannya kini ikut mendoakannya.
Bu Linda mengacak kembali urutan amplop. “Ibu akan bagikan satu persatu ke kalian. Ingat, setelah kalian membaca kisah teman kalian, jangan ceritakan lagi ke teman kalian yang lain. Biar ini menjadi rahasia di antara kalian saja.”
Satu persatu murid maju mengambil amplop yang diberikan Bu Linda secara acak. Hingga tiba giliran Kyuhyun.
“Kyuhyun,” panggil Bu Linda.
Kyuhyun langsung bergegas melangkah ke depan kelas, menghampiri Bu Linda dan mengambil alih amplop di tangan Bu Linda. Ia kembali duduk, menyelipkan amplop tersebut ke dalam buku tulisnya. Hingga tiba giliran Seohyun, matanya memandang antusias ke arah amplop di tangan gadis itu, ia meneliti apakah amplop itu miliknya atau bukan.
Punya gue bukan, ya? Kayaknya iya, deh. Seharusnya waktu itu gue kasih tanda di amplopnya biar ketahuan. Tapi, semoga aja itu emang punya gue, bantin Kyuhyun, yakin.
“Semuanya sudah kebagian, kan? Lima menit lagi istirahat, kalo gitu Ibu tinggal ke kantor, ya. Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikumussalam.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Masa Lalu (SELESAI)
Fanfic"Pertemuan singkat yang kulalui bersamamu, membuatku percaya akan skenario-Nya yang maha indah." -Cho Kyu Hyun- "Setiap kali mengingat kejadian itu, aku selalu tersenyum geli. Benar-benar merasa lucu dengan kepolosan dua orang anak kecil yang dipert...