Kyuhyun berbaring tengkurap di atas ranjang empuknya. Jari-jari tangannya bergerak dengan lincah di atas keyboard. Hari libur seperti ini tidak ada salahnya kan, bermain game sekedar untuk melepas penat dari rutinitas sekolah. Belum lagi mulai semester depan ia harus sepenuhnya fokus untuk menghadapi berbagai macam ujian.
Terdengar suara ketukan pintu, tak lama kemudian pintu kamarnya sudah dibuka oleh seseorang yang tanpa Kyuhyun menoleh pun ia sudah tau siapa orang itu.
"Mau gak?" tanya Raihan, meletakkan sepiring brownies di atas ranjang Kyuhyun. Ia ikut berbaring di samping Kyuhyun, mengambil sepotong brownies dan langsung memakannya.
Kyuhyun melirik sekilas ke arah piring yang kini tergeletak di atas ranjangnya. Ia menatap tajam ke arah Raihan, begitu tau itu makanan manis. "Jangan taro makanan di atas kasur gue! Kalo ada semut gimana?!"
Raihan mengabaikan ucapan Kyuhyun, matanya fokus membaca komik di tangannya. Sesekali ia tertawa terbahak-bahak, sampai memukul-mukul kasur saking gelinya.
Kyuhyun hanya menggeleng kecil melihat kelakuan sahabatnya. Dia dan Raihan memang sudah seperti anak kembar. Kemana-mana selalu berdua. Bahkan, ibu Raihan sering membelikan mereka barang-barang atau pakaian yang sama persis, dengan senang hati ia menerimanya. Walaupun beberapa kali, ia sering harus mengganti pakaiannya jika kebetulan Raihan memakai pakaian itu juga. Akan terlihat aneh jika mereka pergi memakai pakaian yang sama.
Kyuhyun menatap ponselnya yang terus bergetar. Tertera nomor tidak dikenal di layar ponselnya. Sejujurnya, ia paling malas untuk menerima panggilan dari nomor yang memang tidak ada di kontak ponselnya. Padahal bisa saja itu telepon penting dari seseorang yang memang mengenalnya.
"Angkat aja dulu. Siapa tau penting," ujar Raihan, menatap jengah ponsel Kyuhyun yang terus bergetar, namun tak kunjung diangkat juga oleh si pemilik ponsel.
Dengan malas Kyuhyun meraih ponselnya yang sejak tadi tergeletak di atas ranjang. Ia menggeser layar ponselnya untuk menerima panggilan dari nomor tidak dikenal itu.
"Hyung... lama banget sih, jawab teleponnya!"
Kyuhyun mengernyitkan dahinya heran. Hyung? hanya satu nama yang terlintas di pikirannya begitu si penelepon memanggilnya dengan panggilan itu.
"Ada apa?" tanya Kyuhyun, tanpa berniat menanyakan identitas si penelepon lebih dulu.
"Hyung kenal sama suara aku?" tanya Minho, menebak jika Kyuhyun bisa mengenali suaranya di telepon.
"Cuma kamu yang manggil aku Hyung. Kecuali orang-orang yang aku kenal di Korea," jawab Kyuhyun malas.
Terdengar tawa berderai dari sana. "Hahaha.... pantesan."
"Dari mana kamu dapet nomor aku?" tanya Kyuhyun, tak mempedulikan Minho yang masih tertawa.
"Dari Kak Seohyun."
Raut Kyuhyun menegang, mendengar nama itu disebut. Bagaimana bisa Seohyun menyimpan nomornya? Di sekolah saja mereka sangat jarang mengobrol. Sangat mustahil, pikirnya.
"Maksudnya.... aku minta tolong sama Kak Seohyun untuk mintain nomor Hyung ke Kak Jihan. Kak Jihan kan anggota OSIS.... jadi pasti punya nomor Hyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Masa Lalu (SELESAI)
Fanfiction"Pertemuan singkat yang kulalui bersamamu, membuatku percaya akan skenario-Nya yang maha indah." -Cho Kyu Hyun- "Setiap kali mengingat kejadian itu, aku selalu tersenyum geli. Benar-benar merasa lucu dengan kepolosan dua orang anak kecil yang dipert...