04 : Status Tak Mempengaruhi

18.9K 1.5K 34
                                    

SELAMAT MEMBACA
FORTIDEN
04 : Status Tak Mempengaruhi

Dia memperhatikanku dengan sangat baik, tetapi kenapa aku tetap merasa ada yang kurang?—:—:—:—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memperhatikanku dengan sangat baik, tetapi kenapa aku tetap merasa ada yang kurang?
—:—:—:—

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@arizona.vernanda
@aileen.adhitama

—:—:—:—

AILEEN berjalan menuju kelas Tean yang tidak jauh dari letak kelasnya. Hari ini adalah hari ketujuh mereka berstatus sebagai pacar. Tidak ada yang berubah sejauh ini. Mereka masih seperti biasa. Bahkan tidak ada yang berbeda disaat status mereka berubah menjadi pacar.

Gadis itu kini telah berdiri di depan kelas Tean. Ia mendongak ke dalam, ternyata Tean tidak ada di dalam kelasnya. Hal itu membuat Aileen mendengus. Biasanya Tean akan langsung mencari Aileen ketika bel istirahat berbunyi, kalau pun Tean tidak mencari Aileen, pasti lelaki itu berada di dalam kelas. Maklum Tean adalah ketua kelas, jadi lelaki itu sering dibutuhkan oleh guru-guru.

"Tean kemana sih?' gumam Aileen. Gadis itu pun berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya. Pandangannya menatap sepatu berwarna putih yang ia pakai.

Karena tidak melihat ke arah depan, akhirnya kepala Aileen menabrak sesuatu yang cukup membuat gadis itu meringis kesakitan. Aileen mengelus-elus kepalanya yang terasa sakit. Tiba-tiba saja sebuah tangan ikut mengelus kepalanya. "Sakit?" tanya orang itu.

Aileen mendongak dan mendapati wajah Tean di hadapannya. "Lo sih jalan nggak liat-liat!"

"Kok malah nyalahin gue? Kane lo yang jalannya nunduk. Untung nabrak gue," ujar Tean.

"Pokoknya elo yang salah!" ujar Aileen tak mau kalah.

Tean terkekeh, "kenapa bete Ai?" tanya lelaki itu.

"Gue nungguin lo daritadi tapi lo nggak muncul-muncul, terus gue nyariin lo ke kelas juga nggak ada. Lo kemana?" tanya Aileen.

"Gue tadi habis dari ruang guru," ujar Tean.

"Ngapain?" tanya Aileen.

"Ngumpulin tugas temen sekelas," jawab Tean. "Udah makan belum?" tanya lelaki itu.

Aileen menggeleng.

"Ya udah makan dulu ayo!" ajak Tean sambil merangkul bahu Aileen. Gadis itu pun mengikuti Tean.

—:—:—:—

TEAN mengantarkan Aileen ke kelas gadis itu. Hal ini memang sudah kebiasaan yang mereka lakukan hamper setiap hari. Jadi tidak ada kecanggungan lagi di antara keduanya. Lelaki itu mengelus kepala Aileen, "belajar yang bener ya," ujar Tean.

FortidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang