34 : Bela Diri

14.2K 1.5K 219
                                    

SELAMAT MEMBACA
FORTIDEN
34 : Bela Diri

Belajar itu nggak selalu berhubungan dengan buku dan pulpen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belajar itu nggak selalu berhubungan dengan buku dan pulpen.
—:—:—:—

ARIZONA mengajak Kanya pergi ke dalam ruangan, tempat dia berlatih bela diri. Gadis itu pun dengan langkah kecilnya membuntuti sang kakak yang sama sekali tidak mau mengimbangi langkahnya. Bahkan Kanya setengah berlari agar dirinya tidak ketinggalan jauh.

"Mana tu bocah?" Arizona bingung ketika dirinya sudah sampai di ruangan, akan tetapi Kanya tidak ada di belakangnya.

Beberapa detik kemudian gadis kecil dengan rambut yang dikepang dua itu akhirnya menampakkan batang hidungnya. Kanya langsung masuk ke dalam tanpa permisi dengan napas yang sedikit ngos-ngosan.

"Wuah ... tempat apa ini Kak?" tanya gadis itu terpukau.

"Tempat gue belajar," ujar Arizona.

Kanya melangkah semakin ke dalam untuk melihat isi ruangan itu mendetail. "Tapi kok nggak ada buku sama meja belajar Kak?" tanya Kanya bingung.

Arizona mendekati adiknya itu dan mengacak rambut gadis yang tingginya kurang dari setengah badannya. "Cara belajar gue beda," ujar Arizona.

"Beda gimana?" tanya Kanya. Gadis itu mendongak dan menatap wajah Arizona penasaran.

"Sini gue tunjukin," ujar Arizona. Lelaki itu melempar asal baju yang tersampir di bahunya. Lelaki itu lalu mengambil sarung tinju dan memakainya. Kanya pun belari mendekati Arizona.

"Itu apa Kak?" tanya Kanya.

"Ini alat gue buat belajar. Kalau lo pake buku sama pulpen, gue pake ini sama ini," ujar Arizona sambil menarik samsaknya yang bergantung tidak jauh dari tempat dia berdiri.

"Wuah keren," puji Kanya. "Emang gimana caranya belajar pake itu?" tanya gadis itu penasaran.

"Lo jauh-jauh dulu," ujar Arizona. "Mundur."

Kanya melangkah mundur.

"Oke, stop. Perhatiin baik-baik," ujar lelaki itu.

Arizona kemudian mendekati samsak. Kalau biasanya dia berlatih penuh dengan tenaga. Kali ini ia memelankan pukulannya kepada samsak tersebut. Lelaki itu takut mengenai sang gadis kecil yang kini menatapnya penuh kagum.

"Wah, seru ... Kanya juga mau!" seru gadis itu sambil berlari ke arah Arizona.

Arizona pun berjongkok di hadapan Kanya. "Mau gue ajarin?"

Kanya mengangguk dengan cepat. "Kanya mau belajar pake semua yang ada di sini," ujar Kanya.

Arizona terkekeh, "kapan gue punya waktu, gue bakal ngajarin," ujar Arizona.

Kanya tersenyum senang. "Tapi Kak Zona hebat ya, belajarnya nggak pake buku," kata gadis itu dengan polosnya.

"Belajar itu nggak selalu pake buku. Jadi kalau lo nggak bisa nguasain buku-buku yang lo pelajarin, lo nggak perlu sedih. Masih banyak cara-cara belajar lainnya. Ini contohnya," ujar Arizona.

FortidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang