SELAMAT MEMBACA
FORTIDEN
22 : Kertas Dengan MateraiBela diri adalah caranya untuk menghibur diri.
—:—:—:—FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@arizona.vernanda
@aileen.adhitama—:—:—:—
REGHAN memberhentikan motornya di sebuah tempat yang sepi. Arizona pun ikut memberhentikan motornya di samping Reghan.
Lelaki itu menaikkan kaca helmnya, "di sini?" tanya Arizona.
Reghan mendongkrak motornya, lalu turun dari motornya. "Ikut gue Ar," pinta Reghan lalu masuk ke sebuah pintu kayu kecil yang ada di pinggir jalan.
Arizona mengernyitkan dahinya bingung. Tak pikir panjang, lelaki itu mengikuti langkah temannya itu. Lelaki itu ikut masuk ke dalam pintu kayu itu.
Suara teriakan-teriakan pun mulai terdengaran dengan musik-musik yang tak asing di telinga Arizona. "Jangan bilang ..."
"Iya, lo kangen kan sama tarung derajat?" Reghan tersenyum ke arah Arizona.
Arizona tersenyum senang mendengar ucapan temannya itu. Sudah sangat lama lelaki itu tidak kembali ke dalam ring. "Lo kenapa baru bilang ada tempat kayak gini?" protes Arizona.
Reghan mendengus, "terima kasih dulu kek," kata Reghan.
"Terakhir gue tarung itu di Canada, tahun lalu," ujar Arizona.
"Kangen kan lo nonjok orang?" canda Reghan.
Arizona terkekeh, "gue pengen nonjok lo lagi," ujar Arizona.
Dulu, pertemuan Arizona dan Reghan pertama kali itu adalah di ring tarung derajat. Mereka waktu itu dipertemukan dalam satu pertandingan. Arzone nama panggilan Arizona ketika di ring dan Deathgan sebutan Reghan.
Saat itu Arizona sudah cukup terkenal di sana, sedangkan Reghan masih baru masuk beberapa minggu sebelumnya. Alhasil Reghan benar-benar k.o dihajar oleh Arizona. Dan untungnya saat itu Reghan berkata menggunakan bahasa indonesia sehingga Arizona berhenti memukul karena merasa sedikit terkejut.
"Stop bangsat!" ujar Reghan pelan.
Kepalan tangan Arizona tertahan tepat di depan wajah Reghan. "Lo orang Indonesia?" tanya Arizona terkejut. Sejauh ini dia belum pernah mendapatkan orang Indonesia di sini. Dan ia tidak menyangka Reghan adalah orang Indonesia, karena wajahnya yang blasteran.
Reghan mengangguk. "Ngaku kalah dah gue," ujar Reghan.
Arizona bangkit lalu mengulurkan tangan kepada Reghan. Reghan menatap tangan tersebut, lalu kemudian menerima uluran tangan Arizona. Lelaki itu pun berdiri. Sejak saat itu Arizona dan Reghan menjadi dekat. Arizona mengajarkan Reghan bermacam-macam bela diri, sehingga sekarang ketika mereka tanding, pasti akan menjadi seri.
"Yooo ... Deathgan comeback bro!" seru seorang host yang kebetulan melihat Reghan berdiri tidak jauh dari atas ring.
Semua pandangan beralih ke arah Reghan.
"Itu yang di sebelah lo si—" Lelaki itu berhenti berkata dan buru-buru menghampiri Reghan. "Jangan bilang ini ..."
"Iya, gue Arzone," jawab Arizona.
Seketika suasana menjadi hening.
"Wow! Kita sepertinya kedatangan tamu istimewa kali ini!"
Suara tepuk tangan pun terdengar meriah. Tiba-tiba seseorang yang terlihat sudah berumur mendatangi Arizona dan Reghan.
"Ini temen yang lu bilang aa?" tanya pria tersebut. Dari penampilannya dan cara bicaranya, terlihat orang itu memiliki keturunan darah tiongkok.
"Iya bos," ujar Reghan.
"Siapa dia?" tanya Arizona pada Reghan.
Pria itu tidak sungkan mengulurkan tangannya pada Arizona. "Uwe Taufan, pemilik tempat tarung derajat ini lah," ujar Taufan dengan logatnya.
"Oh, terus kenapa?" tanya Arizona.
"Kita ngomong di dalem aja ya, di sini ribut," ujar Reghan.
—:—:—:—
"INI surat perjanjiannya," ujar Taufan.
Arizona menatap ke arah Reghan sebelum akhirnya menarik surat tersebut. Di sana terdapat tempat untuk pengisian biodata dan juga persyaratan atau perjanjian yang harus ditaati.
1. Harus berjenis kelamin laki-laki.
2. Saat memenangkan pertandingan dengan tim lain akan mendapatkan sejumlah uang yang telah ditentukan.
3. Saat waktu tanding, tidak boleh tidak hadir. Jika tidak hadir akan dikenakan denda.
4. Tempat ini tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di atas ring.
5. Selama satu tahun ke depan, pihak yang bertanda tangan wajib mengikuti tarung-tarung yang diselenggarakan.
6. Jika tidak mengikutinya, maka tempat ini akan memaksa kalian untuk datang.Arizona membaca persyaratan itu dengan teliti kemudian menatap Reghan. "Lo udah gabung?" tanya Arizona.
Reghan mengangguk. "Udahlah tanda tanganin aja, nggak ada yang susah kan?"
"Tap—"
"Kenapa lo jadi takut begitu? Masa seorang Arizona takut sih?"
"Oke-oke, banyak bacot lo," ujar Arizona. Lelaki itu kemudian menandatangani kertas tersebut di atas materai yang tersedia di sana.
Lelaki itu tidak tahu ada banyak hal yang akan terjadi karena kertas tersebut.
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA
—:—:—:—
NEXT? Spam comment ya!!
#GrasindoStoryInc
08-02-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortiden
Teen FictionHidup Aileen benar-benar mengalami perubahan total sejak ayahnya terpidana selama sepuluh tahun. Gadis yang dulunya manja dan terbiasa hidup berfoya-foya, kini harus membanting tulang demi kehidupannya. Namun disaat Aileen sudah mulai terbiasa denga...