16 : Jahat!

15.6K 1.4K 366
                                    

SELAMAT MEMBACA
FORTIDEN
16 : Jahat!

SELAMAT MEMBACAFORTIDEN16 : Jahat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia bukan manusia.
—:—:—:—

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@arizona.vernanda
@aileen.adhitama

—:—:—:—

MOTOR Arizona akhirnya terparkir dengan rapi di parkiran sekolah. Ada beberapa orang yang curi-curi pandangan ke arah Arizona. Kabar kepindahan Arizona ternyata sudah mulai tersebar. Banyak gadis yang membicarakannya. Tentunya karena wajah tampan milik Arizona. Apalagi Arizona ke sekolah membawa motor gede. Dua daftar itu saja sudah bisa membuat para gadis tergila-gila.

Mereka belum tahu saja kalau Arizona adalah teman Reghan. Kalau sudah tahu, pasti mereka akan berpikir dua atau tiga kali lagi untuk mendekati Arizona.

Di sekolah, Reghan memang mempunya image yang bisa dibilang buruk. Murid berandal yang kerjaannya tawuran dan mabuk-mabukan. Murid yang selalu keluar masuk BK. Dan Reghan pernah hampir membunuh seseorang saat lelaki itu berkelahi di area sekolah.

Semua catatan-catatan buruk itu mampu membuat beberapa orang bahkan hampir satu sekolah menjauhinya. Ditambah wajah Reghan yang selalu terlihat sangar dengan bekas luka yang menghiasi tubuhnya.

Arizona mendengus ketika Aileen masih memeluk pinggangnya erat. "Lepas oi!" seru Arizona pada Aileen.

Aileen pun tersadar. Gadis itu membuka matanya dan buru-buru turun dari motor Arizona. Hal itu menyebabkan rok bagian Aileen robek.

"Suara apaan tu?" tanya Arizona pada Aileen.

Aileen yang menyadari roknya robek, buru-buru nenutupi rok bagian belakangnya dan menatap ke arah Arizona malu.

"Apaan sih?" tanya Arizona bingung. Lelaki itu turun dari motornya dan menatap ke arah Aileen malas. Baru saja lelaki itu hendak pergi, Aileen langsung menahan hoodie yang lelaki itu kenakan. "Lepas!" perintah Arizona.

Aileen mendengus, "nggak usah galak-galak sih," gerutu Aileen kesal. "Pinjem hoodie lo!" pinta Aileen.

Arizona mengerutkan keningnya, "mau lo apain?" tanya Arizona.

"Udah pinjem aja," kata Aileen sambil menarik-narik hoodie milik lelaki itu.

"Lo tarik sekali lagi, gue dorong!" ancam Arizona.

Ancaman itu membuat Aileen langsung melepaskan hoodie lelaki itu. Hal itu pun membuat Arizona langsung melangkah pergi.

"Eh, tunggu." Aileen mengejar Arizona. "Rok gue robek Zon," ujar Aileen.

Bukannya berhenti berjalan, Arizona malah terus berjalan dan tidak peduli Aileen mengejar di belakang.

"Arizona! Rok gue robek," ujar Aileen sambil menahan hoodie Arizona.

"Terus apa pentingnya bagi gue?" tanya Arizona.

"Ya pinjem hoodie lo buat nutupin bagian belakang rok gue," ujar Aileen.

"Lo pikir gue bakalan ngasi gitu?"

Aileen berdecak, "lo manusia bukan sih?" tanya Aileen kesal.

"Males debat gue, udah sana!" Arizona membuang tangan Aileen yang memegangi hoodie nya.

"Arizona! Pinjem bentar doang," ujar Aileen.

Tetapi Arizona tidak peduli dengan hal itu. Lelaki itu berjalan meninggalkan gadis itu dari sana. Benar-benar manusia tanpa hati nurani. Mungkin itu yang Aileen pikirkan saat ini.

Gadis itu pun mendongak ke belakang, berusaha melihat sisi roknya yang robek. Robekkannya tidak terlalu tinggi, dan untung saja Aileen memakai celana pendek, jadi pahanya tidak terekspos dengan jelas.

Karena tidak ada pilihan, akhirnya Aileen nekat masuk ke dalam sekolah dengan kondisi rok yang robek di bagian belakang. Gadis itu berusaha masuk ke dalam pelan-pelan sehingga orang-orang tidak melihat roknya yang robek.

Namun saat Aileen tengah berjalan masuk dengan santai, karena mengira di belakangnya tidak ada siapa-siapa, tiba-tiba saja ada tangan seseorang yang memeluk pinggangnya.

"Siap—" Aileen refleks hendak berteriak karena terkejut. Tetapi bisikan yang jatuh tepat di sebelah telinganya membuat mulutnya kembali terkatup.

"Kalau lo teriak, bukannya gue tutupin, gue tambah parah robekan rok lo!" ancam Arizona. Lelaki itu mengikatkan hoodienya pada pinggang Aileen.

Sebenarnya dia malas bahkan tak ingin membantu Aileen. Tapi melihat beberapa laki-laki yang terus mengamati Aileen dari belakang membuat dirinya terpaksa menolong gadis itu. Bukan karena rasa suka atau lainnya, melainkan karena rasa kasiannya pada gadis itu. Ia tahu bahwa tak ada gadis yang suka tubuhnya dipertontonkan orang banyak.

"Anjir, kekencengan ini, lo mau bunuh gue?" jerit Aileen.

Arizona pun menjauhi gadis itu dan menatap Aileen kesal. "Nggak tau terima kasih," ujar lelaki itu sebelum akhirnya kembali meninggalkan Aileen.

Tak terima dengan perkataan Arizona, Aileen pun mengikuti langkah lelaki itu. Gadis itu berusaha menyusul Arizona. "Gue nggak tau terima kasih? Emang gue harus berterima kasih sama cowok jahat kayak lo?" tanya Aileen kesal.

Arizona malas untuk ribut. Lelaki itu pun hanya melangkah tanpa menjawab ucapan Aileen.

"Lo tau nggak sih lo—"

"Bacot lagi gue ambil hoodie gue," ancam Arizona.

Aileen pun seketika langsung terdiam. Gadis itu mendengus kesal dan berjalan pergi mendahului Arizona.

Manusia yang nggak punya prikemanusiaan! batin Aileen kesal.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA

—:—:—:—

Next? 300 komen ya!

Ntar bakalan dinext lagi. Jadi jangan lupa vomment ya!

 Jadi jangan lupa vomment ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#GrasindoStoryInc
12-01-2019

FortidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang