SELAMAT MEMBACA
FORTIDEN
23 : Yes, I'm TeanApa semuanya benar?
—:—:—:—FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@arizona.vernanda
@aileen.adhitama—:—:—:—
PAGI ini Aileen bangun seperti biasa. Tidak seperti kemarin yang dia bangun lebih awal karena tidak ada sepedanya. Tapi kini sepedanya telah kembali dengan mulus tanpa rusak sedikit pun. Ini semua karena Arizona.
Ngomong-ngomong soal Arizona. Aileen masih terpikirkan dengan foto yang kemarin ia tak sengaja lihat di ruang tamu lelaki itu. Fotonya tidak terlalu menempel di bayangan Aileen, karena Arizona sudah dengan cepat menarik foto itu dan membawanya pergi.
Aileen berhenti memikirkan soal itu. Dan buru-buru pergi ke sekolah. Hal yang tadi biarkan gadis itu tanyakan nanti kepada Arizona.
—:—:—:—
ENTAH Aileen harus merasa beruntung atau apes dengan pembagian kelompok guru fisika yang memaksanya harus satu kelompok dengan Arizona. Aileen senang karena dia punya kesempatan untuk mempertanyakan berbagai pertanyaan yang menempel di kepalanya.
Aileen melirik Arizona yang sejak tadi menatapnya. Lelaki itu menopang kepala dengan tangannya dan menghadap ke arah Aileen. Hal itu mampu membuat jangung Aileen berdetak tak beraturan. Mana sisa anggota kelompoknya cewek-cewek lagi. Mereka berbisik-bisik mengagumi ketampanan Arizona.
Padahal sudah banyak gosip yang menyebar bahwa Arizona berteman dekat dengan Reghan. Tapi bukannya takut, mereka malah masih tetap menganggumi Arizona. Mereka tidak tahu saja bagaimana sarkasnya lelaki itu.
Aileen menoleh ke arah Arizona, "ke ... kenapa ngeliatin?" tanya Aileen gugup.
"Serah gue," jawab Arizona.
"Tapi kan—"
"Lo lanjut aja buat tugasnya," ujar lelaki itu.
Aileen pun kembali mengetik makalah yang diminta oleh gurunya itu. Memang kalau sudah ada tugas kelompok, pasti selalu Aileen yang mengerjakannnya sendiri. Hal ini karena gadis itu selalu detail dalam urusan pelajaran. Jadi setiap Aileen yang membuatnya, pasti nilai A+ akan menjadi jaminan.
Gadis itu berusaha memfokuskan diri kepada makalahnya. Akan tetapi Arizona membuatnya benar-benar tidak bisa fokus. Ingin sekali Aileen memarahi Arizona karena lelaki itu menatapnya terus-terusan. Tetapi di meja tersebut ada gadis-gadis yang ia yakini pasti akan curiga jika ia terlihat akrab dengan Arizona. Bisa-bisa gosip bahwa Aileen dan Arizona berpacaran jadi semakin menyebar.
Bel istirahat pun berbunyi. Tetapi bukan berarti Aileen bisa bernapas lega. Hal itu karena Arizona sama sekali tidak berniat memalingkan pandangannya.
Setelah kelas sepi, Aileen pun menoleh ke arah Arizona dan menatap lelaki itu.
"Lo kenapa sih?" tanya Aileen kesal.
Arizona terdiam. Masih menatap gadis itu. Malah kini lelaki itu menatap Aileen tepat di manik matanya.
Jantung gue, batin Aileen.
"Ari! Stop natap gue kaya gitu, serem tau nggak?" ujar Aileen. Karena Arizona masih tidak mau memalingkan tatapannya, Aileen pun bangkit dari duduknya.
Dengan cepat Arizona menahan tangan Aileen, "lo beneran Aileen?" tanya Arizona.
Aileen bingung. "Ya gue Aileen, emang gue siapa lagi kalau bukan Aileen," ujar Aileen.
"Lo berubah," ujar Arizona.
"Ngaca Masnya!"
"Lo masih ngira gue Tean?" tanya Arizona.
"Iya lah! Karena lo emang Tean. Gue tau, dan lo nggak usah pura-pura lagi," ujar Aileen.
Arizona tiba-tiba berdiri dan menarik Aileen menjadi lebih dekat. Tangannya memeluk pinggang ramping gadis itu. "Apa Tean punya tatapan sedalam ini?" tanya Arizona sambil menatap manik mata gadis itu.
Untuk beberapa saat Aileen menahan napasnya. Wajah lelaki ini benar-benar percis seperti Tean, bahkan parfumnya pun sama.
"Apaan sih lo," ujar Aileen salah tingkah. Gadis itu ingin mendorong Arizona akan tetapi lelaki itu menahannya.
Arizona terkekeh, lelaki itu kemudian mengacak pelan rambut Aileen. "Ternyata lo masih inget gue," ujar Arizona kemudian menjauhkan tubuhnya dari Aileen.
Untuk beberapa saat Aileen membeku. Gadis itu masih berusaha mencerna setiap kata yang lelaki itu ucapkan. Dan setelah menyadarinya, Aileen menatap ke arah Arizona tak percaya.
"Bener kan? Lo Tean kan?" tebak Aileen. Belum sempat Arizona mengangguk, Aileen sudah dulu memeluk lelaki itu. "Gue tau lo Tean!" ujar Aileen senang.
Arizona kaget dengan pelukan yang gadis itu berikan. Dengan kaku lelaki itu membalas pelukan Aileen. Apakah keputusan yang dia ambil ini sudah benar?
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA
—:—:—:—
Next? Vomment! Comment 350 kalau mau dinext hari ini.
#GrasindoStoryInc
10-02-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortiden
Teen FictionHidup Aileen benar-benar mengalami perubahan total sejak ayahnya terpidana selama sepuluh tahun. Gadis yang dulunya manja dan terbiasa hidup berfoya-foya, kini harus membanting tulang demi kehidupannya. Namun disaat Aileen sudah mulai terbiasa denga...