32 : Kepalsuan Yang Nyata

13.8K 1.5K 562
                                    

SELAMAT MEMBACA
FORTIDEN
32 : Kepalsuan Yang Nyata

Dibalik perkataan yang palsu, ada perasaan yang benar-benar nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibalik perkataan yang palsu, ada perasaan yang benar-benar nyata.
—:—:—:—

ARIZONA menatap lekat-lekat ke arah Aileen yang tengah mengobati lukanya dengan sangat teliti. Hari ini entah kenapa dokter yang biasanya ada di UKS sekolah mereka tidak ada di sana. Alhasil Aileen terpaksa mengobati Arizona dikarenakan lelaki itu malas untuk kembali berkutat dengan obat-obatan.

"Serius amat," kata Arizona.

Aileen mendengus, "diem, gue lagi fokus."

Arizona terkekeh melihat dahi gadis itu mengkerut. Bahkan Aileen meringis ketika membersihkan luka Arizona yang lumayan parah dengan kapas berisi alkohol.

"Gimana mau jadi dokter kalau ngobatin gini aja takut?" tanya Arizona.

"Darimana lo tahu gue pengen jadi dokter?" tanya Aileen penasaraan. Gadis itu menatap ke arah Arizona. Mata Aileen dan Arizona pun bertemu.

Arizona tersenyum miring ketika melihat wajah Aileen yang menatapnya dengan sangat penasaran. "Muka lo dikontrol dikit napa," ujar Arizona.

Aileen mendengus, "kenapa emang?"

"Cantik," jawab Arizona. Lelaki itu sama sekali tidak mengalihkan tatapannya dari manik mata Aileen.

Mendengar kata itu membuat pipi Aileen seketika merona. Gadis itu mengalihkan pandangannya. Ah, Aileen jadi salah tingkah.

"Ngarep lu gue ngomong kayak gitu?" tanya Arizona.

Seketika wajah Aileen menjadi tak berekspresi. Gadis itu menatap Arizona penuh kekesalan. Habis dilayangkan setinggi-tinggunya, lalu dihempaskan dengan sangat keras. Antara sakit dan malu beda tipis.

"Apaan sih?" tanya Aileen. Gadis itu menjadi bete.

Arizona tersenyum melihat Aileen yang tidak mau menatapnya lagi. Alhasil lelaki itu menarik dagu Aileen dan menatap wajah Aileen. Arizona menelusuri wajah gadis itu. Dari mata, hidung, bibir, semuanya pas.

"Lo emang cantik," ujar Arizona.

"Gue tau lo boong," kata Aileen. "Udah nggak usah pegang-pegang," kata gadis itu sambal menepis tangan Arizona.

Arizona terkekeh, "serius Ai, lo emang cantik. Tapi cantik aja nggak bisa buat gue suka sama lo," kata Arizona secara tiba-tiba.

Aileen kembali menatap Arizona. "Terus, apa yang bisa buat lo suka sama gue?"

"Lo."

"Lo?" tanya Aileen bingung.

"Iya," jawab Arizona.

"Gue nggak ngerti," ujar Aileen.

Arizona menoyor pelan kepala Aileen, "ini yang buat gue suka."

FortidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang