SELAMAT MEMBACA
FORTIDEN
45 : MemperbaikiSebuah hubungan akan kembali membaik, jika orang-orangnya mau saling berbicara dan menghilangkan semua kesalah pahaman.
—:—:—:—FOLLOW INSTAGRAM :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@arizona.vernanda
@aileen.adhitama—:—:—:—
MATA laki-laki itu perlahan-lahan terbuka. Kepalanya terasa sedikit pusing. Pandangan yang kabur menjadi jelas setelah ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Wajah yang pertama kali ia lihat adalah wajah Aileen.
Arizona mendengus. Karena panggilan dari gadis itu Arizona jadi kalah untuk kedua kalinya melawan David. Beberapa detik kemudian Arizona tersadar akan sesuatu. Kenapa ia bisa ada di rumah sakit? Dan tadi ada sirine polisi kan?
"Gue ..." Arizona berusaha bicara sambil mengganti posisi tubuhnya menjadi terduduk membuat kepalanya tambah pusing.
"Tidur dulu aja Ari," ujar Aileen sambil menahan tubuh Arizona agar tidur kembali.
Arizona menggeleng, "gue nggak papa," jawab lelaki itu. "Kenapa gue bisa ada di sini?" tanya Arizona.
Tiba-tiba seseorang bangkit dari sofa yang ada di ruangan tersebut dan mendekati bangkar Arizona. Arizona baru sadar bahwa tidak hanya Aileen yang ada di sana, melainkan Reghan dan Kris juga ada di sana.
"Apa Papa nggak boleh bawa anak Papa ke rumah sakit?" tanya Kris sambil menatap Arizona.
Arizona mendengus, "emang saya anak anda?" tanya Arizona dengan pandangan tajam. "Polisi. Anda yang bawa kan?" tuduh Arizona.
Kris mengangguk. "Papa nggak suka kamu terlibat dalam tempat-tempat illegal kayak gitu."
"Berapa orang yang anda pekerjakan untuk menguntit saya?" tanya Arizona.
"Papa cuma nggak mau kamu kenapa-napa. Seminggu kamu nggak pulang ke rumah Zona," ujar Kris.
"Jangan sok peduli," ujar Arizona.
Aileen tidak bisa menahan diri untuk tidak menegur Arizona. "Ari," ujar Aileen sambil menggenggam tangan lelaki itu.
"Papa nggak tahu kenapa kamu masih sebenci ini sama Papa--"
"Anda masih belum sadar dengan kesalahan anda? Mama! Gara-gara anda saya jadi melihat Mama sedih setiap saat!" Arizona membentak, mebuat kepala lelaki itu pusing.
Kris terdiam. Tidak bisa berkata. Alhasil ia memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. "Papa keluar dulu, kamu istirahat aja. Kita ngomongin masalah ini nanti aja," ujar Kris kemudian pergi.
Arizona memegangi kepalanya yang pusing.
Aileen menggeleng-gelengkan kepalanya. Dari yang Aileen amati, sifat Arizona sangat mirip dengan Kris, ayahnya. Dilihat dari cara mereka berdebat. Keras kepala dan tidak mau mengalah. Memang, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortiden
Teen FictionHidup Aileen benar-benar mengalami perubahan total sejak ayahnya terpidana selama sepuluh tahun. Gadis yang dulunya manja dan terbiasa hidup berfoya-foya, kini harus membanting tulang demi kehidupannya. Namun disaat Aileen sudah mulai terbiasa denga...