26 : Galak Lagi

14K 1.5K 218
                                    

SELAMAT MEMBACA
FORTIDEN
26 : Galak Lagi

Berusaha bersikap berbeda dengan sikap asli kita itu benar-benar tidak mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berusaha bersikap berbeda dengan sikap asli kita itu benar-benar tidak mudah.
—:—:—:—

"GUE tunggu di ruang tamu aja," ujar Aileen.

"Ganti baju dulu," ujar Arizona.

Aileen menggeleng, "nggak usah, gue juga nggak bawa baju," ujar Aileen.

"Pakai baju yang ada di sini aja."

"Nggak usah. Lagian nggak basah-basah banget kok, lo tuh yang harus ganti baju," ujar Aileen.

"Susah banget dibilangin," kata Arizona. Lelaki itu kemudian pergi menuju kamarnya. Beberapa menit kemudian lelaki itu keluar dengan membawa satu handuk. "Nih," ujar Arizona sambil memberikan handuk itu kepada Aileen.

Aileen membeku. Itu semua karena lelaki itu keluar dengan bertelanjang dada.

"Ah, lama lo," ujar Arizona kesal. Lelaki itu kemudian menarik Aileen dan memaksa gadis itu berdiri. Arizona kemudian melepas topi hoodie yang Aileen kenakan. "Lo pengen gue modusin kayak gini hm?" tanya Arizona sambal menggosok rambut Aileen yang sedikit basah menggunakan handuk.

"Ih, apaan sih lo," ujar Aileen salah tingkah.

Arizona terkekeh, "lo pikir gue bakalan gitu? Ngarep lo ah," ujar Arizona kemudian menghentikan aksinya itu. Lelaki itu membiarkan handuk tersebut menutupi kepala Aileen.

Aileen pun segera menarik handuk itu dari kepalanya dan menatap Arizona penu kekesalan. "Siapa bilang gue mau dimodusin sama lo?" tanya Aileen tak terima.

"Udah nggak usah banyak bacot, cepetan buka hoodie gue, terus ganti baju sekolah lo. Besok dipakai lagi kan," ujar Arizona.

"Sumpah Ari, lo itu ngeselin banget," kata Aileen. "Gue nggak mau ganti baju dibilangin," ujar Aileen.

"Modus minta digantiin?" tanya Arizona.

Aileen meleparkan handuk yang ia pegang tepat di wajah lelaki itu. "Enak aja!"

"Makanya disuruh ganti baju aja ngeyel banget," kata Arizona. "Udah sini cepean ikut gue," ujar Arizona lalu menarik tangan Aileen. Lelaki itu membawa Aileen ke kamarnya. "Ayo masuk!" ajak Arizona sesampainya mereka di depan pintu kamar lelaki itu.

Mata Aileen menatap ke arah lelaki itu ngeri.

"Nggak usah berpikir yang jorok-jorok, pintu kamjar dibuka. Jadi lo nggak bisa aneh-aneh," kata Arizona yang sepertinya bisa menebak kemana arah pemikiran Aileen.

Gadis itu mendengus, "bahkan walaupun pintu kamar ditutup sekali pun, gue nggak bakalan aneh-aneh ke elo," kata Aileen.

"Emang aneh-aneh itu apa hm?" goda Arizona.

FortidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang