37 : Masa Lalu (1)

14.3K 1.5K 783
                                    

SELAMAT MEMBACA
FORTIDEN
37 : Masa Lalu (1)

Kebencian tercipta karena sebuah kejadian di masa lalu yang tak bisa dilupakan sakitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebencian tercipta karena sebuah kejadian di masa lalu yang tak bisa dilupakan sakitnya.
—:—:—:—

REGHAN menghampiri temannya yang ada di meja bar. Tadi ia terkaget saat mendapat telpon dari Arizona yang mengatakan bahwa dirinya sedang berada di sebuah club. Karena, walaupun Arizona terlihat berandalan, akan tetapi lelaki itu sangat jarang datang ke club. Arizona pasti selalu menolak jika Reghan mengajaknya ke tempat seperti itu.

Bagi Arizona, tempat seperti itu hanya membuang uangnya saja. Mungkin untuk Reghan tempat itu sangat cocok, mengingat lelaki itu masih mempunyai niatan untuk membuat keluarganya bangkrut. Tetapi bagi Arizona yang tidak suka menghamburkan uang, tempat seperti club adalah pilihan terakhir untuk didatangi.

"Tumben," ujar Reghan sambil duduk di sebelah Arizona.

Arizona menoleh ke arah Reghan. "Hm."

"Mabuk lo?" tanya Reghan, yang lagi-lagi terkejut.

Arizona tidak menjawab pertanyaan Reghan, dan lanjut meminum gelas berisi alkohol, yang entah sudah berapa gelas ia habiskan.

"Lagi ada masalah?" tanya Reghan yang sepertinya sudah mulai peka terhadap keadaan temannya. Yang mengenal Arizona dengan baik, pasti akan langsung menyadari bahwa lelaki itu sedang ada masalah diliat dari kelakuannya.

"Hm." Arizona kembali berdeham.

"Hm mulu," dengus Reghan. "Lo ngapain nyuruh gue ke sini kalau nggak mau cerita?" tanya Reghan.

Arizona terdiam sejenak.

"Anjing, nggak usah sok misterius," umpat Reghan yang sudah mulai kesal melihat tingkah sahabatnya.

"Gue berantem sama Ai," ujar Arizona sambil kembali meminum alkoholnya.

"Lagi? Cupu bat sih lo jadi cowok, masa naklukin cewek aja nggak bisa? Malah diajakin berantem mulu. Kebiasaan suka adu jontos mah gini, punya gebetan juga pen diajakin tarung," ledek Reghan.

Arizona mendengus.

"Katanya lo mantannya Aileen. Gue baru tau lo ternyata udah pernah pacarana, sama Aileen pula," kata Reghan.

Arizona kembali mendengus. Kali ini karena Reghan membuatnya mengingat akan masalah yang sejak tadi berusaha ia lupakan. Arizona bangkit dari duduknya.

"Eh, mau kemana lo?" tanya Reghan.

"Lo punya rokok?" tanya Arizona.

"Ada, kenapa?" tanya Reghan.

"Pinjem, nanti gue balikin," kata Arizona.

Reghan pun merogoh saku jaketnya dan memberikan Arizona sekotak rokok dengan pematiknya. "Separah itu kah berantem lo sama Aileen?" tanya Reghan.

FortidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang