AUTHOR POV.KRING....
Bunyi alarm yang memiliki suara bising namun hal tersebut tidak juga membangunkan seorang gadis cantik yang tengah bermimpi indah di atas kasur kesayangannya. Sehingga seseorang masuk kedalam ke dalam kamar gadis tersebut.
"Astagfirullah Zahra alarm bunyi gak bangun-bangun juga sih...anak siapa sih kamu" dumel Mommy Zahra, ketika melihat anaknya masih bergelut dengan selimutnya.
"Sayang bangun, gak mau sekolah apa kamu ya?"ucap wanita paruh baya tersebut sembari mengguncang tubuh Zahra. Membuat si pemilik badan merasa terusik karena tidurnya terganggu.
"Hm..iya mom lima menit lagi" ucap Zahra serak khas orang bangun tidur, gadis tersebut menggeliat mencari tempat yang menurutnya nyaman.
"Gak ada lima menit lima menitan, sekarang sudah jam 6.40 Zahra nanti kamu bisa telat" ucap Mommy Zahra memperingatinya jangan lupa ia kembali mengguncangkan tubuh Zahra lagi agar Zahra bangun.
"Aelah mom cuman jam segit...
WHATTT!!jam 6.40 mom kok gak bangunin Zahra sih dari tadi kan bentar lagi Zahra masuk mom, apalagi sekarang pelajaran matematika. Gara-gara mommy sih gak bangunin Zahra dari tadi ahhh..."ucap Zahra dengan mata yang sudah terbuka sempurna.Ia segera bangkit dari tidurnya dan segera menuju kearah kamar mandi, ya untuk melakukan ritual mandi bebeknya. Biarlah, sekarang waktunya sudah mepet.
"Perasaan dari tadi dehh aku bangunin si bocah itu,emang dianya aja yang kebo kok mommynya sih yang di salahin, anak jaman sekarang aneh"gumam Mommy Zahra kemudian melenggang pergi dari kamar Zahra.
Setelah sepuluh menit Zahra menyelesaikan ritual mandi bebeknya itu, Zahra keluar dari kamar mandi yang sudah lengkap dengan baju seragam sekolahnya. Kemudian dia pergi ke depan meja riasnya untuk momoleskan sedikit lipgloss di bibirnya dan bedak tipis di wajahnya. Merasa sudah lengkap kemudian Zahra turun ke lantai bawah untuk menghampiri mommy dan Daddynya di meja makan dengan langkah cepat dia menuruni satu persatu tangga dan menuju ke meja makan.
"PAGI"ucap Zahra sambil menghampiri meja makan, Zahra mengambil roti coklatnya yang telah di sediakan oleh momynya.
"Pagi, kalau makan tuh duduk dulu sayang gak baik makan berdiri"ucap Daddy Zahra sambil memperingati anak bungsu kesayangannya itu.
"Gak keburu dulu dad Zahra berangkat dulu ya"ucap Zahra sambil memegang roti sedangkan tangan satunya untuk mencium tangan dan pipi Mommy dan Daddynya bergantian.
"Mangkanya jangan ngebo bangun tuh pagi biar gak kesiangan kayak gini, biar kamu juga gak keteteran sayang" peringat mommy Zahra melihat tingkah anaknya yang selalu telat bangun.
"Hehehe... Iya mom yaudah Zahra berangkat dulu ya, assalamualaikum" ucap Zahra cengengesan kemudian melenggang pergi dari hadapan kedua orang tuanya.
"Waalaikum salam" jawab mereka setengah berteriak sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anaknya itu, ajaib.
Zahra menuju garasi dan mengambil mobilnya, kemudian dia meminta satpam rumahnya untuk membukakan pintu untuknya.
"Makasih pak mamang" ucap Zahra yang di balas anggukan oleh pak mamang dan senyuman milik pria paruh baya tersebut.
Gadis itu pun keluar kompleks dan menuju ke sekolah dengan kecepatan di atas rata-rata, setelah lima menit Zahra melintas jalanan dengan cepat dan memang sekolah dengan rumahnya tidak begitu jau. Zahra yang melihat satpam sekolah ingin menutup gerbang dengan cepat ia pun melintas sambil mengklakson pak satpam agar dibuka. Pak satpam membuka pintu tersebut secara lebar agar si pengendara tidak menabrak gerbang yang akan membuat kegaduhan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]
RandomMasih tahap revisi ya teman", jadi kalau ada salah tulis komentar ya biar cepet di perbaiki sama aku. Thnksss, happy reading!! ~~~ Dia dingin, sangat tidak tersentuh. Apa iya pria itu dilahirkan dikutub sehingga memiliki sikap dingin seperti beruang...