Happy reading 😉Lima tahun kemudian.
Tidak terasa kini Zahra sudah bebas dari masa abu abunya ia juga sekarang menjadi mahasiswi di salah satu kuliah Jakarta ternama disana.
Ia mengikuti kuliah dalam bidang kedokteran,ia ingin sekali menjadi dokter dan ternyata ia bisa dengan usahanya sendiri.
Kini Zahra sibuk memeriksa pasien,ia memeriksa karena pasien tersebut mengalami keluhan di bagian badan dan kepalanya dan teryata itu hanya kelelahan saja.
"Ibu gak papa kok cuman kelelahan aja" ujar Zahra sambil membersihkan alatnya.
"Iya dok makasih" zahra hanya mengangguk. Setelah kepergian itu seseorang laki laki memasuki ruang Zahra, sedangkan Zahra ia masih sibuk membersihkan alat yang dipakainya tadi.
"Iya Bu kenapa lagi?" Tanya Zahra tanpa menoleh sedikit pun kepada orang tersebut.
"Lah kok gak nyahut buk?tunggu dulu ya saya bersihin ini sebentar" orang itu hanya berdehem, Zahra tetap berkutat dengan alatnya itu.
Setelah membersihkan semuanya Zahra pun menuju ke orang tersebut sambil menunduk karena baju putih yang ia pakainya kotor.
"Maaf ya saya lama" zahra pun mendonggakkkan kepalanya,ia terkejut bukan main teryata cowok di depannya adalah seseorang yang sudah hilang sejak lima tahun yang lalu.
"Kak Rendi?" Ujar Zahra terbata bata, air matanya pun menetes tanpa aba aba pun ia langsung memeluk Rendi menyalurkan rasa rindu yang sudah ia pendam selama lima tahun ini.
"Kakak jahat balik keisini gak kasih tau aku" ujar Zahra sambil memukul lengan Rendi pelan.
"Iya maaf kan surprise buat kamu, aku juga rindu pakek banget sama kamu" Rendi mengecup kepala Zahra lembut.
Setelah lama mereka berpelukan mereka pun melepaskan pelukannya dengan Zahra yang masih sesungukan akibat sudah menangis.
"Udah jangan nangis kan aku disini" Shafa hanya mengangguk saja.
"Hebat nih pacar aku udah jadi dokter aja" goda Rendi membuat Zahra hanya terkekeh kecil
"Iyalah aku gitu loh, oh ya gimana sama kuliahnya?"
"Udah selesai kok,aku balik ke sini sudah dua hari yang lalu. Aku juga udah gantiin papa di kantor"
"Tuh kan jahat udah balik dua hari yang lalu ehh nongolnya barusan ishh" rengek Zahra dengan wajah cemberut.
"Kan aku bilang surprise sayang"
"Yah ngambek deh maaf ya, yaudah yuk jalan jalan" lanjut Rendi
"Yaudah ayo aku ganti dulu"
Zahra pun mengganti pakaiannya dengan pakaian santai sedangkan Rendi ia menunggu di ruang Zahra dengan ponsel di genggamannya.
Zahra keluar dengan setelan baju santaiya. Setelah itu mereka pun meninggalkan ruangan Zahra menuju cafe yang sering mereka kunjungi.
Setiba disana seperti biasa mereka memilih tempat duduk di belakang dan Rendi memesan pesanan mereka.
Mereka memakan makanannya dengan canda, mereka melepaskan rindu setelah lama tidak berjumpa.
Saat Zahra menyendokkn makannya ke mulutnya tiba tiba ada seorang wanita duduk di pinggir Rendi membuat zahra bingung.
"Hai ren" sapa gadis itu.
"Hai juga" jawab Rendi,membuat Zahra semakin bingung. Biasanya Rendi akan bersikap dingin dan acuh jika ada seorang perempuan menghampirinya,tetapi saat ini ia bersikap seolah oleh telah kenal kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]
RandomMasih tahap revisi ya teman", jadi kalau ada salah tulis komentar ya biar cepet di perbaiki sama aku. Thnksss, happy reading!! ~~~ Dia dingin, sangat tidak tersentuh. Apa iya pria itu dilahirkan dikutub sehingga memiliki sikap dingin seperti beruang...