❄️CHAPTER SEBELAS❄️

377 28 0
                                    

"Lo.."spontan Zahra yang membuat cowok tersebut melihat ke arah Zahra sambil menaikan satu alisnya ke atas

"Kok Lo di sini?" Sedangkan yang di tanya hanya menatap lurus ke depan.

"Umum" Zahra hanya menganggukkan kepalanya mendengar tutur suara dingin kakak kelasnya itu

Kesunyian terjadi mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing Zahra yang memang tidak suka dengan kesunyianpun memecahkan.

"Hmm kak sama siapa ke sini?" Rendi yang berasa di pertanyakan pun menoleh

"Sendiri"dengan tutur kata biasa dingin dan singkat. Kemudian Rendi pun bangkit dari duduknya setelah ia merasa telah tidak lelah lagi. Zahra tidak diam dia pun berdiri dan mengikuti Rendi dan mencoba mensejajarkan jalannya dengannya.

"Mau kemana kak?" Rendi hanya mendengus panjang mengapa cewek ini mengikutinya?

"Pulang" jawabnya datar

"Jangan dulu dong kak ikut gue yok ke sana" Rendi pun mengikuti arah yang di tunjukkan oleh Zahra. Disana terdapat penjual es crim yang lumayan ramai dengan pengunjung.

"Gak"Rendi pun melongos pergi,tapi bukan Zahra jika ia membiarkan itu terjadi. Zahra menarik pergelangan Rendi tanpa persetujuan cowok tersebut Zahra membawa ralat otomatis Zahra menyeret Rendi ke kedai es crim tersebut

"Lepas"Zahra hanya menghiraukan ucapan kakak kelasnya itu. Setelah sampai Zahra pun melepas pergelangan tangan Rendi

"Beli yok kak enak loh"bujuk Zahra Rendi hanya mengatur emosinya agar tidak memarahi cewek di depannya. Toh cewek jangan di Kasar kan?

"Gak" Rendi menatap daerah lain, sedangkan Zahra telah menuju kedai es crim yang menurutnya sangatlah menggiurkan.

Rendi sekali kali melirik Zahra yang sedang mengantri di kedai tersebut. Terpancar wajar bahagia dan damai di sana. Sedangkan Zahra yang merasa sedang di perhatikan pun menoleh dan benar Rendi sedang memperhatikannya dan terjadilah tatap menatap. Zahra memutuskan kontak penglihatannya terlebih dahulu karena bagian dialah sekarang untuk membeli es crim

"Dua cup es crim pak ya yang saku coklat yang satunya vanila" penjual es crim pun hanya menganggukkan kepala.

Tidak butuh waktu lama pesanan es crim Zahra telah dibuatkan Zahra menyodorkan selembar uang biru. Ia pun menuju dimana rendi berada.

"Nih" rendi menatap es crim yang disodorkan untuknya. Sedangkan Zahra telah melahap es crim tersebut dengan senang.

Zahra yang telah menyelesaikan acara makan es crimnya pun menatap rendi yang tak sama sekali menyentuh es crim itu

"Itu es crim dimakan bukan di lihatin" berasa katanya untuk rendi,ia pun menoleh menatap zahra yang sedang menatapnya

"Kenapa?gak mau kak?yaudah buat gue aja lumayan lah" Zahra dengan tanpa malu pun mengambil alih dan memakannya

"Coba deh kak enak nih aaa"Zahra menyodorkan sesendok es crim untuk rendi, sedangkan yang disodorkan hanya menatapnya tanpa membuka mulutnya

"Aelah buka dong kak pegel nih tangan gue"mau tak mau rendi pun membuka mulutnya terasa rasa vanila yang cukup manis membuatnya begitu tenang

"Gimana?enak gak?"Rendi hanya menganggukkan kepalanya

"Hmm yaudah kak gue pulang dulu ya takut dicari sama ortu gue btw makasih ya waktunya"setelah mengucap itu Zahra pun melenggang pergi belum tiga langkah ia berjalan sebuah tangan kekar mencekal lengannya

"Kenapa kak?"Zahra yang tak mengerti pun bertanya

"Gua anterin" Rendi bersuara datar dan dingin kemudian dia pun berjalan terlebih dahulu yang di belakang terdapat Zahra mengekori dirinya

The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang