❄️CHAPTER DUA PULUH DUA❄️

304 21 0
                                    


Malam telah tiba terangnya matahari telah tergantikan dengan bulan, birunya langit telah berganti dengan hitam.

Zahra baru saja menyelesaikan tanggung jawabnya yaitu menunaikan shalat mangrib.  Setelah merapikan mukenah dan sajadahnya ia pun menuju ke dapur di lantai satu untuk mengambil beberapa camilan,namun saat ia membuka kulkas tidak ada sama sekali camilan disana.

Zahra pun menaiki tangga dan menuju kamar mommynya untuk menanyakan camilan.

"Mom" panggil Zahra seraya membuka pintu dan mendekati momynya yang sedang menonton tv di sana.

"Kenapa sayang?" Tanya mommy karena anaknya mencarinya.

"Camilan di kulkas kok gak ada mom, habisnya udah persediaannya?" Tanya Hera

"Oh iya mommy lupa, udah habis memang persediaannya. Mommy lupa kasih tau kamu, gimana kalau kita beli di supermarket sekarang? Kamu mau kan sayang?" Jelas mommy, Zahra yang mendengar pun berniat menjahilin mommynya.

"Kita?Lo aja kali" dan berubah lagi tatapan mommynya menjadi sinis.

"Apa kamu bilang hm?"

"Hehehe gak lah mom canda yaudah jadi apa nggak"

"Terserah kamu aja kalau kamunya  mau makan camilan yaudah ayok"

"Iya mom,yaudah aku ganti dulu"

"Iya mom juga mau ganti" Zahra hanya menganggukkan kepalanya kemudian ia pun melenggang pergi dari kamar mommynya dan menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian.

Zahra dan mommynya pun telah siap dengan pakaian mereka masing masing. Mereka berdua pun meninggalkan rumah dan menaiki mobilnya dengan pak mamang yang mengendarai mobil itu.

Tak butuh lama mereka telah sampai di supermarket dekat kompleks rumahnya. Zahra dan mommynya pun turun dari mobil itu dengan pak mamang yang menjaga di dalam.

Mereka berdua mencari berbagai makanan. Mereka berdua berpisah mommy Zahra yang mencari perlengkapan bahan masakan sedangkan Zahra yang mencari camilan.

Zahra memilih beberapa camilan, ia memasukan camilan favoritnya ke dalam keranjang yang ia bawa.

Saat hendak ia berjalan ia tak sengaja menyenggol lengan seseorang membuat barang beliinnya orang tersebut jatuh.

"Ehh sorry gue gak sengaja" Zahra yang merasa bersalah pun meminta maaf dan menolong orang itu untuk memunguti makanan orang tersebut yang berserakan akibat ulahnya barusan.

Orang tersebut tidak bicara ia juga membantu Zahra memilih makannya itu. Setelah selesai mereka pun berdiri tak sengaja pandangan mereka bertemu betapa terkejutnya Zahra jika orang yang di tabrak ya adalah kekasihnya.

"Ehh kak Rendi" ujar Zahra sedikit canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sama siapa?" Tanya Rendi.

"Sama mommy kak"

"Ngapain?" Tanya Rendi lagi sambil mengusap rambut Zahra membuat ia sedikit salah tingkah akibat ulah Rendi yang gak tau tempat. Banyak pasang mata menatap kedua remaja itu dengan senyum geli.

The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang