❄️ CHAPTER TIGA PULUH EMPAT❄️

261 21 1
                                    


Happy reading 😉

Hari ini,hari keberangkatan Rendi ke London. Mereka akan menjalani yang namanya long distance relationship atau sering di sebut dengan LDR.

Kini disinilah zahra berada di bandara yang ditemani oleh temannya. Mereka berbincang bincang tetapi Zahra hanya diam,ia tampak tak semangat karena akan ditinggal pergi oleh kekasihnya.

Rendi yang melihat itu pun hanya merasa kasihan,ia ingin sekali tidak datang kesana dan membatalkan keberangkatannya.

"Kenapa?" Zahra mendonggakkkan kepalanya menatap pemilik suara, mata mereka menatap satu sama lain.

"Gak papa kok" Rendi pun mengusap kepala zahra

"Jangan sedih dong jadi aku gak rela ninggalin kamu sendiri di sini, atau aku batalin aja ya keberangkatanku dari pada kamu mewek terus" Zahra membulatkan matanya tak percaya,mana ada sudah mau berangkat aja dan sudah di rencanakan secara matang matang mau di batalkan? Ada ada saja-_-

"Ishh apasih ngak,kakak tetep berangkat. Disini aku baik aja kok,tenang aja"

"Yaudah tapi jangan nangis terus" Zahra mengangguk saja. Ia pun memeluk Rendi membuat Rendi tersenyum dan membalas pelukannya juga.

Teman temannya pun yang melihat itu hanya merasa kasihan. Mereka hanya bisa menyemangati apapun pilihan dari sahabatnya ini.

"Bagi penumpang segera menaiki pesawat kalian masing masing karena pesawat akan berangkat sepuluh menit lagi,sekian terimakasih"

"Tuhh udah ada pengumuman keberangkatannya kakak, gih sana berangkat ingat jangan ganjen" Rendi terkekeh mendengar kata kata Zahra apalagi dengan mimik wajah Zahra sangat menggemaskan.

Tanpa aba aba pun Rendi langsung mendekap tubuh mungil Zahra kepelukannya. Ia meletakkan dagunya di bahu Zahra, Zahra yang mendapat pelukan mendadak pun hanya tersenyum simpul ia juga membalas pelukan Rendi.

"Ingat tunggu aku disini,jangan cari cowok lain selain aku. Aku janji setelah pulang dari sana aku akan melamar kamu" ujar Rendi penuh kepastian.

"Iya janji kok,Kakak juga jangan sibuk sibuk disana,jangan lupa makan sama hubungin aku" Rendi mengangguk ia pun melepas pelukannya dengan zahra dan mengecup kening zahra lama.

Zahra yang mendapat perlakuan itu pun hanya diam, pipinya sekarang pasti merona. Sedangkan teman temannya, hanya melongo tak percaya Rendi melakukan itu di depan umum.

"Astaghfirullah mata hamba gak suci lagi ya Allah" ujar verrel dramatis membuat teman temannya jengah.

"Aelah ren gak tau tempat aja Lo" celutuk Reyhan

"Tau tuh main nyosor aja lo" sambung Devon membuat Rendi hanya menatap mereka datar

"Yaudah aku mau berbagai tempat dulu ya tinggal lima menit lagi,ingat jaga hati jaga mata"

"Iya kak hati hati"

"Gue duluan" ujar Rendi pada sahabatnya.

"Hati hati disana jangan kegoda sama bule bule disana, mau di apain adek gue sama Lo" Rendi hanya mengangguk

"Hati hati ren"

"Hati hati bro, inget pulang bawa oleh oleh buat gue"

"Aelah teman aja mau pergi bukannya sedih ehh minta oleh oleh" sindir Ais membuat verrel cengengesan.

"Yaudah gue berangkat"

"Hati hati"

Rendi pun meninggalkan kekasih dan teman temannya. Ia melangkahkan kakinya menuju pesawat yang ia pesan, sebelum ia memasuki pesawat tersebut ia melambaikan tangannya yang di balas oleh temannya juga.

The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang