Semua murid mipa4 tengah duduk tenang di kursinya masing masing. Pasalnya guru bahasa Inggrisnya akan membagikan hasil ujian mereka kemarin.Zahra duduk dengan keringat dingin di bagian wajahnya. Hasil yang dibagikan adalah bahasa Inggris. Gadis tersebut takut nilainya akan merah lagi. meskipun kemarin kemarinnya ia belajar dengan giat, namun ia masih khawatir dengan hasilnya.
"Is gue kok takut ya" bisik Zahra tepat ditelinga ais. Zahra terus memperhatikan kertas hasil belajarnya.
"Lo tenang aja, gue yakin nilai Lo bagus kok" ujar Ais memberi semangat pada sahabatnya yang gelisah itu.
"Tapi gue takut, kemarin kemarin aja nilai gue merah" Ais memutar bola matanya malas,memang sahabat staunya ini selalu negatif thinking.
"Aelah santai dong ra. Nilai Lo kan merahnya cuman di mapel ini, sedangkan di mapel lain nilai Lo kan okok aja jadi santai"
"Tapi, bukan gitu is,gue takut aja nilai gue merah"
"Yaudah positif tingking aja, Lo emang selalu pikirannya negatif cobak deh jangan pikir kayak gitu"
"Semoga saja" guman Zahra
Kertas hasil ulangannya pun dibagikan oleh riko selaku ketua kelas di kelas ini.
Riko membagikan kertas tersebut kepada pemiliknya dan tepat sekarang riko memberikan ke zahra. Dengan ragu Zahra menerimanya dengan kertas yang di bolak ia enggan melihat hasilnya karena takut merah itulah pemikirannya saat ini.
Ais yang sudah melihat hasil ulangannya yang tidak mengecewakannya pun bernafas lega, kemudian ia pun menatap ke samping yang terdapat Zahra sedang menutup matanya dengan mulut yang komat kamit entah membaca apa sedangkan keras hasil ujian berada di dekapnya.
"Ehhh Ra ngapain lo, ehh nilai lo berapa nilai gue lumayan lah 79 gak remedian" Zahra terpelonjat kaget mendapatkan sengkaan dari Ais, ia pun membuka matanya.
"Hmm.. gak tau gue takut merah"
"Aelah buka aja lah kan gue udah bilang positif tingking aja lah" dengan ragu Zahra pun membalikkan kertasnya dengan ucapan doa yang dipanjatkannya. Ia membuka matanya dan terkejut nilainya tinggi lebih tinggi dari sebelumnya.
"Wahhh nilai gue tinggi ia aaa" pekik Zahra sambil memeluk ais yang membuat semua penghuni kelas termasuk bu sari yang duduk di depan memperhatikan mereka dengan tatapan membunuh.
"Ehh kalian berdua ngapain?" Zahra pun reflek melepaskan pelukannya dengan ais, ia menampilkan cengiran khasnya pada Bu sari. Sedangkan,Bu sari hanya geleng geleng kepala.
"Lo kenapa sih malu tau gak dikira gue lesbi nantik" gerutu Ais kesal sedangkan Zahra hanya tertawa dengan tangan berbentuk✌️.
"Heheh gue seneng nilai gue tinggi mendingan dari sebelumnya"
"Emangnya dapet berapa Lo?"
"kepo Lo" Ais memutar bola matanya, Zahra yang melihat itupun terkikik geli.
"Heheh canda, mau gue yaitu..."
"Berapa sih"
"Aelah jangan potong dulu dong,nilai gue 90 wahhh seneng gue tuhh" ais pun ikut senang sedangkan Alvi yang berada di depan meja mereka berdua pun menoleh kebelakang karena suara bising dari kedua sahabatnya.
"Kalian ngapain sih kok rame banget"
"Biasalah tuh si Zahra heboh sama nilainya sendiri"
"Maklumlah"
"Ehhh btw dapet berapa Lo Vi?" Lanjut Zahra bertanya pada alvi
"Biasa gak ada perubahan tetap di tengah 75 gak papalah dari pada gue remedial tambah ribet dah" kedua sahabat Alvi hanya tertawa mendengar celoteh dari Alvi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]
RandomMasih tahap revisi ya teman", jadi kalau ada salah tulis komentar ya biar cepet di perbaiki sama aku. Thnksss, happy reading!! ~~~ Dia dingin, sangat tidak tersentuh. Apa iya pria itu dilahirkan dikutub sehingga memiliki sikap dingin seperti beruang...