Zahra berjalan menelusuri koridor dengan pakaian basah banyak tatapan mata memandang Zahra tetapi Zahra acuhkan yang penting ia harus segera mengganti pakaiannya ini.Zahra berjalan dengan tangan yang sambil mengusap lengannya yang terkena tumpahan jus. Saat ia berjalan ada jaket yang mendarat di punggungnya, Zahra terkejut ia pun membalikan tubuhnya dan terdapat disana seorang cowok dengan wajah datarnya tapi tak mengurangi kadar ketampanannya.
"Ehh buat apa kak?" Rendi hanya menatap Zahra datar kemudian berkata
"Nutupin badan Lo" suara datar itu terdengar dan Zahra pun melihat badannya yang ditutupi oleh jaket tersebut dan benar bajunya tembus pandang.
"Ehh makasih kak, yaudah gue duluan kak ya mau ganti baju dulu lengket nih" Rendi hanya menganggukkan kepalanya. Zahra pun melenggang pergi dari hadapan Rendi.
Rendi yang melihat Zahra telah pergi dari hadapannya, ia pun membalikkan tubuhnya memutuskan untuk kembali ke kantin Karena temannya masih ada di sana.
****Bel pulang sekolah telah berbunyi. Semua murid SMA trauna sakti berhamburan sekolah menuju tempat tinggal mereka masing-masing. Begitupun dengan Zahra ia menunggu di depan mobil abangnya yang memang Zahra menumpang di mobil abangnya.
Sepuluh menit Zahra menunggu tapi Devon tak menampakkan batang hidungnya pun. Suara telefon yang berarti ada pesan pun berbunyi di handphone Zahra. Ia pun membuka dan benar ada pesan dari Devon untuknya.
BANG MONYET😙❣️VINO DEVON L.
Hmm maaf dek ya gue sekarang gak bisa anterin Lo pulang soalnya sekarang gue ada latihan basket dadakan. Tapi tenang kok gue udah nyuruh teman gue Rendi buat anterin Lo kok byyy dek sorry ya❣️
Kok kak Rendi sih? Ishh gak papalah dari pada gue gak pulang lebih baik pulang sama tuh pangeran kutub. Ucap Zahra berbicara sendiri dengan ponselnya.
VRISIA ZAHRA L.Hm yaudah gak papadeh kak.
Santai aja😉VINO DEVON L.
Yaudah abang latihan dulu ya see you😘❤️
VRISIA ZAHRA L.
Byyy see you too💞
"Ekkhhmm" Zahra pun mengalihkan pandangannya dari handphonenya dan melihat seseorang yang sedang berdehem padanya. Zahra melihat Rendi yang sedang menatapnya dengan tangan yang berada di saku celananya."Ehh kak udah lama?"
"Gak barusan" Zahra hanya mengangguk kepalanya mendengar suara datar milih Rendi.
Rendi pun berjalan ke arah mobil pengemudi tanpa sepatah kata apapun pada Zahra. Sedangkan Zahra ia pun memasuki juga mobil di dekat pengemudi.
Di dalam perjalanan tidak ada sama sekali topik yang dibicarakan oleh kedua insan tersebut. Mereka masing masing sibuk dengan dunianya masing masing, Rendi yang sibuk menyetir sedangkan Zahra menatap jalan yang berlalu lalang mereka lewati.
"Ehh kak Lo punya pacar gak?" Rendi pun melirik Zahra yang bertanya akan hal itu. Begitupun Zahra mengapa ia bertanya hal bodoh ini, ia merutuki dirinya sendiri yang asal ngomong ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]
RandomMasih tahap revisi ya teman", jadi kalau ada salah tulis komentar ya biar cepet di perbaiki sama aku. Thnksss, happy reading!! ~~~ Dia dingin, sangat tidak tersentuh. Apa iya pria itu dilahirkan dikutub sehingga memiliki sikap dingin seperti beruang...