❄CHAPTER TIGA PULUH ENAM❄

377 22 4
                                    


Happy reading 😉

***
Kini hari yang ditunggu pun tiba Rendi dan Zahra akan melaksanakan yang namanya pernikahan.

Mereka akan menjalani hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Semuanya sudah tersusun rapi dari dekor dan makanan disana.

Mereka memilih warna dekor dengan hitam putih karena tidak terlalu dominan dan tidak terlalu norak.

Sekarang zahra sedang berada di kamarnya, ia di rias secantik rupa oleh pengrias pesanannya. Zahra tidak memakai make up dengan dandanan menor, ia hanya menyuruh mbak pengriasnya memoleskan bedak tipis dan make up lainnya.

Setelah selesai di rias pun Zahra memperhatikan tubuhnya dari atas hingga bawah dari cermin. Ia memakai baju kebaya bewarna putih dan sanggul di kepalanya make up yang tidak terlalu tipis menambah kesan cantik pada dirinya.

Risa yang melihat itu pun hanya tersenyum bahagia. Akhirnya anaknya akan menikah bahkan ia merasa hanya kemarin ia mengganti popok milik Zahra.

"Zahra" panggil Risa pelan membuat Zahra menoleh pada mommynya itu.

"Iya mom?" Tanya zahra.

Risa menuju anak bungsunya itu, "kamu udah mau nikah aja ya, baru aja kemarin kayaknya mommy gantiin popok kamu ehh udah mau nikah" gurau Risa membuat Zahra mengerucutkan bibirnya.

"Ihh apa sih mom Zahra kan udah besar"

"Iya iya, sekarang kamu udah gak bareng mommy lagi kamu harus belajar mandiri nantik dengan suamimu. Jangan jadi Zahra yang manja dan telat bangun" jelas Risa membuat mata Zahra berkaca kaca.

"Ehhh gak usah nangis,mana Zahra yang momy kenal. Udah diem tuh lihat make up-nya nantik luntur loh" canda Risa membuat Zahra langsung memeluknya.

"Mommy maafin Zahra ya kalau selama ini bikin mommy capek dengan tingkah kekanak Kanakan Zahra, selalu ngerepotin mommy sama Daddy, Zahra yang kadang nakal maafin Zahra ya mom"

Risa mengelus punggung anaknya itu, "sudah kamu udah bikin mommy bahagia kok"

"Tapi mom Zahra takut sama gugup" cicit Zahra

"Udah kamu jangan gitu, mommy juga gitu dulu waktu mau nikah sama Daddy kamu" Risa mengusap lengan anaknya agar tidak gugup.

"Tapi mom zahra takut nantik gak bisa jadi istri yang baik dan yang di inginkan sama kak Rendi"

"Kamu pasti bisa sayang, optimis dulu jangan pesimis kayak gini. Zahra pasti bisa kok jadi istri yang baik buat Rendi begitupun dengan Rendi dia kayaknya suka banget sama kamu gak bakal dia kecewa gini sama kamu. Kalau kamu ada masalah cerita ke mommy aja mungkin mommy ada jalan keluarnya" saran Risa.

"Iya mom makasih, Zahra pasti kangen banget sama mommy sama yang lain. Kita nantik jarang ketemu"

"Kamu jangan manja gini dong kamu udah besar, nantik kalau kamu kangen sama mommy Daddy kamu bisa kok ke rumah, pintu rumah selalu terbuka buat kamu sayang"

"Iya mom"

"Yaudah yuk kebawah udah mau mulai tuh" ajak risa.

"Iya mom"

Mereka berdua pun meninggalkan kamar dan menuju ruang bawah untuk bertemu dengan yang lain.

Risa membantu anaknya berjalan. Ia merasa senang sekaligus sedih, senang karena anaknya akan melaksanakan yang namanya pernikahan sedih karena ia akan ditinggal oleh anak tersayangnya ini.

Semua orang menatap Risa dan Zahra yang menuruni tangga begitupun dengan Rendi dan orang tuanya. Pratama yang melihat anaknya turun pun langsung membantu anaknya, ia mengulurkan tangannya yang diterima oleh anaknya dengan lembut.

The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang