Tepat hari ini hari Senin hari dimana setiap sekolah mengadakan upacara bendera untuk menghargai jasa para pahlawan. Para murid sma trauna sakti bersiap siap untuk melakukan upacara bendera mereka telah berbaris rapi di barisan masing-masing. Upacara pun di mulai banyak para murid mengeluh kepanasan terutama cewek yang tak habis-habisnya mengelap wajahnya dengan lengannya akibat keringat yang bercucuran
"Panas banget aelahhh"keluh cewek yang tak lain adalah alvi
"Iya nih panas banget" ucap ais menimbali
"Tau tuh apalagi bapak kepsek gak capek apa ngomong disana" ucap Zahra sambil mengusap wajahnya
"Tau tuhh ngak tau apa kita lagi nahan panas penggerek benderanya lama ehhh amanatnya tak kalah lama juga busett dah" ucap Alvi sedikit keras akibat menahan rasa pegal di daerah kakinya
"Stttt jangan rame-rame Napa tuh mulut gak lihat apa kalau tadi Lo di lihatin tuh sama Bu ningrum di belakang" ucap ais sambil menutup mulut Alvi dengan telunjuk tangan ya
"Hehehehe kelepasan" ucap Alvi cengengesan sedangkan ia hanya memutar bola matanya malas sedangkan Zahra hanya diam di tempat ais yang merasa anehh tentang Zahra pun hanya menatap zahra wajah cewek tersebut sedikit pucat bibirnya kering
"Ehhh ra lo gak papa?"tanya Ais khawatir yang di balas gelengan kepala oleh zahra sedangkan alvi hanya memperhatikan ais karna Alvi memang berada di sebelah kanan ais.
Berasa zahra tidak kenapa-kenapa akhirnya Ais pun memperhatikan bapak yang belum selesai berpidato di depan. Beberapa menit kemudian Zahra ambrukk karena rasa pusing mulai menjalar di sekitar kepalanya
Bruukk
Zahra pun ambruk dari posisi barisan sedangkan Ais dan Alvi panik karena melihat sahabatnya tengah pingsan di lapangan dengan wajah pucat pasi dan bibirnya yang kering
"Ya ampun Zahra"teriak Ais dan Alvi yang mengundang tatap mata dari murid lainnya sedangkan PMR hari tidak bertugas karena mereka di kirim ke kota lain
Rendi yang melihat itupun berlari berniat membantu Zahra sedangkan para sahabatnya heran kenapa Rendi peduli dengan cewek biasanya dia acuh. Rendi pun membantu Zahra yang memang mendapatkan izin dari guru pengawas, Rendi menggendong Zahra ala bridal style menuju UKS sekolah yang membuat siswa berteriak histeris melihat adengan langka ini yang biasanya Rendi acuh tapi dia malah peduli.
Rendi meletakkan tubuh Zahra diatas branker UKS dengan pelan-pelan sebenarnya dia tidak tahu mengapa dia peduli dengan cewek satu ini tapi otak dan hatinya tidak bisa bekerja sama akhirnya hatinya menyuruh untuk membantu cewek tengik ini. setelah itu Rendi keluar UKS berniat untuk membelikan Zahra makanan dan minuman sekita lima menit Rendi pun datang dengan membawa satu mangkok bakso dengan minumannya dan tepat itu pun Zahra mulai mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk melihat itu pun Rendi menyodorkan makanan dan minuman di meja dekat Zahra berbaring sedangkan Zahra diam tidak bergeming Karna rasa pening masih terasa di kepalanya.
"Makan"ucap dingin yang keluar dari mulut Rendi
"Iya bentar lagi masih pusing nih"ucap Zahra sambil memegang kepalanya sedangkan Rendi hanya memperhatikan, lima menit itu pula Zahra tidak menyentuh makanannya sama sekali
"Makan"ujar Rendi sekali dingin tetapi seperti biasa dingin
"Ckckck iyaa"ucap Zahra sambil mengambil mangkok bakso
Zahra pun memakan makannya dengan lahap seperti orang belum makan satu bulan aja:v sepuluh menitan Zahra sudah menyudahi acara makannya karna telah habis ia pun menaruh mangkok di tempat semulanya, sedangkan Rendi hanya memfokuskan dirinya dengan handphone yang di genggamnya. Melihat Zahra yang sudah makan ia pun menyodorkan obat pereda sakit kepala
"Minum"ujarnya dingin yang di balas anggukan oleh Zahra, Rendi yang melihat Zahra telah meminum obatnya itupun berniat untuk keluar sampai suara Zahra memberhentikan langkahnya
"Ehhh mau kemana Lo?"tanya Zahra
"kelas"jawabnya singkat
"Aelahh kak temenin gue gitu bentar sampai temen gue Dateng ke sini" ucapnya meminta
"Gak"ujarnya lagi dingin
"Hari ini aja ya kakak ya plisss masak sih Lo jahat ninggalin gue sendirian disini apalagi sepi nih tempat"cerocos Zahra yang membuat Rendi pusing kepala mendengar Zahra yang terus menerus membujuknya Rendi pun mau tak mau menginginkan keinginan gadis tersebut. Selang beberapa menit pintu UKS terbuka dan tampaklah empat orang yang tak asing bagi mereka
"Zahraa lo gak papakan gak ada yang lecek lo gak di apa-apain kan sama cowok tembok ini?"tanya alvi panjang kali lebar yang membuat zahra menghela nafasnya panjang menatap sahabat satunya ini
"Gak papa kok"jawab Zahra yang membuat kedua sahabatnya manggut-manggut mengerti. Rendi yang melihat Zahra bersama dengan temannya pun berniat untuk keluar ruangan UKS ini.
"Ehh mau kemana kak?"tanya Zahra yang melihat Rendi tengah berjalan keluar UKS
"Balik"ucapnya dingin tanpa melihat ke belakang
"Ehhh kita duluan juga ya GWS ya Ra byee"ujar kak verrel dengan kak rehan
"Ehh iya kak thanks hati-hati bilangin ke kutub es makasih gitu"ucap Zahra yang di balas acungan jempol oleh keduanya
"Lo beneran gak papa nih gak ada rada pusing lagi nih?"tanya Ais
"Gue gak papa kok santai aja kaya gue kecelakaan aja mah kalian" ucap Zahra bercanda
"Aelahh kita kan cuman khawatir aja sama Lo" ucap Alvi sambil memutar bola matanya malas
"Ehhh Lo udah makan?" Tanya Ais
"Udah kok tadi itu mangkok sisa gue tadi"ucap Zahra sambil menunjukan meja di dekatnya dengan dagunya. Sedangkan kedua sahabatnya mengikuti arah yang di tunjukan oleh zahra
"Lahhh siapa yang beliin Lo?"tanya Alvi
"Kak Rendi"ucapnya santai sukses membuat kedua sahabatnya membelalak matanya tak percaya
"Serius lo? Gak ngibul kan Lo sekarang gara-gara Lo tadi pingsan terus asal ngomong gitu?" Tanya Ais kaget begitupun dengan Alvi
"Masak sih gue boong emangnya wajah gue ada gitu tampang bohongnya?btw buat apa juga gue ngomong asal emang fakta aja kok"ucap Zahra menjelaskan
"Gini ya ra kak Rendi itu tuh belum sama sekali ngeginiin cewek boro-boro gendong sama merhatiin cewek dianya aja cuek gak kesentuhh ehhh malah Lo pingsan dia langsung bantu Lo aneh kan, anak-anak aja tadi kaget ngelihat Lo di gituin sama tuh kak Rendi bisa bisa lo trending topik nih bentar lagi" ucap Alvi menerangkan kepada Zahra seperti guru menerangkan pada muridnya gaje Lo thor-_- bodo😂 ~abaikan
"Yeee biarlah gak ngurus gue mah"ucap Zahra yang membuat kedua sahabatnya menghela nafasnya panjang
"Apa jangan-jangan" ucap Ais menggantung kalimatnya
"Jangan-jangan kenapa?"tanya Zahra dan Alvi bersamaan
"Dia suka deh ke lo ra" ucap Ais yang membuat zahra tersedak akibat dia sedang minum
"Ngaco deh Lo bisa-bisa dia kan cuman kasihan aja ke gue" balas Zahra
"Yee kasihan mana ada dia punya rasa kasihan baru ini loh dari sebelum-sebelumnya gak pernah tuh yang namanya Rendi peduli sama perempuan" jelas Alvi sedangkan Zahra hanya mengangkat bahunya tak peduli
Next?or next?
Sampai sini dulu ya chapternya.lanjut chapter selanjutnya ya. Semoga suka di cerita saya ini
Jangan lupa vote and komennya ya tekan bintang 🌟 jangan tinggal jejak aja:v
❣️see youu❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]
RandomMasih tahap revisi ya teman", jadi kalau ada salah tulis komentar ya biar cepet di perbaiki sama aku. Thnksss, happy reading!! ~~~ Dia dingin, sangat tidak tersentuh. Apa iya pria itu dilahirkan dikutub sehingga memiliki sikap dingin seperti beruang...