❄️CHAPTER LIMA❄️

522 48 6
                                    

SKIPP....

  Zahra pun tiba di rumahnya dengan selamat dia membuka pintu rumahnya dan suaranya pun terdengar disana.

"YUHUUUU ZAHRA YANG CANTIK DAN IMUUTSS DATENG DENGAN SELAMAT SENTOSA DALAM KEADAAN BAIK-BAIK SAJA YUHUUU"teriak Zahra menggelegar di penjuru rumah yang di balas teriakan juga oleh abangnya Devon.

"EHHH KUYUK ONTA BISA GAK SIHH LO GAK TERIAK-TERIAK"balas Devon teriak karena kesal menghadapi tingkah adeknya.

"Hehehehe...sorry kelepasan ehhh bang mommy sama Daddy mana kok gak ada sih?" Tanya Zahra karena iya tidak melihat keberadaan kedua orangtuanya.

"Pergi ke Korea gak mau katanya punya anak kayak kamu toa banget"jawab Devon asal yang, Zahra yang memang mudah di bohongi jika masalah orangtuanya pun langsung kaget.

"Hahhh gak mungkin, lo nipu gue ya?"tanya Zahra curiga , ia memicingkan matanya menatap Devon.

"Emang muka gue tampak wajah bohong hm?"jawab Devon santai sambil memutar bola matanya malas, Zahra yang mendengar itupun  matanya berkaca-kaca.

"Huaaa gak mungkin momy sama Dady gitu aaaaa"tangis Zahra meledak sambil melepar tasnya sembarang asal membuat Devon membelalak matanya tak percaya bahwa adeknya yang pintar ini terbodohi oleh dirinya. Dengan rasa panik Devon pun mencoba menenangkan adiknya ia takut dimarahi oleh kedua orang tuanya karena telah membuat Zahra menangis.

"Ehhh..Lo kok nangis sih dek Abang cuman bercanda kok jangan nangis ya cup cup cup"ucap Devon sambil mengusap kepala adeknya mencoba menenangkan.

"Abang eghrr ja eghrr hat"ucap Zahra sesungukan karena kanget mendengar tutur kata abangnya itu.

"Maafin Abang ya Abang cuman becanda ehh adek Abang yang biasanya pintar malah ketipu sorry ya dek?"ucap Devon tulus

"Iya tapi ada syaratnya ya?"ucap Zahra sambil mengusap air mata di wajahnya

"Iya dah iya mau apa?"tanya Devon tulus

"Abang harus beliin Zahra boneka unicron besar sama lima es crim yang kayak biasanya Zahra beli"ucap Zahra menjelaskan yang membuat Devon cengo mendengar tutur kata Zahra, bisa habis uangnya.

"Ehh dek banyak amatt bisa habis uang tabungan Abang"ucap Devon dramatis yang membuat Zahra memutar bola matanya malas.

"Yaudah nantik gue kasih tau sama Mommy Daddy deh"ucap Zahra memancing Devon yang membuat Devon membelalak matanya diapun segera menggelengkan kepalanya cepat bisa berabe deh masalahnya.

"Ehhh ngak ngak kok Abang beliin nantik tapi jangan ngadu ya ke  Mommy sama  Daddy"ucap Devon memperingati.

"Iya awas Lo bang ya kalau gak beliin gue"ucap Zahra yang di balas anggukan oleh Devon.

Kemudian Zahra pun bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan abangnya yang pusing memikirkan nasib uangnya. Zahra pun pergi ke kamarnya dan berkemas kemas untuk membersihkan tubuhnya

Tiga puluh menit Zahra pun telah selesai dengan ritual mandinya dan seperti bianya dia hanya memoleskan sedikit lipgloss di bibirnya dan bedak tipis, merasa cukup Zahra pun turun ke bawah menuju ruang tv yang sudah terdapat abangnya yang di sampingnya terdapat beberapa paper bag besar merasa heran Zahra pun menuju abangnya yang tengah duduk-duduk santai menonton acara televisi .

"Apaan tuh di samping abang?"tanya Zahra heran yang membuat abangnya terkejut mendengar suara Zahra yang tiba-tiba.

"Kek apa lo tiba-tiba datang bikin kaget orang aja lo"ucap Devon sambil mengusap dadanya.

"Aelahhh jawab Abang ku sayang ku itu apa di samping abang?"tanya Zahra kesal.

"Ehh itu barang yang di minta kamu tadi udah Abang Beliin"ucap Devon yang membuat mata Zahra berbinar-binar.

The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang