❄️ CHAPTER DUA PULUH ENAM❄️

273 25 2
                                    


Selamat membaca😉.

  
             !!!!!
             !!!!!

Bel pulang sekolah telah berbunyi lima menit yang lalu. Zahra keluar dari kelasnya setelah selesai menyelesaikan menyalin catatan di papan, sedangkan kedua sahabatnya telah pulang duluan.

Zahra berjalan menuju luar kelasnya dengan bersenandung kecil, ia berjalan seorang diri di koridor sekolah. Memang semua murid sudah pulang hanya beberapa murid yang masih disana karena mengikuti beberapa eskul yang tersedia.

Zahra berjalan dengan handphone di genggamannya. Tanpa ia sadari seseorang di belakang mengikutinya dan langsung membekap mulutnya dengan kain yang sudah di beri obat tidur.

"Emmpp lep...sinn" Zahra memberontak orang yang berada di belakangnya. Ia memukuli lengan tersebut, tapi apa daya ia tidak sadarkan diri dengan handphone yang sudah jatuh di jalan koridor.

Orang tersebut menyeret Zahra dengan bantuan temannya. Ia membawa Zahra kedalam ruangan yang sangat kotor dan berantakan.

Orang tersebut meletakkan tubuh Zahra dengan mendudukkannya di atas kursi tak lupa mengikatnya dengan tali. Ia pun mengikat kedua kaki Zahra agar Zahra tidak mudah untuk bergerak.

"Mudah juga dapet Lo" ujar orang itu yang diangguki oleh ketiga temannya.

"Bagus juga ide Lo gak sia sia sih gue ngikutin rencana lo"

"Jangan panggil gue Amel kalau cuman masalah kayak gini gak bisa" sombong Amel pada ketiga temannya.

Benar orang yang membuat Zahra pingsan adalah Amel dengan ketiga temannya. Yaitu, Diana, Anggi dan Sherly.

Kalian bertanyakan kenapa Sherly ikut? Karena Amel melihat Sherly sedang melihat Rendi dengan Zahra berdua ia pun mendengar umpatan di di ucapkan oleh Sherly. Karena itu ia mengajak Sherly bekerja sama untuk memisahkan mereka.

Flashback on.

Sherly mengumpat kesal karena melihat adegan di depan matanya.

"Gue akan hancurin hubungan kalian lihat aja nantik. kalau gue gak bisa dapetin dia, Lo juga gak bisa dapetin dia" umpat Sherly dengan seringai jahatnya.

Amel dengan kedua sahabatnya itupun mendengar umpatan yang di lontarkan oleh Sherly. Tanpa sadari senyum jahat muncul di bibir amel.

"Haii" Amel menyapa Sherly sontak membuat Sherly kejut.

"Ehh!!! Hai siapa Lo?" tanya sherly.

"Lo gak usah tau siapa gue, gue tau kok Lo suka kan sama Rendi?" Sherly hanya menatap heran cewek di depannya ini.

"Terus hubungannya sama Lo apa?"

"Gini gue mau ajak Lo buat  kerja sama buat rusakin hubungan mereka berdua. Gue juga muakk sih lihat mereka deket banget kayak gitu. Apalagi gue tuh dulu suka sama Rendi tapi dengan gampangnya cewek itu deketin Rendi. So gimana?" Sherly pun menimang nimang penawaran orang itu. Jika ia tidak menerima penawaran itu, ia muakk dengan kedekatan mereka jika ia mengikutinya ia takut Rendi menjauhinya.

Setelah lama berfikir sherly pun tersenyum miring dan membalas tawaran Amel.

"Oke dell gue setuju, terus kita ngapain?" Amel pun tersenyum miring ia membisikkan sesuatu pada Shelly membuat shelry pun ikut tersenyum miring.

The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang