Mereka bertiga pun tiba di kelasnya dan tepat bel pun berbunyi di penjuru sekolah.KRINGGG...KRINGGG...
Mereka bertiga pun duduk di tempat masing-masing dan guru IPS pun datang, karena bel masuk yang sudah berbunyi.
"Assalamualaikum" ucap Bu Diah sambil melangkahkan kakinya menuju ke arah kursi yang sering ia tempati.
"Waalaikumsalam bu" jawab semua murid-murid.
"Baik buka tugas kemaren" ucap Bu Diah.
"Iya Bu" ucap mereka sambil mengeluarkan dan membuka bukunya.
SKIPP....
KRINGGG...KRINGGG....
"Baik ibu tutup sampai di sini, assalamualaikum" ucap Bu Diah kemudian melenggang pergi dari kelas mipa4.
"Huftttt selesai juga kan"ucap Alvi sambil menarik nafas dalam-dalam karena ia sangat bosan dengan guru itu, entah kenapa menurutnya guru tersebut sangatlah membosankan.
"Iya juga ya capek bet dehh pelajaran IPS mah" gerutu Ais sambil mengusap wajahnya.
"Ehh...gimana nih kalau kita jalan-jalan aja ke mall atau pantai gitu lumayanlah, anggap buat refreshing kita kan juga lama gak jalan bareng gimana?"usul Zahra yang langsung di angguki antusias oleh temannya. Memang kalau diajak jalan mereka nomer satu.
"Boleh juga tuh, biar gue gak suntuk nih di rumah mulu"ucap Alvi
"Iya tuh kapan, gimana kalau nantik malem aja jam 6 gimana?" Saran Ais yang diaangguki oleh keduanya.
"Iya dah gak papa, btw kita kemana nih mall aja ya kan melem?"tanya Zahra pada kedua sahabatnya.
"Iya dah boleh jadi fikss nantik ya"ucap Alvi memastikan.
"Iya nantik ketemu aja di parkiran sana"ucap Zahra yang di balas anggukan dan dua jempol antusias.
Mereka bertiga pun keluar dari kelasnya dan menuju ke parkiran koridor sekolah yang mulai sepi karena mereka semua sudah pada pulang dan Zahra dkk baru keluar dari kelasnya hanya tersisa murid yang mengikuti ekskul basket dan lainnya. Mereka bertiga sambil berbincang bincang dan akhirnya mereka telah tiba di parkiran sekolah.
"Ehh..gue duluan ya takut di nyariin nyokap"ucap Zahra yang di balas anggukan oleh kedua sahabatnya.
"Iya..awass lo nantik jangan lupa jangan ngolor lo ra"ucap Ais setengah berteriak yang di balas acungan jempol oleh Zahra.
SKIPP...
ZAHRA POV
Setelah lama perjalanan gue pun tiba di mansion gue. Gue pun menyuruh satpam penjaga mansion gue buat ngebuka gerbang dan mobil gue pun menuju garasi dan gue turun dari mobil untuk memasuki rumah gue yang lumayan lah kek bak istana hahaha.
"ASSALAMUALAIKUM ZAHRA YANG CANTIK NGALAHIN SELENA GOMES DAN IMUT INI DATENG DENGAN SELAMAT SENTOSA YUHUUU...."ucap Zahra menggelegar di mansionnya.
"Ehh mulut kamu toa banget ya, udah Mommu bilang kan ini rumah bukan hutan jadi gak usah teriak-teriak sahang"ucap Mommy zahra kesal sambil mengusap kedua telinganya, akibat suara anaknya itu yang sudah kelewat merdu merusak dunia lebih tepatnya-_-.
"Hehehe...iya mom lupa emang sih kan udah kebiasaan maklum lah hehe..."ucap Zahra sambil cengengesan sedangkan mommynya menggeleng kan kepala pusing meladeni anak bungsunya ini.
"Yaudah terserah kamu inget jangan teriak-teriak ini rumah bukan hutan ngerti"ucap momy Zahra memperingati anaknya.
"Siapp mom laksanakan"ucap Zahra sambil hormat seperti sedang upacara sedangkan momynya hanya geleng-geleng kepala melihat anaknya itu, ngidam apa dia dulu sehingga memiliki anak yang suaranya mengalahi Tarzan aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]
RandomMasih tahap revisi ya teman", jadi kalau ada salah tulis komentar ya biar cepet di perbaiki sama aku. Thnksss, happy reading!! ~~~ Dia dingin, sangat tidak tersentuh. Apa iya pria itu dilahirkan dikutub sehingga memiliki sikap dingin seperti beruang...