SMA trauna sakti pagi ini di hebohkan dengan datangnya murid baru, dengan rupa cantik tinggi dan putih tetapi tidak mengalahkan kecantikan Zahra dkk.Wanita itu berjalan dengan tatapan angkuh karena banyak pasang mata menatap dia dengan kagum. Ia berjalan dengan baju yang ketat meskipun cantik ia masih menebalkan wajahnya dengan make up membuat ia menor layak tante tante.
"Murid baru deh kayaknya"
"Iya ya cantik tapi sayang belagu"
"Iya kayak Amel dkk aja deh murid baju aja udah kayak gitu penampilannya"
"Iya ya"
Wanita yang mendengar hal itupun merasa minder dan ia berjalan dengan biasa tanpa angkuh, ia berjalan menuju ruang kepala sekolah menanyakan kelas yang akan ia tempati.
"Assalamualaikum pak" kepsek pun yang mendengar suara dari arah pintu pun mengerdarkan matanya dan menatap sisi baru.
"Ohhh waalaikumsalam kamu anak baru itu ya?" Siswi itupun hanya menganggukkan kepalanya.
"Dimana kelas saya pak?"
"Ohh kamu kelas XII ips5" Sherly hanya menganggukkan kepalanya, ya benar wanita itu adalah Sherly.
"Mari saya antar"
"Baik pak"
Sherly pun mengikuti langkah pak kepsek yang dikenal dengan sebutan pak yudik itu dari belakang. Ia menaiki tangga yang bertepatan kelasnya berada di lantai atas.
"Kamu tunggu sini dulu ya, bentar lagi kalau saya bilang masuk masuk"
"Iya pak" pak yudik hanya mengangguk ia pun memasuki kelas XII ips5 yang awalnya ramai kini sunyi karena datangnya bapak kepsek disekolah ini.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam pak"
"Baik anak anak bapak minta waktunya kalian sebentar, bapak kesini Bawak murid disini"
"Gimana pak cewek cowok?" Tanya salah murid disana.
"Cewek"
"Cantik gak pak?" Celutuk verrel.
"Kamu ini ya udah udah, kamu sini" Sherly yang merasa di tunjuk pun memasuki kelas tersebut.
"Perkenalkan diri kamu"
"Baik pak" ucap Sherly
"Perkenalkan nama gue Sherly Safina labino kalian bisa panggil gue Sherly aja, gue pindahan dari Jogja salam kenal semoga bisa berteman baik" lanjut Sherly membuat Rendy mendonggakkkan kepalanya mendengar nama yang tidak asing baginya.
Degg...
Betapa terkejutnya Rendi dimana ia melihat seseorang wanita yang berdiri di depan kelasnya dengan senyum yang diarahkan untuknya. Namun, Rendi hanya menampilkan wajah datarnya.
Sedangkan Sherly yang awalnya tersenyum sumringah kini berubah menjadi senyum kecut karena senyumannya tidak di balas oleh rendi.
"Baik kami duduk di bangku kosong disana, Riska angkat tangan kamu" Riska yang mendengar namanya disebutkan pun mengangkat tangannya yang memang di sebelahnya tidak ada siswa maupun siswi duduk bersamanya.
Sheyly duduk menghampiri Riska itu, ia melewati bangku yang di duduki oleh Rendi dan Reyhan.
"Hai, kenalin gue Sherly" sapa Sherly pada Rendi namun apa ia tidak membalas jabatan tangan Sherly, boro boro membalas uluran tangannya membalas ucapannya pun ia hanya menjawab singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]
De TodoMasih tahap revisi ya teman", jadi kalau ada salah tulis komentar ya biar cepet di perbaiki sama aku. Thnksss, happy reading!! ~~~ Dia dingin, sangat tidak tersentuh. Apa iya pria itu dilahirkan dikutub sehingga memiliki sikap dingin seperti beruang...