❄️CHAPTER TIGA PULUH❄️

292 25 3
                                    

Happy reading 😉

Tak terasa ujian nasional akan tiba, hanya menghitung hari saja. Kini Rendi dan temannya pun sedang berada di sebuah cafe tempat mereka nongkrong.

Rendi memasuki cafe tersebut seperti biasa dengan wajah dinginnya. Tetapi, semua kaum hawa berteriak histeris karena dengan wajah dinginnya itu lah membuat Rendi bertambah ganteng.

"Woii bro" ujar verrel yang hanya di lihat oleh Rendi.

"Ngapain lo ngajak kita kesini?" Tanya Reyhan.

Verrel pun ikut ikut menanggapi ucapan Reyhan tersebut." Bener tuh tumben Lo ngajak kita ke sini ngapain?"

Memang rendi menyuruh kedua temannya itu untuk bertemu di cafe tempat biasanya untuk membicarakan sesuatu.

"Gue mau lanjut kuliah ke London" reyhan yang terkejut pun langsung memuncratkan minumannya tepat ke wajah verrel, membuat verrel jijik sendiri.

"Bangs*t lo muncratin minuman ke wajah gue" verrel membersihkan wajahnya akibat ulah reyhan dengan tisu.

"Hehehehe sorry, tapi beneran Lo mau lanjut kesana ren?" Rendi hanya menganggukkan kepalanya

"Terus Lo udah cerita ini sama Zahra?" Rendi hanya menggelengkan kepalanya merespon pertanyaan verrel.

"Cepat atau lambat Lo harus kasih tau dia, bagaimana pun dia pasti tau" saran Reyhan membuat Rendi hanya diam membisu.

"Gue mau ngasih tau setelah ujian gue tuntas"  ujar Rendi dingin membuat kedua sahabatnya hanya menganggukkan kepalanya.

Mereka semua pun larut dengan perbincangan yang tidak ada faedahnya, namun membuat mereka tertawa lepas dan melepaskan semua beban.

"Lo tau gak ren?" Tanya verrel, rendi hanya mengangkat sebelah alisnya menandakan ia tidak tahu.

"Reyhan udah pacaran tuh sama si Alvi" Rendi pun menatap Reyhan yang hanya menampilkan senyum tak berdosa ya.

"Kapan?" Tanya Rendi pada Reyhan.

"Dua hari yang lalu, dia langsung nerima gue iya lah secara gak langsung kan gue tamvan. Akhirnya gue udah ngelepasin yang namanya jomblo" ujar reyhan.

"Idihhh pacaran aja bangga" cibir verrel sedangkan Rendi hanya geleng geleng kepala bagaimana bisa ia mendapatkan teman seperti itu.

"Dari pada lo jomblo" ledek Reyhan membuat verrel memeletkan lidahnya.

"Bodo gue jomblo gini banyak yang ngantri, gue tuh jomblo bukan gak mau pacaran, tapi gue tuh mau cari cewek yang memang bisa jaga hati gue" ujar verrel yang membuat Reyhan dan Rendi mendengus kesal. Tingkah gilanya tidak hilang hilang.

"Yee tinggal apa lagi tuh ais, kasihan anak orang Lo gantungin"

"Gue bukan gantungin, tunggu waktu aja nape"

"Traktir, Lo belum traktir gue" ujar Rendi pada Reyhan membuat Reyhan bernafas jengah, sedingin dinginnya Rendi masih saja begitu

"Iya iye gue yang bayar dah nih makanan" Rendi dan verrel pun hanya terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya itu.

"Oh ya ren, kapan Lo berangkat ke london?"

"Setelah seminggu gue selesai ujian"

"Yahhh adek di tinggal deh sama abang" verrel berkata membuat kedua sahabatnya menatapnya jijik.

"Jijik gue dengernya" ujar reyhan

"Bukan temen gue" Sambung Rendi dengan wajah menandakan ia jijik namun hanya bercanda sedangkan verrel ia cemberut.

The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang