Siang telah tergantikan dengan malam. Terang telah menjadi gelap sekarang sudah pukul 09.00 malam. Sudah lima jam Ais dan Alvi berada di rumahnya dengan alasan belajar namun setelah sampai mereka belajar sebentar kemudian bermain monopoli, nonton drakor dan bercanda tawa.Zahra senang kedua sahabatnya berada disini. Jadi suasana rumahnya menjadi lebih ramai dengan kedua lelucon mereka.
Mereka berdua berpamitan kepada Zahra dan kedua orang tua Zahra karena mereka sudah lama berada disini dan juga mendapatkan telfon dari orang tuanya masing masing. Zahra melambaikan tangannya pada saat mereka berdua berlalu meninggalkan rumah Zahra.Zahra memasuki rumahnya dan langsung menuju kamarnya karena ia merasa capek akibat waktunya bersama kedua sahabatnya yang mereka luangkan bersama tetapi asyikkk sih:v. Seperti biasa ia melakukan aktifitas sebelum tidur,kemudian Zahra pun tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
****
Matahari mulai muncul memancarkan sinarnya,burung berkicauan. Namun tidak membangunkan seorang gadis yang tengah berbaring di atas kasur dengan selimut yang melekat ditubuhnya.
Sedangkan di luar kamar Zahra devon membangunkan Zahra dengan mengedor ngedor pintu tak lupa dengan teriakan teriakannya.
Tokk..tokk...tokk
Bunyi pintu yang di ketok berulang kali untuk membangunkan si empu di dalam sana.
"Zahra..zahraa! oii! bangun!!" Devon membangunkan Zahra sudah lima menit, tapi belum ada jawaban dari dalam sana.
"Gini nih punya Adek kebo banget. Oii Zahra bangun katanya mau berangkat bareng bangun cepetan gue tinggal nih Lo"
Namun sama tidak ada sahutan dalam sana akhirnya ia mempunyai rencana agar adeknya bangun.
"Ehhh Zahra Daddy tadi malem Bawak es crim banyak loh buruan cepet bangun gue ambil nih"
Dan klik...
"Mana es crimnya?" Zahra terbangun karena ia mendengar suara abangnya yang mengucapakan es crim, zahra membuka pintu dengan sesekali ia menguap dan mengucek matanya menyesuaikan cahaya yang masuk.
"Bangun juga Lo. Sana cepet mandi katanya Lo sekarang ada ulangan" Zahra hanya menganggukkan kepalanya tetapi ia sambil menagih es crimnya.
"Es crimnya mana bang?" Zahra berucap dengan mata yang buka tutup tak lupa ia sambil menggaruk kepalanya. Devon terkikik melihat kelakuan adeknya itu.
"Udah sana nantik Abang beliin"
"Lahh katanya Daddy tadi malem bawak, kok masih mau beli sih bang?"
"Heheh abang bercanda nantik Abang beliin. Sekarang lo mandi katanya hari ini Lo ada ujian kan?"
Zahra melototkan matanya. ia lupa bahwa hari ini ada ulangan. Dengan langkah tergesa gesa ia meninggalkan abangnya yang berada di ambang pintu menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi Zahra menyisir rambut panjangnya,tetapi hari ini ia akan mengucir rambutnya. Tak lupa polesan tipis di wajahnya.
Setelah merasa lengkap Zahra mengambil tasnya dan menuju ruang makan. Keluarga zahra menyantap makanannya dengan lahap dan sunyi, hanya suara dentingan sendok disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melting Snow (TMS) [TAHAP REVISI]
RandomMasih tahap revisi ya teman", jadi kalau ada salah tulis komentar ya biar cepet di perbaiki sama aku. Thnksss, happy reading!! ~~~ Dia dingin, sangat tidak tersentuh. Apa iya pria itu dilahirkan dikutub sehingga memiliki sikap dingin seperti beruang...