Please play mulmed!!
Enjoy it»°°°°°*°°°°°«
"Bahan makanan kosong?"
Yerin tertegun dan menatap isi lemari pendinginnya untuk beberapa saat. Lalu di menit berikutnya dia kembali menutup pintu benda itu sambil menggerutu pelan. Jam dinding menunjukkan pukul 10 pagi, dan cuaca di luar sana lumayan bersahabat.
"Aku bosan jika harus belanja sendirian. Tapi Yoon Gi akan kelaparan nanti" monolognya.
Mengangkat bahu kecilnya perlahan, Yerin memutuskan untuk pergi ke supermarket terdekat dan membeli bahan makanan. Letak supermarket dari apartemen nya memang tak terlalu jauh. Hanya memerlukan 15 menit dengan berjalan kaki.
Setelah memakai mantel miliknya, Yerin keluar apartemen dan bersiap untuk pergi. Sebenarnya dia enggan untuk berpergian sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, daripada dirinya dan Yoon Gi kelaparan nanti. Dirinya mana tega membuat Yoon Gi yang pulang kerja larut malam dan saat membuka kulkas milik mereka kosong. Biasanya tengah malam Yoon Gi akan mengambil beberapa camilan untuk mengganjal perutnya yang lapar. Yoon Gi tak akan pernah mau membangunkan Yerin jika sudah tertidur pulas di kamarnya. Kasihan jika harus dibangunkan dengan wajah mengantuk.
Setelah menyusuri jalan setapak yang sedikit ramai. Yerin menemukan tempat tujuannya, semenjak menikah Yerin lebih sering menikmati pemandangan di sekitarnya dengan berjalan kaki. Terkadang jika dirinya bosan di dalam apartemen Yerin pergi ke taman dan bermain dengan beberapa anak kecil. Itu terkadang berhasil membuatnya melupakan sejenak tentang kesepiannya.
Yerin menghentikan langkahnya sejenak sebelum masuk. Sedikit merasa ragu sebenarnya, setelah membuang nafas dan membuang jauh-jauh berbagai opini di kepalanya dirinya langsung pergi menuju ke tempat kumpulan sayur dan juga buah. Yoon Gi tidak begitu suka buah, apapun itu. Dia juga cenderung menghindari sayuran, membuat Yerin harus memutar otak agar Yoon Gi mau memakannya. Seperti anak kecil memang. Saat Yerin sibuk memilih, maniknya tidak sengaja menangkap sosok yang begitu familiar. Sedikit menyipitkan matanya dan di detik berikutnya langkah ringan Yerin menghampiri seorang pemuda.
"Jungkook_ah?"
Pemuda yang masih belum menyadari kedatangan Yerin berbalik. Membulatkan matanya lucu sambil berucap lirih tanpa suara 'nunna'.
"Yerin nunna?"
Yerin mengembangkan senyumnya, tidak menyangka jika dirinya bisa bertemu dengan Jungkoonk. Jungkook mengusap belakang lehernya karena gugup, menundukkan kepalanya sebentar sebelum akhirnya kembali mengangkat wajah untuk menatap Yerin.
"Kau sedang apa disini?"
"Membelikan beberapa camilan untuk Namjoon hyung, Jimin hyung dan juga Baekhyun hyung. Aku juga suka buah. Ya daripada menyia- nyiakan kartu kredit milik Namjoon hyung lebih baik aku belanjakan semua"
Yerin tertawa renyah, menatap Jungkook lalu beralih ke arah lain. Tepatnya ke arah benda yang tengah dibawa Jungkook. Tahu kemana arah pandangan Yerin, Jungkook menjulurkan tangannya ke depan.
"Jimin hyung suka dengan buah apel, aku ingin membelikannya juga. Apa nunna juga akan membeli buah?"
"Yoon Gi perlu diracuni dengan buah, dia sudah seperti musuh jika sudah bertemu dengan buah atau sayuran"
Kali ini giliran Jungkook yang tertawa. Di lain sisi, ada rasa cemburu saat Yerin mengatakan hal itu. Melihat Yerin yang begitu memperhatikan hal sepele seperti ini membuatnya merasakan sesuatu di dalam sana tersengat. Namun di sisi lainnya Jungkook harus tahu batasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |
FanfictionSahabat, cinta dan takdir. Tiga hal penting yang berhasil membuat kehidupan Jung Yerin seperti setetes air di tengah lautan. Yerin dihadapkan oleh ketiganya, memaksa nya untuk segera memilih. Antara sahabat, cinta atau takdir yang sedang mencoba be...