21

454 62 22
                                    

Apa kau bahagia sekarang?

Pertanyaan yang ingin sekali Yerin lontarkan kepada Yoon Gi yang saat ini sedang berhadapan dengan dirinya. Saling menatap tanpa adanya konversasi. Mungkin Yoon Gi sedang menahan tawa atas bagaimana menyedihkannya dia saat ini. Yerin sempat terkekeh pelan, menertawakan dirinya sendiri. Mengasihi lalu menangis tanpa sebab, menolak untuk di dekati Yoon Gi.
Jarak keduanya satu meter, dengan Jimin dan juga Eunbi. Berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.
Eunbi menolak dengan keras saat Jimin berusaha membawanya ke luar dan memberikan akses lebih untuk Yoon Gi.

"Kenapa kemari?"

"Menjemput mu"

Yerin kembali tertawa, lebih tepatnya menertawakan Yoon Gi yang rela pergi ke rumah Jimin hanya untuk menjemput dirinya.
Konyol sekali.
Mendadak peduli padahal sebenarnya tidak sama sekali.

"Menjemput ku? Untuk apa?"

Pertanyaan Yerin dibarengi dengan suara ponsel milik Yoon Gi. Namun sialnya Yerin teramat tahu dari siapa panggilan itu, layar terang dengan tampilan deretan huruf membentuk sebuah nama. Benci sekali dirinya melihat nama itu, tanpa menunggu lama Yerin berdiri dari tempat nya. Membuat langkah untuk memperpendek jarak dengan Yoon Gi. Itu semua membuat suasana seketika menegang, dengan Yoon Gi yang tidak menyadari itu semua karena fokusnya tertuju pada ponsel di genggamnya.
Berjalan dengan cepat, meraih paksa ponsel Yoon Gi lalu membanting nya. Sekali gerakan dan berhasil membuat benda persegi panjang itu hancur menjadi beberapa bagian. Baik Jimin, Eunbi bahkan Yoon Gi terkejut dengan apa yang baru saja Yerin lakukan. Masih tidak menyangka dengan tindakan yang baru saja Yerin lakukan.

"Apa yang kau lakukan?" sentak Yoon Gi, ketara sekali tidak terima dengan apa yang baru saja Yerin lakukan.

Yerin mengangkat kepalanya, menatap tak kalah tajam manik Yoon Gi. Jika ingin mempertahankan sesuatu, Yerin sepertinya harus bersiap menjadi pondasi yang lebih kuat.

"Jangan pernah mencoba mengangkat panggilan nya di depanku, Min Yoon Gi!!" dingin dan menusuk.

Yerin berlalu, membiarkan Yoon Gi berusaha mencerna ucapannya. Menerka apa maksud dari kalimat yang terlontar dari bibir Yerin. Hingga maniknya menatap lantai, memperhatikan bagian ponselnya yang sudah hancur berserakan.
Bukan masalah kenapa ponselnya hancur, yang menjadi masalah adalah ucapan Yerin begitu menggangu dirinya. Bukankah yang seharusnya marah disini adalah dirinya?
Bukankah yang harusnya merasa kecewa disini adalah dirinya?
Kenapa harus Yerin yang malah memojokkan dirinya. Lalu apa-apaan tadi, bagaimana bisa dirinya kecolongan saat dengan begitu mudah Yerin merebut ponselnya lalu membanting nya begitu saja.

"Jungkook pergi ke Kanada, aku harap ini bukan karena pertengkaran kalian, hyung" meski sebenarnya Jimin tahu jika kepergian Jungkook yang terlampau tiba-tiba itu pasti ulah Yoon Gi.

Jimin menarik pelan tangan Eunbi, gadis itu pasti kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi.
Selama ini hubungan Yerin dan juga Yoon Gi memang dikenal begitu harmonis. Tidak ada pertengkaran hingga menimbulkan benda menjadi hancur seperti tadi. Berteman dengan Yerin dalam kurun waktu lama membuat Eunbi mengenal baik bagaimana perangai Yerin, wanita itu memiliki hati yang sangat lembut. Jarang sekali melampiaskan nya pada barang atau sampai menyakiti orang lain. Apalagi dengan Yerin yang begitu menyayangi Yoon Gi.
Meski pernikahan Yerin yang di dasari atas sebuah keterpaksaan, kehendak orang tua dengan mengatas namakan 'itu yang terbaik'.
Namun Eunbi bisa melihat dengan sangat jelas jika ketulusan Yerin dengan takdir yang sedang dia jalani begitu tulus. Yerin begitu tulus untuk menjadi yang terbaik di depan Yoon Gi, menjadi sayap saat Yoon Gi kehilangan daya untuk bangkit. Membuat Yoon Gi selalu dalam keadaan baik-baik saja. Eunbi bahkan tidak pernah mendengar Yerin mengeluh karena selalu saja Yoon Gi telat menjemput atau saat Yoon Gi sulit untuk dihubungi.

Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang