14

374 58 14
                                    

Terkadang langit yang cerah menyimpan banyak hal misterius. Tak tahu kapan awan hitam tiba-tiba datang dan matahari mulai bersembunyi. Meredupkan satu-satunya cahaya terang yang dibutuhkan milyaran makhluk di bumi. Tatkala angin datang berhembus, meniupkan berbagai bentuk awan maka langit yang terlihat begitu cerah berganti dengan suhu udara yang menjadi lebih dingin. Menandakan jika hujan bisa datang kapan saja tanpa mempedulikan hal-hal di sekitarnya.

Jika diminta untuk memilih, Yerin lebih memilih Yoon Gi sakit dengan dirinya yang harus merawat sang suami tak peduli dirinya harus begadang atau bahkan tidak tidur sama sekali hingga fajar menyingsing. Bukan mendoakan sang suami untuk kembali sakit, namun jika pada akhirnya seperti ini. Yerin bahkan rela jika harus pulang pergi rumah sakit selama mereka berdua lebih banyak bersama. Daripada seperti ini, setelah seminggu yang lalu Yoon Gi collapse pria itu seperti tidak memiliki rasa takut jika sewaktu-waktu tubuhnya kembali tumbang.
Yoon Gi kembali jarang pulang ke rumah, melewatkan jam makan malamnya bersama Yerin. Tak meminum vitaminnya dengan rutin.
Mengabaikan seluruh nasihat Yerin dan bahkan dengan sengaja menonaktifkan ponselnya.
Ini sudah hari ke 8 Yoon Gi bersikap seperti ini.
Tiap kali Yerin mencoba untuk menata hati dan berbicara pada Yoon Gi. Pria itu lebih sering menghindar, tak mau bersitatap dengan Yerin meski hanya sebentar.

Tentu saja perubahan itu berhasil membuat Yerin menjadi curiga. Keingintahuannya tentang masalah apa yang tengah Yoon Gi hadapi menjadi semakin besar. Yerin bukan wanita bodoh yang tidak mengetahui apa-apa.
Dia hanya mencoba untuk menunggu Yoon Gi agar mau terbuka dengannya. Menunggu Yoon Gi bercerita tentang keluh kesahnya dan juga menunjukkan sisi lemahnya di hadapan Yerin.
Bukan seperti ini, Yerin seakan menjadi benalu dalam kehidupan Yoon Gi. Tidak tahu menahu tentang apapun yang dilakukan sang suami di luar sana.

"Masih belum di jemput?"

Suara Eunbi memecah kesunyian, manik cantik milik Yerin teralihkan. Menatap sang teman yang saat ini menatapnya bingung.

"Belum" suara Yerin mengecil seiring dengan kepala yang menunduk.

"Mau aku antar pulang"

"Tidak usah, Yoon Gi bilang masih dalam perjalanan"

"Kau yakin?"

Yerin mengangguk cepat, tersenyum lalu mendorong Eunbi untuk segera pulang ke rumah.

"Tapi Rin, ini sudah hampir jam 9 malam. Setidaknya biarkan aku menemanimu sebentar"

"Tidak perlu, rumahmu bahkan lebih jauh dari apartemen ku. Yoon Gi juga sebentar lagi pasti akan datang"

Meski begitu berat hati meninggalkan Yerin, Eunbi menuruti perkataan Yerin. Lagipula setelah ini dirinya masih ada tugas lain yang menanti.

"Kabari aku jika terjadi apa-apa. Mengerti?"

Yerin mengangguk, kembali mengusir Eunbi untuk segera pulang karena hari semakin larut.
Setelah kepergian Eunbi, Yerin tersenyum getir merasakan dewi malam yang bahkan semakin menusuk kulit lengannya. Apanya yang sebentar lagi akan datang, sampai larut malam pun dirinya tidak akan dijemput Yoon Gi. Pria itu bahkan tidak mengaktifkan ponselnya dari 3 jam yang lalu. Usai terlibat perdebatan kecil dengan Yerin, Yoon Gi memilih untuk menghilangkan begitu saja. Seperti tak memiliki beban sama sekali, sedangkan Yerin sendiri sudah berusaha berulang kali menghubungi nomor Yoon Gi. Sekedar meminta maaf dan juga meluruskan kesalahpahaman.
Hingga jarum jam menunjukkan pukul sembilan malam. Yerin harus menelan kekecewaan saat Yoon Gi yang tidak mau mengangkat panggilan dari dirinya meski hanya sekali.

Hingga langkah kakinya menggiringnya untuk mendudukkan diri di sebuah halte yang terletak tidak begitu jauh dari tempatnya mengajar. Tubuhnya dijatuhkan begitu saja pada salah satu bangku yang kosong. Menatap ke arah jalanan dengan pikiran yang kacau.
Pulang ke rumah sudah seperti masuk ke dalam neraka. Setiap kali dirinya masuk, tidak pernah ada sambutan, selalu sendiri, waktu seperti menyiksanya setiap saat. Atmosfer yang dulu begitu hangat perlahan menghilang dan diganti dengan hawa dingin yang menyakitkan. Dirinya seperti kehilangan Yoon Gi di bagian sisi lembutnya, selebihnya dirinya hanya bisa melihat dan merasakan sisi Yoon Gi yang dingin. Itu tidak pernah terjadi padanya, Yoon Gi selalu bisa membuatnya nyaman meskipun dirinya sering terlibat perdebatan kecil dengannya. Namun kali ini Yerin seakan tidak bisa mengenali Yoon Gi, pria itu merubah dirinya dan berada di tahap dimana dirinya tidak bisa dipahami oleh siapapun.

Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang