Yoon Gi pernah bilang jika dirinya ingin sekali memiliki sebuah kamera yang sangat mahal dan bagus. Karena diam-diam pria itu suka sekali mengambil gambar. Saat keluar, saat waktu senggang atau saat bosan dengan pekerjaan nya. Dirinya akan pergi keluar, membawa sebuah kamera kecil. Dulu sekali, Yoon Gi pernah berkata jika dirinya tidak ditakdirkan untuk bermusik, setidaknya dirinya bisa menjadi seniman yang suka mengabadikan sesuatu melalui kameranya. Yoon Gi menyukai dan sangat ingin memiliki banyak waktu luang untuk hobinya yang satu ini. Selain bermusik, Yoon Gi juga sangat ahli jika sedang mengambil gambar.
Potret nya tidak pernah buram dan selalu menghasilkan sesuatu yang bagus. Bidikannya selalu fokus, tidak pernah meleset, dirinya bahkan pernah lolos dalam kejuaraan potret tingkat nasional.Padahal potretnya hanya sepasang angsa yang berada di antara bunga teratai biru di danau dekat vila milik Yerin. Namun kesederhanaan itu berhasil membawanya menjadi juara, hanya saja bakatnya harus dia pendam dalam-dalam. Sang ayah tidak suka jika Yoon Gi menggilai seni, menurut beliau seni tidak memiliki nilai, tidak bisa membuat nya kaya dan hanya mengandalkan imajinasi yang tidak jelas. Yoon Gi dituntut untuk meneruskan perusahaan sang ayah yang jelas-jelas Yoon Gi benci. Yoon Gi tidak suka, dirinya tidak bisa menerima tanggung jawab tersebut. Hingga suatu hari, potret yang berhasil Yoon Gi bidik, kertas yang berisikan lirik lagu yang sudah disusun begitu apik serta buku tebal milik Yoon Gi dibakar habis oleh sang ayah.
Bukan Yoon Gi namanya jika hanya diam saja, pria itu pergi dari rumah selama satu minggu tanpa kabar. Menghilang yang bahkan sampai membuat seluruh keluarga besar Min kelabakan.
Sepupu Yoon Gi, Min Jong Woon yang notabene nya adalah detektif ternama bahkan hampir menyerah mencari keberadaan Yoon Gi. Yoon Gi menghilang bak ditelan bumi, nyonya Min berulang kali menyalahkan sang suami karena berhasil membuat Yoon Gi berbuat nekat. Satu minggu setelah masa pencarian, Yoon Gi berhasil di temukan di sebuah rumah sakit yang berada di Busan. Saksi mata berkata jika Yoon Gi mengalami kecelakaan. Membuat pria itu harus menjalani operasi di bagian bahu kanannya serta sebelas jahitan di kepala bagian kanan. Setelah operasi, Yoon Gi tidak sadar hampir dua hari.
Pria itu juga yang berhasil membuat Yerin menangis histeris. Sedangkan tuan Min hanya bisa menatap sesal ke arah sang putra.Yoon Gi bangun di hari ke tiga, enggan ditemui bahkan oleh Yerin sekalipun. Hanya si kembar yang mampu meluluhkan keras kepala seorang Min Yoongi. Haechan yang sesenggukan karena mendapati kakaknya terluka dengan perban disana sini. Sedangkan Jaemin hanya diam namun dengan manik yang berkaca-kaca, mau menangis tapi malu, kalau Haechan kan memang tidak tahu malu. Yoon Gi akhirnya mau pulang ke rumah saat sang ayah memperbolehkan dirinya memiliki studio pribadi dalam kamarnya.
Sesederhana itu permintaan Yoon Gi.Dan sekarang, Yerin tengah berdiri di sebuah toko kamera ternama. Sedangkan kedua tangannya memegang sebuah kotak lumayan besar. Dengan senyum yang masih merekah sempurna, Yerin berjalan menjauh setelah sebelumnya dirinya berhasil mendapatkan kamera yang selama ini diinginkan oleh Yoon Gi.
Phase One XF, kamera yang bisa menghasilkan foto dengan resolusi 11.708 × 8.707 pixel.
Yerin mendapatkannya setelah dirinya berhasil memenangkan tantangan yang diberikan oleh pihak toko. Bukan perkara yang mudah karena dirinya mengantri sejak jam 7 pagi, berdesakkan dengan yang lain bahkan kakinya sempat tergores serta lututnya yang memar Karen terjatuh saat di dorong dari belakang.
Namun semuanya bukan apa-apa karena yang ada di kedua tangannya ini lebih dari sekedar berharga. Yerin semakin tidak sabar untuk segera pulang. Pagi tadi Yerin berbohong pada Yoon Gi karena ini memang dibuat untuk kejutan.Yerin berjalan tertatih dengan kotak silver
Langkahnya terseret karena sebuah luka di kakinya namun senyum itu masih sanggup menghiasi bibirnya. Berharap Yoon Gi akan menerimanya dengan baik, tersenyum senang dan berakhir pada pelukan erat. Pikirkan apa saja yang akan Yerin lakukan jika itu semua terjadi.
Astaga!
Membayangkannya saja sudah berhasil membuatnya tersenyum sendiri. Dirinya benar-benar berharap jika kali ini semuanya akan berjalan sesuai dengan keinginannya. Bukan lagi perkara luka dan lara, bukan lagi tentang air mata dan tangisan. Hingga langkahnya terhenti dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |
FanficSahabat, cinta dan takdir. Tiga hal penting yang berhasil membuat kehidupan Jung Yerin seperti setetes air di tengah lautan. Yerin dihadapkan oleh ketiganya, memaksa nya untuk segera memilih. Antara sahabat, cinta atau takdir yang sedang mencoba be...