Yerin pikir semuanya akan kembali seperti semula, berjalan baik baik saja ketika Yoon Gi mengatakan jika dirinya ingin memperbaiki semuanya.
Memperbaiki?
Astaga!!
Yerin terlalu berharap sepertinya. Yoon Gi memang kembali pulang ke rumah setiap hari. Tepat waktu atau bahkan terkadang menyempatkan diri untuk berlibur meski hanya sehari. Namun Yerin menyadari sesuatu yang mungkin Yoon Gi tidak sadari. Tatapan mata Yoon Gi tidaklah seperti dulu, tidak berbinar atau tatapan penuh warna yang biasa Yerin tangkap. Perhatian yang Yoon Gi berikan juga seperti pengalihan saja untuk Yerin. Terasa begitu kosong meski Yoon Gi berubah sesuai keinginannya. Bukan seperti ini yang Yerin harapkan.
"Yoon?"
Yang dipanggil menatap, tersenyum sebentar lalu meletakkan ponselnya.
Yerin menghela napas."Kau kenapa?"
"Aku? Aku baik-baik saja"
Lagi-lagi Yerin hanya bisa menghela napas.
Kemarin Jimin menelponnya, membicarakan sesuatu yang belum sempat Yerin pastikan.
Ingin membicarakan ini dengan Yoon Gi namun takut membuat mood suaminya menjadi kacau.
Sebisa mungkin Yerin selalu menjaga perasaan Yoon Gi, dia selalu berusaha membuat Yoon Gi nyaman selama di rumah. Meski laporan tentang apa yang dilakukan Yoon Gi di luar sana banyak sekali yang berdatangan. Namun sekali lagi Yerin mencoba memberikan kepercayaan untuk Yoon Gi."Jaga kesehatan mu, jangan lupakan vitaminmu"
Sejenak Yoon Gi tertegun, tatapan matanya berubah dan Yerin menyadari itu. Sedikit berbinar namun penuh dengan ketakutan. Apa ucapannya tadi terdengar menakutkan.
"Tidak akan. Aku tidak ingin kau khawatir lagi"
Memang seharusnya seperti itu kan, rasa khawatir seharusnya tidak ada. Tapi kenapa disaat Yoon Gi mengucapkan hal itu Yerin merasa itu hanyalah bualan belaka.
Aku tidak bodoh Yoon, mau sampai kapan kau lakukan ini padaku?
"Kau akan lembur lagi hari ini?"
"Eum, mungkin dua hari ke depan aku harus pergi ke Busan"
"Busan?"
"Ayah menyuruh ku kesana untuk menandatangani beberapa kontrak dengan beberapa anak perusahaan"
Mulai melibatkan ayah ternyata.
"Lama sekali"
"Kenapa? Hanya dua hari"
"Nanti bagaimana jika aku rindu"
Yoon Gi tersenyum, mengusak pelan rambut Yerin. Lalu menariknya ke dalam pelukan.
"Kan bisa video call dan juga telepon. Kau ini mengatakan rindu seolah-olah aku akan pergi jauh saja"
Tapi buktinya kau memang mulai menjauh Yoon.
Hatimu mulai menjauh dariku."Tetap saja rindu"
"Aigoo... Sudah... Aku harus berangkat sekarang"
Rutinitas pagi, tangan pualam milik Yoon Gi menarik lembut pinggang Yerin. Memberikan kecupan manis di kening untuk waktu lumayan lama. Lalu memeluk tubuh ramping sang istri sambil membisikkan kalimat 'aku pergi, jaga dirimu di rumah'.
Terlihat begitu manis, perlakuan yang Yoon Gi berikan begitu memabukkan. Yerin mengangguk, mengantarkan kepergian Yoon Gi dengan senyum. Namun saat pintu apartemen tertutup, senyum semanis madu itu berganti dengan tatapan nanar. Yerin berhasil berakting dengan sangat baik, memperlihatkan jika dirinya baik-baik saja. Berperan sebagai istri yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |
FanficSahabat, cinta dan takdir. Tiga hal penting yang berhasil membuat kehidupan Jung Yerin seperti setetes air di tengah lautan. Yerin dihadapkan oleh ketiganya, memaksa nya untuk segera memilih. Antara sahabat, cinta atau takdir yang sedang mencoba be...