2

868 101 9
                                    

Yerin pulang dengan perasaan dongkol, ingin sekali rasanya gadis itu mencabik-cabik tubuh Yoon Gi lalu menyeretnya ke jalan raya. Biar saja tubuh pucat itu tertabrak truk atau semacamnya. Sambil memegangi keningnya yang memerah akibat perbuatan adik kembar Yoon Gi.
Mengingatnya lagi berhasil membuat emosinya kembali meradang. Permainan konyol yang berhasil mengantar kening mulusnya itu menjadi penuh dengan memar. Sialnya, saat Jeno mengetahui jika dirinya dalam mode menyedihkan, bukannya menolong malah menertawakannya. Dengan langkah lebar Yerin masuk ke dalam kamar.

Dengan sekali gerakan suara bantingan pintu kamar terdengar sangat jelas. Jeno yang mengekor 1 meter di belakang Yerin, tersentak kaget lalu mengelus dadanya. Salah dirinya juga yang ikut menertawakan kekalahan Yerin karena permainan batu, gunting, kertas itu. Kenyataannya, si kembar Min berhasil membuat kakaknya merajuk tak karuan seperti itu. Mengingat hal itu Jeno hanya bisa terkekeh pelan. Andai saja Yoon Gi tahu, pria itu pasti juga akan menggoda Yerin habis-habisan.

Saat ini gadis itu tengah sibuk mengolesi salep pada keningnya yang memerah. Tentu saja dengan sumpah serapah yang dengan mudah meluncur dari bibirnya itu. Menyumpahi Yoon Gi karena menyerahkan dirinya pada 2 curut kecil. Menyumpahi si kembar Min yang memiliki kekuatan begitu luar biasa karena mampu membuat ukiran di kening Yerin. Juga menyumpahi Jeno yang dengan santainya bilang apakah dia baik-baik saja.

Demi semesta dan seisinya rasanya Yerin ingin menyihir Yoon Gi, si kembar Min dan juga adiknya sendiri Jeno menjadi orang-orangan sawah.

"Nunna, Yoon Gi Hyung akan datang ke sini malam ini. Dia bilang akan menepati janjinya, aku disuruh mengatakan ini padamu!" teriak Jeno.

Diam.

"Nunna, kau mendengarku?" teriaknya lagi.

"Nunnaaaa jangan abaikan aku eoh," Jeno berteriak dan kali ini diiringi dengan gerakan mengehentakkan kakinya berulang kali karena kesal.

"Berisik," balas Yerin dengan intonasi yang tentu saja tidak biasa.

Jeno kembali berjengit dan lebih memilih masuk ke dalam kamarnya sebelum Yerin ke luar dan melempari Jeno dengan sepatu milik atau lebih parahnya vas bunga. Jeno tidak ingin keningnya menjadi sasaran empuk sepatu kakaknya lagi. Tepat setelah Jeno menutup pintu kamarnya, ponselnya bergetar. Ada panggilan masuk dan itu dari Yoon Gi, dengan gerakan super cepat Jeno mengangkatnya.

"Yoon Gi Hyung," teriak Jeno setelah men-slide tombol hijau.

Membuat Yoon Gi yang berada di seberang sana harus menjauhkan telinganya dari layar ponselnya jika tidak ingin gendang telinganya robek akibat ulah Jeno.

"Nunna mengamuk."

Mengabaikan aduan Jeno, Yoon Gi lebih fokus pada niatannya menelepon Jeno.

"Kau sudah menyampaikan pesanku?"

"Tentu saja dan hasilnya dia tidak mau mendengarkan aku."

"Dia sungguh mengamuk?" gumam Yoon Gi lirih.

"Apa Hyung? Kau mengatakan sesuatu?"

"Tidak. Tidak ada."

"Kenapa Nunna mengamuk padaku, seharusnya kan dia mengamuk padamu."

Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang