(Satu hari sebelum Yoon Gi kembali ke Busan)
"Nunna, belakangan ini appa terlihat sangat aneh"
"Aneh? Aneh bagaimana?"
"Appa terlihat begitu sibuk, selama nunna pergi appa bahkan tidak pulang ke rumah"
"Mungkin ada sedikit masalah dengan perusahaan. Jangan mengada-ada Jung Jeno"
"Aku tidak mengada ada nunna. Kau ini tidak percayaan sekali sih pada adikmu sendiri?"
"Kau memang suka membual, ak-"
Tuttt
Tutt
Tuttt
"Yak!!"
Yerin berteriak marah saat panggilannya diputus secara sepihak. Menatap murka pada layar ponselnya dan mengutuk Jeno karena kesal. Hingga di menit berikutnya ponselnya kembali menyala, panggilan dari Mina. Yerin mengerutkan keningnya, bukankah masalah kemarin sudah selesai. Kenapa gadis itu masih menghubunginya. Menghela nafas sejenak, Yerin men-slide tombol hijau pada layar ponsel.
"Yeoboseyo"
"Yerin_ah, bisa kita bertemu?"
"Ada apa? Bukankah semuanya sudah selesai"
"Ada sesuatu yang harus kita bicarakan, ini penting. Aku akan mengirimkan alamatnya"
Lagi lagi.
Belum sempat Yerin menjawab, Mina memutuskan panggilan begitu saja. Yerin hanya mampu memejamkan matanya. Terlalu malas untuk sekedar marah, setelah sebelumnya Jeno melakukan hal yang sama. Menyambar tas selempangnya, Yerin bergegas pergi saat Mina mengirimkan alamat pertemuannya. Ada sedikit keraguan saat Yerin mengiyakan permintaan Mina. Takut jika dirinya kembali datang ke tempat yang salah.Sekitar 30 menit, Yerin tiba di sebuah bangunan kecil. Seperti sebuah cafe, tapi Yerin tidak yakin. Karena di depan bangunan ada begitu banyak tanaman bunga juga tanaman rambat. Ini lebih pantas disebut toko bunga dibandingkan sebuah cafe. Saat Yerin membuka pintu kafe, lonceng kecil dan aroma kayu manis menyerbu indra penciumannya. Begitu manis membuat kedua bibirnya menarik kurva senyum. Mina mengangkat tangannya, mencoba memberi tanda pada keberadaannya. Sebelum melangkah gadis itu menatap ke sekeliling, hanya untuk memastikan sesuatu. Mina tersenyum hangat, selalu saja seperti itu. Senyumnya memang hangat, tapi tidak selalu dengan suasananya.
"Ada apa?"
"Aku ingin meminta maaf soal tempo hari. Aku sungguh ti-"
"Kau memanggilku hanya untuk ini?"
"Tidak. Tentu saja tidak!!"
"Lalu apa?"
"Aku-"
"Aku ingin bicara padamu"
Yerin sukses membulatkan matanya dan di detik selanjutnya gadis itu menatap tajam ke arah Mina. Mengumpatnya dalam diam, Mina sepertinya paham dengan tatapan Yerin, lebih memilih menghindar.
"Jang Mina!!" sentak Yerin
"Aku yang menyuruhnya jangan memarahinya"
"Bukan urusanmu aku memarahinya atau tidak"
"Jung Yerin"
Kim Taehyung, sosok lain yang ternyata ikut dalam pertemuan Yerin hari ini. Taehyung yang diam-diam menyuruh Mina untuk memastikan Yerin datang dan menemuinya. Taehyung ingin memastikan sesuatu, benar-benar ingin tahu sesuatu. Itu tentang buku yang berhasil Yerin bawa pulang. Meski hanya melihat sekilas tampilan buku itu, entah kenapa Taehyung memiliki perasaan buruk. Sedangkan Yerin berusaha mati-matian untuk terlihat baik-baik saja di depan mantan kekasihnya itu. Langkah kaki Taehyung terdengar mendekat dan membuat emosi Yerin sungguh sudah di ambang batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |
FanficSahabat, cinta dan takdir. Tiga hal penting yang berhasil membuat kehidupan Jung Yerin seperti setetes air di tengah lautan. Yerin dihadapkan oleh ketiganya, memaksa nya untuk segera memilih. Antara sahabat, cinta atau takdir yang sedang mencoba be...